Tak terasa waktu berjalan dengan cepat di kediaman Revan
Kini sinar matahari sudah tergantikan oleh warna senja yang kekuningan. Nadia dan Revan masih setia berdiam diri dengan posisi duduk tanpa ada yang ingin membuka suara terlebih dahulu. Revan mengalihkan pandangan kepada Nadia lalu dia tersenyum.
Tak selang beberapa menit Nadia pun berdiri dari duduknya dan dia pun pamit kepada orang tua revan untuk pulang dan di antarkan oleh Revan.
Saat di mobil hanya terdengar alunan musik dari radio di mobil revan. Setelah tiba di depan rumah nadia, dia pun turun dan berkata
"Thanks, van" ucap Nadia
"Yoi nad" jawab Revan
"Abang ipar, makasih ya" ucap Dhico
"Sama-sama adik ipar" jawab Revan sembari tersenyum jail
"Udah sana pulang, kasian bokap lu lagi sakit eh iya titip salam ya" ucap Nadia
"Titip salam dari calon mantu?" tanya Revan dengan muka polos yang dibuat-buat
Nadia merespon dengan memutar kedua bola mata dengan malas, lalu Revan pun tertawa dan berjalan masuk ke arah mobilnya. Nadia mulai melambaikan tangannya saat mobil revan mulai menjauh dari pandangannya.
Keesokan harinya Nadia kembali ke aktifitas biasanya. Seperti biasanya sekolah sudah sangat ramai dikarenakan hari ini adalah hari Senin.
Nadia berjalan di koridor sendirian, tiba-tiba ada yang memanggil namanya ketika dia menoleh ke arah asal suara ternyata itu Daniel yang memanggilnya
"Hai nad" Sapa Daniel
"Hai juga, kenapa lu lari lari?"
"Gapapa, eh gue mau tanya itu si Marsha kemana?"
"Lah, kenapa tiba-tiba nanyain si Marsha? Jangan bilang lu suka lagi sama dia"
"Ga yah gue cuman mau minta tolong sama dia, lagian bukan dia yang gue suka"
"Oh, gue kira lu suka sama dia" jawab Nadia sembari mengganguk-nganggukan kepala
Lalu mereka berdua pun berjalan ke kelas. Beberapa menit kemudian bel sekolah pun berbunyi lalu para siswa-siswi pun berjalan ke arah lapangan. 30 menit sudah terlewati upacara pun telah selesai lalu para siswa dan siswi kembali masuk ke kelas masing-masing. Disinilah kelas 11 IPA 1 kelas tempat dimana penghuninya bercampuk aduk, seketika keadaan menjadi hening saat sang wali kelas masuk diikuti dengan seorang gadis cantik.
"Selamat pagi anak-anak" ucap Pak Deny
"Pagi pak" Ucap semuanya secara serempak
"Hari ini kita kedatangan murid baru, untuk Friska silahkan perkenalkan diri"
"Hai semua, kenalin aku Aeera Friska Harsi, bisa di panggil Friska, salam kenal semua" ucap Friska dengan menampilkan senyum yang manis
"Baiklah Friska silahkan duduk di sebelah Daniel, untuk daniel angkat tangangnya"
Lalu Daniel pun mengangkat tangannya, kemudian Friska pun berjalan dan duduk.
Skip
Waktu istirahat pun tiba, seperti biasa para siswa berhamburan keluar kelas. Tiba-tiba Friska mendekat ke bangku Revan dan mencoba mengajaknya berkenalan.
"Hai, gue Friska salam kenal" ucap Friska sembari mengulurkan tangannya
"Ya gue udah tau" jawab Revan dengan acuh
Setelah itu Revan berjalan ke arah bangku sahabatnya itu dan menarik tangannya untuk menuju ke kantin.
Saat tiba di kantin Nadia langsung mencari tempat duduk bersama Marsha sedangkan Revan sedang mengantri di stan tukang bakso.
"Nad, kok gue agak gimana yah sma si Friska" Ucap Marsha
"Agak gimana apanya? lu ga suka sma dia apa gimana?" tanya Nadia sembari menoleh ke arah Marsha
"Ya bisa jadi kek gitu, soalnya dia langsung deketin sahabat lu"
"Ya udah sih biarin aja lah"
"Lu ga cemburu? liat sahabat lu deket sma cewe modelan gtu?" tanya Marsha dengan nada serius
"Cemburu? ga tau ah pusing gue" jawab Nadia sembari memainkan smartphonenya
Setelah itu datanglah Revan membawa nampan yang berisi 3 mangkuk bakso dan 3 es teh. Saat akan makan tiba-tiba Friska muncul yang entah dari mana dan langsung duduk di samping Revan.
"Boleh duduk disini?" tanya Friska dengan menatap Revan
"Ngapain bilang? lu kan udah duduk harusnya tadi sebelum lu duduk" Ucap Marsha dengan nada sinis
"Perasaan gue nanyanya sma Revan bukan sama lu" jawab Friska dengan angkuh
"Heh monyet lu ga liat disini ada orang?" ucap Marsha sambil menatap nyalang ke arah Friska
"Revan liat deh masa temen kamu manggil aku monyet, kan ga salah klo aku tanya kamu kan?" ucap Friska sembari memegang lengan Revan
"Dih sok imut" jawab Marsha sinis
"Udah deh Mar makan aja jangan di ladenin ntar dia kesenengan, dan buat lu Friska lu klo mau gabung itu izin dlu bukan duduk baru izin, dimana attitude lu? Gue udah selesai makannya dluan ya" jawab Nadia sembari menatap datar ke arah Friska dan bangkit dari tempat duduknya.
"Lepas" ucap Revan dengan nada dingin
Lalu mereka pun melanjutkan makannya. Disisi lain Nadia berjalan menuju rooftop, saat sampai di rooftop Nadia melihat ada seseorang yang sudah berdiri disana kemudian Nadia pun berjalan untuk menghampiri seseorang tersebut.
Haiii semuanya maaf yaaa author baru update sekarang, soalnya baru ada waktu luang buat ngelanjutinya wkwkwk. Oh iya author mau bilang makasih buat yang udah baca sma vote dan comment dari awal yaaa makasih banyak. emm sama mau ingetin jangan lupa vote dan comment yaa biar author semangat. Makasii semuanyaaa❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Best(boy)friend [on going]
Teen FictionNadia Tresya Kennedy yah nama itu adalah orang yang mengenalkan gue pada cinta, dia sahabat gue dari kecil, gue udah suka sama dia udah lumayan lama, mungkin ini adalah hal yang gila gue sama dia terikat untuk saling jujur, tapi gue bohongin dia, gu...