Istri Saya Menampar Orang Di Wajah Online Setiap Hari

CHAPTER💮301-310

Chapter 301: Surat Tulisan Tangan. Anda Bisa Kembali Sekarang.

Gu Mang melihat ke bawah, tangannya terangkat saat akan memotong kue, ketika bel pintu berbunyi. Dia membuka matanya dan melihat ke arah pintu dengan tatapan dingin.

Gu Si keluar dari kamar tidur dan melihat ke pintu dengan aneh. "Siapa yang bisa begini larut malam?"

Lu Chengzhou hendak pergi melihat-lihat ketika Gu Mang meraih pergelangan tangannya. Dia berbalik untuk melihatnya.

"Aku akan membuka pintu." Gu Mang meletakkan pisaunya, wajahnya tanpa ekspresi. Tepi matanya memancarkan perasaan menyendiri yang aneh.

Lu Chengzhou tidak menyelidiki dan hanya mengangguk sambil berkata, "Aku akan memotong kuenya."

Mendengar itu, Gu Mang menatapnya. Matanya yang gelap seperti kolam yang dalam dan hangat. Dia berjalan ke pintu tanpa tergesa-gesa dan membuka pintu. Berdiri di sana adalah seorang pengantar barang.

Kurir itu melihat Gu Mang dan terkejut sesaat. Dia berkedip dan bertanya, "Apakah Anda Nona Gu Mang?"

Gu Mang memasukkan tangannya ke dalam sakunya dan menjawab dengan lembut, "Ya, ini aku."

"Halo, Nona Gu." Kurir itu menyerahkan kotak yang dikemas dengan indah itu kepada Gu Mang. “Ini bingkisanmu. Silakan menandatanganinya."

Gu Mang memiringkan kepalanya ke samping dan melihat kotak itu dengan tatapan dingin. Kotak itu tidak besar, lebarnya sekitar enam inci. Ada juga surat di atasnya, amplop kertas coklat dengan namanya tertulis di atasnya. Itu adalah surat tulisan tangan yang langka, dengan tulisan tangan yang lurus dan tajam, seperti pemiliknya.

Kurir itu melihat bahwa Gu Mang tidak bergerak, jadi dia ragu-ragu sejenak sebelum berkata, "Nona Gu, tolong tanda tangani itu."

Gu Mang masih tanpa ekspresi. Dia mengambil catatan pengiriman, menandatanganinya, dan mengembalikannya kepadanya. Suaranya dingin saat dia berkata, "Kamu dapat memiliki kotak itu atau membuangnya untukku, terima kasih."

Kurir itu tercengang. Dia tidak bisa membantu tetapi merasa bahwa pengirimnya tidak benar-benar memahami Nona Gu.

Dia berkata, "Nona Gu, Tuan Huo berkata bahwa Anda harus membaca surat itu dulu."

Gu Mang mengerutkan kening, ekspresi tidak menyenangkan di wajahnya. Tiga detik kemudian, dia mengambil amplop itu dan membukanya. Di dalam, tertulis pena, adalah:

[Gu Mang, saat aku mengambil pulpennya, aku tidak tahu harus menulis apa. Saya tidak pandai berbicara, Anda tahu itu.

Saya butuh waktu lama untuk memilih hadiah. Jangan dibuang, oke?

Ada sesuatu yang Anda inginkan di dalam kotak. Saya menemukannya untuk Anda.]

Gu Mang menyeringai dingin dan merobek surat dan amplop sampai tercabik-cabik sebelum melemparkan potongan-potongan itu ke keranjang sampah di dekat pintu.

Melihat ekspresi terkejut di wajah kurir, dia mengangkat alisnya dengan sikap kasar dan berkata dengan nada yang sangat santai, "Terima kasih, kamu bisa kembali sekarang."

Apakah dia tidak punya tangan untuk mendapatkan sesuatu untuk dirinya sendiri? Apakah dia membutuhkan dia untuk memberikan itu padanya? Kurir itu bingung ketika dia menatap kertas robek di keranjang sampah.

Gu Mang tersenyum sinis, matanya merah. "Selamat tinggal."

Dengan itu dia menutup pintu. Begitu dia berbalik, dia melihat Gu Si dan Lu Chengzhou menatapnya.

Gu Si tidak berani mengatakan apapun. Lu Chengzhou adalah orang yang cukup menakutkan. Dia takut kata-kata yang salah dapat menimbulkan masalah bagi saudara perempuannya.