Part 20

2K 190 70
                                    

Ini bukan yang pertama kalinya Seokjin membatalkan agenda liburan mereka, mereka sering seperti ini, di saat keadaan terjepit seperti sekarang.

Selama perjalanan penerbangan ke Korea dari Kanada, Jungkook tak pernah melepaskan lengan seokjin yang sejak beberapa saat menjadi guling untuk nya.

Tangan sebelah nya memeluk erat lengan besar sang kakak, dan lengan yang satu lagi ia pakai untuk memegang alat bantu pernapasan yang Namjoon belikan di dokter spesialis tadi pagi.

Dengan alat bantu itu, nafas Jungkook jadi sedikit lebih teratur.

"Lelah ya memegang alat itu?" tanya Seokjin melirik sekilas adik nya yang memeluk erat lengan nya itu.

Jungkook mengangguk pelan.

"Aku jadi tidak bisa tidur, hyung" keluh si maknae.

"Kalau di lepas, aku jadi susah bernafas" lanjut nya lagi sambil terlihat pasrah.

Seokjin mengambil alat itu dari tangan adik nya tanpa bicara, dia memegangkan nya untuk Jungkook, tangan yang satu nya lagi ia pakai untuk mengusap rambut adik nya dengan sayang.

"Kasian hyung lelah nanti" gumam Jungkook ingin mengambil lagi alat pernapasan itu dari tangan sang kakak.

Seokjin menjauhkan tangan nya, "Ssstttt... Tidur lah, hyung tak apa, ayo tidur dulu, perjalan masih jauh, Kook"

Pada akhirnya, Jungkook pun menurut karna dia juga lelah sekarang.

Sampai akhirnya dengkuran halus itu terdengar, Seokjin tersenyum menatap adik nya yang sudah pulas itu.

Dia mengambil Rj untuk mengganjal alat pernapasan adik nya itu agar tidak lepas, sementara ia mengistirahatkan lengan nya sejenak.

Mereka terpaksa pulang ke Korea lebih cepat karena Seokjin ingin menghindari Yuno.

Mereka pulang dengan Jet pribadi bangtan sendiri, karena itu lah adik adik nya bebas memilih mau tidur di mana saja mereka ingin.

Tidak dengan Jungkook, sedari kecil anak itu memang tidak pernah bisa jauh dari Seokjin.

Seokjin juga ikut terlelap dalam keadaan duduk, tangan sebelah nya ia biarkan terus saja memegang alat pernapasan itu.

Karena cuaca memburuk, seokjin terbangun untuk mengeratkan selimut untuk adik nya, sementara ia hanya dengan jaket yang ia bawa untuk berangkat kemarin.

Bagi Seokjin, kesehatan adik nya lebih penting dari apapun, termasuk diri nya sendiri.

*******

"Hyung! Hyung! Bangun" pinta seseorang.

Baru saja Seokjin terlelap beberapa menit, Jimin kembali membanguni nya.

Seokjin mengucek ngucek mata nya sebentar, lalu bangun dari pembaringan nya, menatap ke sebelah nya dan terkejut saat alat pernapasan Jungkook itu sudah lepas entah sejak kapan.

Seokjin membenarkan posisi alat itu, lalu menatap Jimin yang sedari tadi hanya diam.

"Kenapa Jimin-ah?"

"Temani aku ke toilet, hyung.. Di belakang gelap" cicit nya agar Jungkook tidak bangun.

Seokjin tersenyum samar lalu mengangguk.

Dia pergi ke toilet dan menunggu Jimin di sana.

Seokjin mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru ruangan pesawat.

1. Film Out || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang