Bagai ilalang indah di tengah hutan yang menjulur tinggi mencoba mencapai langit, itulah cintaku padanya. Hanya ada, tak tergapai dan tidak pula tersentuh.
Bagai sederet nada yang mengalun merdu nan lembut dari sebuah piano tua, itulah cintaku padanya. Sejuk, damai dan indah dalam semua kesederhanaannya.
Bagai bulan yang kelihatannya berdekatan dengan bintang padahal berjarak milyaran tahun, itulah cintaku padanya. Terang benderang, jauh walapun dekat, dan hanya kubiarkan ada walau aku tahu tak akan pernah bisa tersampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelajahan Pikiranku
PoesíaKalau ku mengucap, tak ada yang mendengar. Tak sudi mereka memasang telinga-telinga pemberian Tuhan itu, Walau tak memakan waktu, tak sudi mereka. Kalau ku bersuara, bak pohon mereka membisu. Tak bergeming, tak menganggap. Hanya batu kerikil di pi...