Awal pertemuan yang tak pernah diduga
Dan berakhir dengan rasa ingin memiliki
Jimin tak mau melepaskan Ara
Meski Ara tak menyukainya, tapi hanya kepada Jimin tempatnya untuk melepas beban.
-DESIRE-
-Slow update-
⚠️ Rate akan meningkat sembari menyes...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
adek gercep..!
Jungkook duduk dengan tegang di sofa empuk itu. Kakinya tertutup rapat mirip anak kecil yang sedang diinterogasi. Ya, dia memang tegang karena Kim Ara menatapnya sedari tadi. Seakan mnginterogasinya, kenapa kemari? Ya, kira-kira seperti itu yang Jungkook pikirkan.
Berbeda dengan pria bergigi kelinci itu, Ara tak ingin membuka suaranya lebih dulu. Tapi, keinginannya itu harus ia telan mentah-mentah saat Ciara datang membawa minuman dingin. Dan sialnya itu hanya satu gelas saja.
"Terima Kasih," Jungkook menerimanya dengan senyuman merekah. Ara mencebikkan bibir. Pikirnya, Ciara sudah mulai genit.
"Bawakan untukku juga," ucap Ara yang miri perintah itu. Ciara meletakkan pantatnya di sofa single.
"Kau hanya punya dua, kau belum beli minuman.." ucap Ciara santai.
"Aku haus, kalau begitu bawakan yang satunya,"
"Sudah aku minum tadi, Ra. Kau tahu, jalan jauh dari temat elektronik tadi itu sagat melelahkan,"mengusap pelipisnya yang tak berkeringat. Ciara hanya mendramatisir. Cih, Ara tahu benar sifat temannya itu. Kim Ara hanya menghela nafas.
"Nuna minum saja punyaku," Jungkook menyodorkan minuman yang tadi Ciara berikan.
"Tidak perlu, kau minum saja."
"Tapi, nuna nanti haus.." ucapnya sungguh menggemaskan.
"Sudah tidak lagi. Ohya, kau ada perlu apa? Darimana tahu daerah ini? Apa sengaja menemuiku?"
Jungkook mengela nafas dan tersenyum mendengar untaian pertanyaan yang mirip interogasi itu.
"Sabar nuna, satu-satu ya ampuun..akunya kan bingung," Jungkook lanjut terkekeh. Kim Ara sadar dengan kekonyolannya. Kan jadi ditertawakan. Ciara juga, apa-apaan ikut mengulum senyum seperti itu?
"Aku sebenarnya tidak segaja lewat daerah sini. Tadi habis mengantar teman pulang dari kampus. Tapi pas lewat, sepertinya akau melihat orang yang aku kenal. Tenyata benar, kau ternyata nuna.." Jungkook meringis memamerkan gigi kelincinya.
"Yak! ada aku juga kali Jung!" Ciara langsung protes tak terima. Pasalnya, Jungkook hanya menyebutkan jika melihat Ara.
"Ah, maafkan aku nuna--"
"Ciara!" potongnya,
"..yaa, Ciara nuna. Aku kan bilang melihat orang yang aku kenal, kan belum mengenalmu.." Ciara hanya mengangguk pasrah.
"Oh, jadi hanya kebetulan. Ya sudah, berhubung aku masih banyak pekerjaan, kamu boleh pulang.." Kim Ara bangkit dari sofa.