IX

26 11 7
                                    

Flores pun sadar bahwa apa yang dilakukannya bukanlah hal yang baik. Hal – hal ini pun terjadi karena ulahnya sendiri, benar kata Nala, Samudra tidak pantas untuk mendapatkan ini semua. Flores bun bergegas untuk langsung ke rumah sakit.

Ternyata Samudra sudah dimasukkan ke ruang VIP di rumah sakit tersebut, "Alhamdulillah" ucapnya dalam benak saat melihat teman – teman panitia masih menunggu sambil berdoa di sofa yang menghadap Samudra tidurkan.

Seketika Flores masuk kamarnya, semua menatap sinis kehadapannya dan langsung meninggalkan ia sendiri dengan anaknya yang dibalut perban di kepalanya.

Samudra sudah bangun dan melihat semua kejadian ini. Tetapi ia memasang wajah kebingungan. Ia juga merasa Flores mendekat ke arahnya.

"Maaf buk, siapa ya?" tanya Samudra dengan suara yang sangat pelan. Flores menatap Samudra dengan tatapan kosong. "Buk, salah kamar apa gimana?" tanya Samudra sekali lagi.

Flores tak percaya semua ini bisa terjadi secepat ini, dan langsung menghampiri dokter yang bertugas. Di informasikan bahwa Samudra mengidap Amnesia Parsial, dan kebetulan disini Samudra ingat dengan semua temannya kecuali mamanya. Flores tertampar mendengar dokter itu.

Di lain sisi, Nala juga baru sampai dan langsung berlari menghampiri ruangan 901 yaitu kamar Samudra. Samudra langsung teriak senang karena Nala menjenguknya. Flores mencoba untuk masuk lagi tetapi ia mendengar ada suara ketawa, ia pun mengurungkan niatnya dan langsung pergi tanpa berpamit.

Samudra mungkin senang untuk sementara waktu tetapi, bagaimanakah nasibnya bila ia tidak bisa ingat keluarganya sendiri? Mau berlabuh kemanakah dia?

Satu bulan kemudian, perban di kepalanya sudah bisa di lepas. Ia mulai untuk mengingat semua tragedi mengenaskan itu dibantu dengan Nala yang bisa membantu mengurutkan kejadian itu. Samudra kecewa, tetapi ia tahu dia tidak bisa melihat rumahnya lagi karena hal – hal dirumah sangat melekat dengan memori yang kreasi oleh mama dengannya, betapa mama yang selama ini ia cintai, bisa melakukan hal keji dan sangat fatal kepada anaknya sendiri.

Samudra yang berarti selama ini dekat dengan papah tirinya, Akbar, juga sudah diberi kabar bahwa Flores, mamanya sudah dimasuki ke rumah sakit jiwa. Diagnosa dokter juga mengatakan Flores sudah memasuki tahap paling tinggi.

Dan untuk menghilangkan semua sakit dan penat yang dirasa ini, Samudra memutuskan untuk berkelana bersama Nala. Merajut kisah baru dengan menyebrangi lautan, akankah mereka berdua melewati masalah baru? Atau mereka akan membuat masalah sendiri di kali ini? Apakah mereka berdua siap? Apa kalian siap?

-       TAMAT -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Samudra dan RahasianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang