PASAR

148 16 0
                                    

‘Kurasa, aku mulai menikmati kehidupan baruku’

🕊🕊🕊

Setelah sampai di paviliun milik Xiao Di, Ling Lu langsung melesat masuk, mengambil uang untuk nonanya berbelanja. Sedangkan Feng Lu, dia menyiapkan kereta untuk keberangkatan mereka. Xiao Di sendiri hanya berdiri di depan paviliun miliknya, menunggu Ling Lu dan Feng Lu.

Ling Lu sudah keluar dan menghampiri Xiao Di, disusul Feng Lu yang memberitahukan bahwa kereta sudah siap. Mereka pun berjalan beriringan menuju kereta, Xiao Di masuk kedalam kereta dibantu Ling Lu.

Ling Lu duduk disamping kusir dan Feng Lu menunggang kuda, sebenarnya Xiao Di ingin menunggangi kuda saja supaya tidak repot. Hanya saja sang jiejie tersayangnya itu tidak mengijinkan, jadilah dia berakhir duduk bosan didalam kereta.

Perjalanan menuju pasar memang tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai. Selama perjalanan, Xiao Di hanya memandang keluar jendela kereta yang dibatasi gorden dengan kain tipis dan transparan berwarna kuning. Serasi sekali dengan hanfunya, ciee jangan jangan janjian wkwk.

Oke lanjut, tak terasa kereta sudah memasuki wilayah pasar. Pemandangan diluar jendela yang sebelumnya hanya berupa rimbunnya pepohonan, kini digantikan dengan jejeran kios dan toko. Saat kereta Xiao Di berhenti, itu menarik atensi seluruh penghuni pasar yang melihatnya.

“Wahh, kereta siapa itu?”

“Mungkin hanya bangsawan biasa, tidak ada lambang kerajaan maupun kekaisaran dikeretanya”

Xiao Di tidak mengindahkan celotehan itu, dia masih menunggu Ling Lu untuk membukakan pintu dan mengajaknya keluar. Tak lama pintu kereta pun dibuka, terpampanglah sosok sang jiejie dengan senyum tulusnya.

“Mari nona, kita sudah sampai” sambil mengulurkan tangan, Ling Lu berucap pada Xiao Di yang hanya dibalas anggukan dan senyum hangat dari Xiao Di.

Para penghuni pasar semakin dibuat penasaran akan sosok didalam kereta, bisik bisik mulai riuh bersautan disana sini. Perlahan, tangan Xiao Di telulur, menggenggam uluran tangan Ling Lu. Dapat dilihat oleh semua orang, tangan putih mulus dan bersinar. Pasti sangat cantik, pikir mereka.

Xiao Di pun melangkah keluar dan turun dari kereta dengan anggun seta penuh wibawa, semua orang tercekat menatapnya. Keadaan semakin riuh oleh ocehan dari semua orang

“Astaga, apakah itu yang dinamakan Dewi”

“Dia sangat amat cantik”

“Dia seperti bersinar,aku sampai silau dibuatnya”

“Dia terlihat seperti peri, oh tidak. Dia malaikat!”

Semua orang yang melihat terpekik kagum dan terpesona, Xiao Di yang sudah mulai bosan dengan situasi pun berdeham dan berjalan melihat pasar.

Saat dia mulai melangkah, semua orang terdiam menunduk. Aura berwibawa dan elegan yang ada pada Xiao Di menguar disetiap langkahnya, anggun namun tegas.

Sepanjang mereka berkeliling, tidak ada yang dapat mengalihkan pandangannya. Lebih tepatnya pada Xiao Di, dengan senyum tipis yang terkesan ramah itu mampu membuat orang yang melihatnya ikut tersenyum. Kebahagiaan dan keceriaan seakan menular, membuat orang yang bersedih menjadi lupa kesedihannya sejenak.

Xiao Di tetap berjalan sambil mencari toko pakaian yang sekiranya menarik untuk dikunjungi, dia pun berhenti disalah satu toko sederhana. Melangkah masuk di temani Ling Lu, sedangkan Feng Lu menunggu didepan toko.

An Xiao Di (each person has its own dark and bright side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang