[ 8. same way ]

54 8 0
                                    

miranda jooana, si kandidat nomor dua untuk ketua osis periode tahun ini—yang sayangnya, kalah karena selisih 1 suara dari pesaingnya, bimantara hyunjin, adalah cewek paling beruntung menurut anak kelas karena cowok yang deketin dia adalah cowok-cowok rasional dengan image baik.

kali ini, salah satu cowok rasional itu rada gak rasional karena membuat kericuhan di lapangan sekolah seusai penampilan band nya dalam pentas seni sekolah. dan miranda tahu-tahu jadi sasaran kericuhan itu.

"well, selamat pagi, miranda. ah, miranda jooana, i mean?"

didepan sana, di bawah panggung ada mark jeviar, ketua osis periode sebelumnya yang menjadi ketua pelaksana acara—karena ini adalah acara terakhir periodenya, berdiri sambil menatap miranda yang berdiri diantara anak xi ipa 2 lainnya.

"dia lagi ngapain sih?" bisik miranda.

ali mendorong punggung mira dengan gemas hingga cewek itu lebih maju kedepan, "hadeh deketin sana, ngapa disini mulu."

mira mendelik, tapi tak mengatakan apapun.

"mira, mungkin ini agak sedikit memalukan. tapi aku gak tahu mau ngungkapin ini kapan selain sekarang. aku udah kelas dua belas, waktu ku gak banyak."

sorakan mulai ramai terdengar, beberapa guru muda yang berada di pinggir lapangan pun ikut salah tingkah melihat si mantan ketua osis itu sedang berdiri mengungkapkan perasaannya pada gadis pujaannya, mungkin karena terbiasa melihat mark memberikan pidato dengan penuh wibawa.

"i like you, mira. semua orang gosip tentang aku yang terlalu terus terang memperlihatkan kalau aku suka sama kamu. aku gak pernah bicara apapun sebelumnya. tapi hari ini, aku berani bilang kalau gosip itu benar."

pipi miranda memerah, tapi gadis itu masih tetap berdiri tegak menatap mark jevian yang menatapnya. ia tak menengok ke belakang meskipun teman kelasnya sudah ricuh—dan girls gang dipastikan menjadi paling dominan diantara yang lain.

juga tak menoleh ke kanan kiri untuk melihat reaksi yang lain. tatapannya hanya lurus pada lelaki didepan sana.

"aku gak memaksa kamu buat jawab, tapi its better for me if you answer my confess. bahkan ketika itu penolakan sekalipun."

kaki miranda yang tadinya hanya berdiam, mulai melangkah perlahan mendekati lelaki yang selalu dielu-elukan para siswi, kebanggaan para guru, dijadikan image sekolah. orang-orang pun tanpa sadar membuka jalan untuknya —sedari awal mark bicara sebenarnya, membuat miranda bisa leluasa melihat mark serta mempermudah jalannya untuk menuju cowok itu.

saat jarak antara keduanya sudah sangat tipis, miranda bisa melihat bagaimana mark memegang mic dengan tangan gemetar. miranda jadi bertanya-tanya bagaimana bisa seorang mark jeviar yang tak pernah terlihat gentar itu bisa gemetar karena pengakuan seperti ini.

salah seorang anggota band mark—rizaldy yeonjun, menyerahkan mic pada miranda.

"kak mark." panggil miranda, membuat mark mengangkat kedua alisnya secara bersamaan.

lucu sekali mendengar orang-orang berteriak heboh hanya karena mira memanggil mark.

"gimana bisa aku nolak kak mark disaat aku suka sama kakak?"

pecah.

ada yang berteriak girang, ada juga yang diam-diam kecewa karena gadis atau lelaki pujaannya kini resmi berpacaran. para guru muda tertawa melihat mark meninju angin dengan penuh kemenangan didepan miranda, yang dibalas tawa oleh gadis itu.

"mark, aduh mark, kalem mark. itu udah resmi, jangan dilepas ya. susah lho dapet yang modelan kayak miranda gitu." celetuk pembina osis, pak seunghyun.

mark tertawa malu, lalu mengangguk sopan kepada pembina osis tersebut.

"makasih ya, mira." bisik mark, kini tak memakai mic lagi.

pipi miranda sudah tak berbentuk lagi karena terlalu merah, sepertinya.

"apasih kak!"

"lucu banget pacarku mukanya jadi merah!" tawa mark sembari menunjuk pipi miranda.

aduh, pacarku katanya. miranda mau nyengir sampai giginya kering rasanya. tapi dia enggak mau menunjukkan hal itu didepan mark sekarang.

jadi yang dilakukannya adalah memukul lengan cowok itu, "kak mark!"

mark senyum, lalu menyahut. "apa, sayang?"

"kak mark."

"iyaa, mira?"

"kita baru jadian beberapa menit, tapi aku kayaknya mau pingsan deh gara-gara baper."

mark jelas gak bisa menahan rasa senangnya. cowok itu nyengir, tanpa sadar ngebuat mira jadi ikutan nyengir. aduh dunia milik berdua dah rasanya.

"bagus deh."

"bagus apanya?!" protes mira.

"bagus, soalnya you love me the way i love you."

demi tuhan, miranda sampai merasa dia butuh tabung oksigen karena kehabisan nafas mendengar kata demi kata yang mark lontarkan di hari pertama mereka menjadi pasangan.

dulu kita masih sma | millenium sqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang