"Jimin" suara yang Jimin rindukan namun juga suara yang Jimin benci, suara yang sudah lama tidak Jimin dengar, wanita itu terlihat semakin tua namun masih terlihat cantik diwajahnya.
"Kenapa dia kembali disaat seperti ini?" Batin Jimin ketakutan
Suga merasa tangan yang ia genggam balik menggenggam tangannya lebih keras
Jimin tidak mengucapkan apapun, Jimin takut.
"Jimin? Kau Park Jimin kan?" Mendengar suara wanita itu lagi Jimin semakin takut dan tidak tenang, semua ingatan tentang ibunya yang menganiaya dirinya terputar kembali. Ya, wanita yang memanggil Jimin tadi adalah ibunya yang sudah lama tidak diketahui kabar dan keberadaannya dan kini wanita itu datang dihadapannya, tepat diacara bahagia Hoseok dan Yoongi.
Nyonya Min dan Tuan Min sedikit bingung.
"Jimin, dia siapa nak?" Nyonya Min bertanya pada Jimin yang membuat Jimin bingung harus menjawab apa. Dia ingin menjawab jika wanita itu adalah ibunya, namun dia takut akan dipukul lagi jika memanggilnya dengan sebutan ibu
"Ibu.. Jimin ta-takut.." Jimin berucap lirih pada Nyonya Min.
Nyonya Min langsung berusaha melindungi Jimin yang sudah dia anggap sebagai anaknya
"Maaf, anda siapa? Ini Jimin anak saya" Nyonya Min tersenyum, merangkul Jimin agar lebih dekat dengannya
"Jimin? Bukankah aku ibumu?" Wanita itu kini menatap Jimin dengan pandangan yang sulit diartikan. ada tatapan sedih, bingung dan marah.
"Jimin.. dia ibumu nak?" Nyonya Min bertanya sambil berusaha menatap wajah Jimin yang tertunduk
Suga geram, Jiminnya ketakutan
"Permisi Nyonya, anda ibu dari Park Jimin?" dengan santai Suga berdiri dari duduknya
"Kau? Tuan Min Suga?" Tentu saja Nyonya Park itu mengenali siapa Suga, bos dari Tuan Park
"Ya, saya Min Suga calon suami dari Park Jimin"
Nyonya Park memandang marah kearah Jimin, Jimin masih menundukkan kepalanya dia tak lagi bisa menangis jika itu tentang ibunya, sudah terlalu banyak siksaan yang Jimin terima dari wanita yang mengaku sebagai ibunya itu.
"Nyonya Park, anda wanita yang membuat suami anda melakukan korupsi hingga dikeluarkan dari perusahaan kan? Anda juga pelaku penganiayaan pada anak anda sendiri, anda adalah wanita dibalik hancurnya keluarga anda sendiri, apakah saya benar?" Suga membongkar kejahatan yang dilakukan Nyonya Park
"Anda sendiri yang meninggalkan rumah serta keluarga anda, lalu anda kembali dan mengatakan Jimin anak anda? Kim Nami, benar kan?"
Nami terdiam, Suga masih mengingat nama beserta marganya
Tuan Min mendengar itu semua, kejahatan yang dilakukan oleh ibu kandung, sebegitu kejamnya? Tuan Min mengira jika dirinya adalah orang tuang terkejam karena mengusir anaknya, Suga. Namun ternyata masih ada yang lebih kejam darinya.
Jimin enggan melihat kearah Nami, Nyonya Min membawanya dalam pelukan. Mengatakan
"Tak apa menangislah jika ingin" namun Jimin tidak menangis, rasanya sulit untuk menangis.
Tak tinggal diam, Tuan Min mengirim pesan pada bawahannya untuk mendatangkan polisi agar Nami dibawa oleh mereka.Nami terus saja berdiam diri mendengarkan apapun yang Suga katakan, tak bisa mengelak karena Suga mengatakan faktanya. Suga mengetahui semua karena Suga adalah boss Namjoon.
"Namjoon memiliki hati yang baik jadi aku memaafkannya, karena bagaimanapun juga kesalahan semua berawal dari anda. Namjoon membawa Jimin padaku, memintaku merawatnya dan aku menyetujui itu aku bahkan membiarkan Namjoon memegang salahsatu cabang perusahaan miliku karena sesungguhnya Namjoon adalah pekerja keras dan orang yang bisa diandalkan. Kini Namjoon memiliki hidup yang jauh lebih baik, dan kurasa anda juga begitu, dari pakaian anda ini bukan pakaian yang murah. Lalu tentang Jimin, aku yang merawatnya selama ini, menyayangi dan menjaganya adalah tugasku, dia hanya memiliki aku disini, jadi aku minta jangan menyentuh apapun yang sudah menjadi milikku Kim Nami"
Nami menangis, dia menyesal. Menyakitkan melihat anaknya telah tumbuh dengan cantik, bahkan memar yang dulu dia buat tak lagi terlihat ditangan Jimin, pasti Suga menyembuhkannya.
