1 ; Janus

4.7K 600 56
                                    

09:00

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

09:00

Konkuk University Hospital.

Pagi yang cukup cerah untuk menikmati satu paper cup mocca latte dari kedai kopi paling terkenal di sebrang rumah sakit. Terlihat cukup banyak karyawan rumah sakit yang berada disana pagi itu. Entah untuk sarapan pagi, atau untuk sekedar membeli kopi, seperti gadis cantik yang tengah membawa satu goodie bag penuh draft pasien. Jennie, begitu gadis itu disapa, tengah menyeruput mocca nya perlahan lalu berjalan keluar dari kedai.

"Oh, Hi Jennie-ssi." seseorang menyapanya, dan gadis itu mengangguk ramah.

"Halo, sunbae.." ucapnya dengan senyum tipis.

Tak lama, ia pun memasuki taman rumah sakit, masih membawa paper cup berisi mocca latte nya yang masih tersisa setengah. Gadis itu memasuki ruang kerjanya, lalu menyimpan goodie bag itu di atas meja. Pekerjaannya hari ini cukup banyak.

Jennie Kim adalah seorang psikiater muda dengan karir yang tergolong biasa-biasa saja. Ia lulus dari Konkuk University tiga tahun lalu, dan kini bekerja di rumah sakit universitas. Ia jarang melakukan lembur atau kunjungan pasien, juga jarang menerima tawaran untuk menjadi psikiater pribadi anak-anak orang kaya, sehingga hidupnya juga biasa-biasa saja karna ia hanya mengandalkan uang konsultasi dari setiap pasiennya.

Wajahnya memang sangat cantik sehingga pasiennya kebanyakan laki-laki. Tapi tetap saja tidak menjamin ia bisa mengatasi semua pasiennya karena pasien dengan depresi seperti mereka tidak akan tertarik pada kecantikan seorang psikiater sekalipun.

Pagi itu, rutinitas hariannya masih terulang. Membuka sesi konsultasi hingga malam hari, mendengar cerita setiap pasiennya, hingga kadang ia merasa ikut gila karna mempercayai pengalaman-pengalaman gila pasiennya.

Dan hari itu, ketika waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi lebih sedikit, masuklah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik bahkan di usia senja nya.

"Annyeonghaseyo.. Nyonya Kim Saerin?" ucap Jennie tersenyum seraya membaca draft pasien berikutnya. Tidak ada penjelasan apapun di draft tersebut. Draft itu hanya tertulis, wanita ini datang untuk kebutuhan konsultasi biasa. Wanita paruh baya itu juga tersenyum.

"Apa kau mau permen? Atau coklat? Ah, atau susu almond? Aku punya semuanya.." ucap Jennie memulai pembicaraan.

"Aku tidak lagi makan makanan manis. Terimakasih tawarannya." jawab wanita itu.

"Baiklah, sepertinya kau sudah tidak sabar ingin menceritakan kisahmu.. jadi apakah ada sesuatu yang ingin kau beritahu padaku?" tanya Jennie lagi.

"Ini.. sesungguhnya tentang cucuku..." jawab wanita itu dengan nada menggantung.

Jennie memperhatikannya intens. Ada apa dengan cucu wanita ini?

❥❥❥

08:30

𝘗𝘏𝘖𝘚𝘗𝘏𝘌𝘕𝘌𝘚 ➳ TNWhere stories live. Discover now