7 ; Ophelia

1.7K 403 32
                                    

Keesokan paginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Keesokan paginya.

Sejak pagi-pagi sekali, Lisa telah menyiapkan sarapan untuk Jennie. Sandwich gandum dan susu almond buatan Lisa yang menjadi kesukaan Jennie. Lisa bahkan telah mengetuk pintu kamar itu berkali-kali dan meminta maaf, tapi Jennie berpura-pura tidur. Hingga akhirnya, ia mengetuk dan mengatakan dia akan pergi ke rumah sakit untuk bekerja.

"J, aku berangkat dulu.. jaga dirimu baik-baik." ucap Lisa dari balik pintu kamar Jennie.


Jennie hanya menghela napas lalu berangsur pergi ke jendela. Ia memandangi Lisa dari balik jendela hingga gadis itu masuk ke dalam mobil Jaehyun.

Jennie pun keluar dari kamar dan mendapati sarapan paginya telah terhidang di atas meja. Juga terdapat sebuah sticky notes yang Lisa tempel di gelas susu.

'Forgive me, J. Kau tahu kan aku sangat menyayangimu?'

Setelah menghabiskan sarapannya, Jennie pun mandi. Taeyong akan datang, dan mereka akan pergi ke kantor pengacara publik pagi ini. Taeyong memang menjadi tahanan rumah sampai pengadilan digelar.

Saat gadis itu baru selesai mandi, bel rumah pun berbunyi. Jennie berjalan pelan menuju pintu dan membukanya. Taeyong berdiri disana dengan senyumnya, lalu segera masuk ke dalam. Ia membawa dua subway sandwich dan dua gelas kopi hangat. Ia duduk di depan televisi dan mulai memakan sandwich nya.

"Sit down. Aku membawakanmu sarapan." ucap Taeyong menyodorkan burger dan kopi.

"Aku sudah sarapan." ucap Jennie, namun tetap duduk di samping Taeyong sesuai perintah laki-laki itu.

"Okay." ucap Taeyong lalu tetap makan dengan tenang.

"Jadi kenapa kau tidak bekerja hari ini?" tanyanya setelah beberapa saat karna Jennie hanya diam.

"Aku sudah berhenti." ucap Jennie, cukup membuat Taeyong terkejut.

"What? Why?"

"Aku hanya.. merasa tidak cocok berada disana. Menjadi psikiater pribadi anak orang kaya.. sangat bukan aku."

"Apa kau sudah mengatakannya pada nyonya Kim?" tanya laki-laki itu berusaha tenang.

"Aku akan mengatakannya nanti." ucap Jennie, lalu gadis itu pun mencari ponselnya. Tak lama ia kembali duduk di samping Taeyong.

"Apa kau yakin? Kau yakin tidak akan menyesali pilihanmu? Jangan membuat keputusan di kala marah." ucap Taeyong dengan nada serius. Ia menatap Jennie, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Aku yakin."

"Bukankah kau bilang nyonya Kim memperlakukanmu dengan sangat baik? Ia telah membantu kita kemarin, dan menawarkan jasa pengacara nya pada kita."

𝘗𝘏𝘖𝘚𝘗𝘏𝘌𝘕𝘌𝘚 ➳ TNWhere stories live. Discover now