Istri Saya Menampar Orang Di Wajah Online Setiap Hari

CHAPTER💮511-520

Chapter 511: Penyamaran Dijatuhkan Setiap Hari

Sehari sebelum Festival Qingming.

Sopir keluarga Lu mengirim Gu Mang ke bandara. Yu Mufeng dan Gu Si sedang menunggu di ruang tunggu.

Gu Mang berpakaian serba hitam dan tas punggungnya tersampir di satu bahu. Dia mengenakan topi bisbol dan topeng. Saat dia muncul di pintu masuk, Gu Si menyadarinya.

Pemuda mungil itu segera melompat dari kursinya dan bergegas menuju Gu Mang. "Kakak!"

Satu besar, satu kecil. Gaya busana mereka sama persis.

Ketika Yu Mufeng sedang bermain dengan Qin Fang dan He Yidu dua hari lalu, dia telah mendengar mereka berbicara tentang melihat Gu Mang untuk pertama kalinya.

Ternyata, mereka mengira Gu Mang dan Gu Si adalah ibu dan anak pada pertemuan pertama. Setelah dilihat lebih dekat, mereka memang terlihat sangat mirip.

Gu Mang memasukkan satu tangan ke sakunya dan menekan kepala Gu Si. "Bagaimana pendidikanmu?"

Gu Si memiringkan kepalanya dan memberinya ekspresi sombong yang mengatakan "itu hanya ujian masuk universitas, tuan muda tidak peduli tentang itu".

Dia berkata, “Kak, jangan khawatir! Aku pasti tidak akan mempermalukanmu!"

Gu Mang mengangkat alisnya.

Yu Mufeng berjalan. “Grandmaster Muda, toh aku tidak ada apa-apa, kenapa aku tidak ikut?”

Gu Mang menjawab dengan tenang, "Tidak perlu itu."

"Baik." Yu Mufeng tidak terlalu ingin mengikuti mereka. Dia berkata dengan santai, "Aku akan datang dan menjemputmu besok siang."

Gu Mang mengangguk. "Kita berangkat."

Yu Mufeng melambai pada mereka dengan tangan satunya di sakunya.

Gu Mang memimpin Gu Si melalui terminal VIP dan naik ke pesawat menuju Kota Ming.

***

Sekolah Menengah Kota Ming.

Penghitung waktu mundur di gerbang sekolah menunjukkan bahwa hanya ada 64 hari sampai ujian masuk universitas. Besok akan menjadi kebaikan terakhir yang diberikan liburan untuk mereka. Ada hari libur karena Festival Qingming.

Kelas Tiga Dua Puluh.

Lu Yang memasukkan kertas ujian yang telah dia dapatkan kembali ke tas sekolahnya dan berdiri di baris terakhir tanpa mengangkat kepalanya. Dia berteriak, "Jinyang, jam berapa Sister Mang akan datang?"

Meng Jinyang mengemasi tasnya lebih cepat dari pada Lu Yang. Dia memasukkan banyak hal ke dalamnya dan akan menjawab ketika teleponnya bergetar. Dia membukanya dan melihat pesan Gu Mang.

"Aku disini."

Dia tersenyum bahagia dan menoleh untuk berkata, "Dia sudah di gerbang."

Saat dia berkata demikian, semua orang di kelas berpaling ke Meng Jinyang.

Fatty berteriak kegirangan, “Ahhhhhhhh! Cepat, ayo pergi dan bertemu Sister Mang!"

Mereka membawa tas sekolah mereka dan berlari keluar.

Shen Huan terengah-engah saat dia berlari. “Apakah Sister Mang hanya tinggal untuk malam ini?”

Meng Jinyang mengangguk dan meraih tali tas sekolahnya. “Besok adalah Festival Qingming. Dia harus menyapu makam orang tuanya."

Shen Huan selalu merasa bahwa jalan bagi para jenius selalu sangat sulit dan komedi. Teori seperti itu jelas terwakili dalam kehidupan Gu Mang.

Itu sangat legendaris.