Tahu kan disudut sana?
Iya, disana. Ada temanmu.
Dia berdiri di kegelapan sampai dirinya tak lebih dari sebentuk bayangan.
Lihat kan dia sedang apa?
Ia menaruh tangannya di kantong.
Menyembunyikan pisau yang ia bawa
Sudah ia asah jauh-jauh hari
Siap ia tusukkan
Pada hatimu, pada jiwamu
Dan hati-hati,
Kadang pisau itu tak bisa dicabut lagi.
Menancap begitu dalam,
Meninggalkan luka menganga.
Aku sih, hanya memberi tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelajahan Pikiranku
PoetryKalau ku mengucap, tak ada yang mendengar. Tak sudi mereka memasang telinga-telinga pemberian Tuhan itu, Walau tak memakan waktu, tak sudi mereka. Kalau ku bersuara, bak pohon mereka membisu. Tak bergeming, tak menganggap. Hanya batu kerikil di pi...