Tak lama polisi datang, acara pernikahan itu menjadi mencekam namun Hoseok dan Yoongi nampaknya tidak mempermasalahkan itu, karena semua akan baik-baik saja.
Jimin masih enggan melihat Nami
"Jimin, untuk terakhir kalinya. Maafkan ibu ya nak? Bahagialah selalu, maaf. Ibu menyesal"
Mendengar kata maaf dari ibunya, barulah Jimin menolehkan pandangan kearah Nami, namun tetap Jimin sulit untuk menangis
"Ibu, aku memaafkanmu, maaf juga karena aku akan membiarkan ibu menebus kesalahan ibu, aku akan sering berkunjung" Jimin tidak memperlihatkan ekspresi apapun
Membuat orang disekitar berpikir, seberat apa rasa sakit yang sudah dia terima?
"Suga, terimakasih. Bawa Jimin bersamamu, bahagiakan dia selalu" hanya itu yang Nami ucapkan pada Suga
lalu Nami menurut pada polisi untuk berjalan kearah mobil mereka dan segera meninggalkan tempat acara pernikahan Hoseok dan Yoongi.
Hoseok dan Yoongi ijin meninggalkan meja untuk kembali mencairkan suasana pernikahan mereka.
"Jimin, tak apa?" Suga bertanya pada Jimin, Jimin menatap kearahnya. Suga tau Jimin menahan air matanya untuk turun.
"Ayah.. ibu, aku dan Jimin permisi dulu" setelah disetujui, Suga membawa Jimin keruangan ganti milik Yoongi.
----
Tanpa berkata apapun Suga langsung membawa Jimin kedalam pelukannya dan tak butuh waktu lama air mata yang Jimin tahan sejak tadi pun berjatuhan.
Suga menenangkan tanpa kata, hanya mengusap punggung ringkih milik orang tercintanya. Membiarkan Jiminnya menangis sambil dia memejamkan mata, agar tidak ikut menangis Suga menganggap tangisan Jimin itu suara nyanyian yang indah, namun tetap saja terdengar menyakitkan. Suga hanya ingin Jimin puas menangis.
"Hyung.."
"Ya?"
"Aku merasa bersalah membiarkan ibu dibawa oleh mereka"Suga mengelus helaian rambut Jimin, "Jimin-ah, biarkan ibumu menyesali semua, menebus kesalahannya, agar ibumu bisa belajar juga. Lagipula aku rasa itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang kau rasakan. Tak apa, dengan pilihanmu tadi menandakan kau dewasa, kau juga meminta maaf padahal kau tidak memiliki salah padanya. Kau membuatku bangga, anak manis" Suga tersenyum walau Jimin tidak melihatnya
Mendengar perkataan Suga, Jimin menjadi lebih tenang. Jimin mendongakan kepalanya berusaha melihat Suga hyungnya
"Hyungie.. terimakasih"
Suga tersenyum, "apapun untukmu calon suamiku""Hyuung jangan begitu, aku malu" Jimin kembali menunduk, menempelkan kepalanya pada dada bidang milik Suga
"Hahaha menggemaskan sekali Jimin, menikah sekarang saja ya, mau?" Suga tidak tahan dengan Jimin nya
"Hyung jangan bercanda ya"
"Mana mungkin aku bercanda, ayo pakai saja itu pakaian Yoongi" Suga menunjuk baju ganti milik Yoongi yang terpasang dipatung
"Ih hyung tidak modal, Jimin tidak mau ya" Jimin mendengus sebal, Jimin hanya bercanda begitupun dengan Suga"Sudah tidak sedih lagi ya?" Suga melepaskan pelukan mereka, lalu menangkup kedua pipi Jimin, Jimin menggeleng lalu tersenyum
"Tidak, karena ada Suga hyung maka Jimin akan baik-baik saja" Jimin menampilkan senyum cerianya"Ya, semua akan baik-baik saja jika kita bersama" Suga mengecup kening Jimin, menyalurkan rasa sayang dan cinta yang mendalam, membuat Jimin memejamkan matanya hingga tanpa sadar air mata harunya kembali menetes. Jimin bahagia, sangat bahagia bersama Suga.
"Tuhan, terimakasih telah mendatangkan Suga pada hidupku, jangan ambil Suga dariku. Jimin mencintai Suga" batin Jimin.
--Bersambung--
Maaf kalo banyak typo
Maaf banget gatahan mau update😭 sapatau ada yang penasaran biar kalian ngga penasaran lagi hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy MinSuga-ParkJimin [Discontinued]
Fanfiction"apakah ayahmu baik?" "ayah baik, tapi ibu.. dia sering memukuliku" "sekarang tidak akan ada yang melakukan itu padamu" "terimakasih, Daddy" YOONMIN Yoongi // Seme (24) Jimin // Uke (14) BTS MEMBER