Istri Saya Menampar Orang Di Wajah Online Setiap Hari

CHAPTER💮21-22

Chapter 21: Saya Tahu Cara Bertarung

Translator: Atlas Studios
Editor: Atlas Studios

Di pinggiran utara ibukota di fasilitas perawatan tanpa nama.

Fasilitas tersebut diperingkat oleh Asosiasi Medis Dunia setengah tahun lalu sebagai fasilitas perawatan dengan peralatan terbaik dunia.

Biaya untuk satu bulan pengobatan bisa mencapai 10 juta. Itu adalah biaya perawatan yang sangat tinggi.

Ada toko bunga di dekat pintu masuk dan pot kaktus kecil harganya 18.000.

Gu Mang mengangkat kaktus seukuran telapak tangan dan memiringkan kepalanya untuk melihatnya.

Memang harganya cukup mahal untuk barang sekecil itu.

Dia mengangkat alis, memasukkan satu tangan ke saku jaketnya, dan berjalan mantap ke fasilitas perawatan.

Desain interior fasilitas perawatan memiliki gaya pedesaan. Masing-masing warga tinggal di rumah bambu yang terpisah.

Itu adalah pengaturan yang sangat kacau. Itu memiliki taman bunga, kebun sayur, pagar kayu yang dibungkus dengan mawar Jepang, dan jalan setapak kerikil di antara setiap bagian.

Itu adalah lingkungan yang nyaman dan santai, sekaligus menarik inspirasi dari sains dan teknologi modern dan juga sesuai dengan suasana utopis.

Kadang-kadang pekerja lewat, membawa sayuran yang sudah dibasahi dan daging segar untuk menyiapkan sarapan.

"Nona Gu, apakah kamu datang mengunjungi Jinyang?" Kata Bibi Cook sambil tertawa.

Gu Mang mengucapkan "mm," melepas topinya yang puncak, dan mendorong rambutnya ke belakang.

Kulitnya seputih porselen di bawah sinar matahari pagi. Itu sangat indah dan orang-orang berhenti untuk menatap saat mereka lewat.

Bibi Cook menatap kosong selama beberapa detik sampai dia mendengar suara Gu Mang yang jelas dan dingin.

"Apakah Jinyang sudah bangun?"

Wanita itu kembali ke dunia nyata. "Ya, ya dia punya. Menurutku dia akan berada di taman bunga menyiram tanamannya sekitar waktu ini."

Gu Mang mengucapkan terima kasih dengan sopan dan berjalan menuju taman bunga.

Wanita itu melihat Gu Mang pergi dan bergumam pelan, "Gadis muda itu telah tumbuh menjadi lebih cantik."

Di taman bunga.

Ada seorang wanita muda mengenakan jaket wol berwarna hijau pastel berjongkok di dekat sekumpulan bunga, memegang sendok labu untuk menyirami tanaman.

Gu Mang mengawasinya dari kejauhan dan senyum terbentuk di bibirnya. "Jinyang."

Punggung Meng Jinyang menegang sesaat dan dia menoleh untuk melihat Gu Mang. Matanya terbuka lebar karena kejutan yang menyenangkan.

Dia melempar sendok labu ke bawah dan berdiri untuk berlari. "Gu Mang, kamu datang untuk menemuiku!"

"Mm."

Gu Mang memberikan kaktus yang dibelinya sebelumnya kepada Meng Jinyang.

Meng Jinyang menunduk untuk melihat kaktus kecil, wajahnya penuh dengan kegembiraan.

Setiap kali Gu Mang datang, dia akan membawakan tanaman yang perawatannya sangat rendah untuknya, yang berdaging atau sejenis kaktus - mudah dipelihara dan kuat.

Meng Jinyang melingkarkan lengannya di lengan Gu Mang dan berkata dengan senyum lebar, "Ayo masuk, Gu Mang."

"Tentu."