PART 5

23 3 0
                                    

Semenjak pertemuan itu Nadia makin enggan melihat Kevin bahkan ketika bertemu di sekolah dia menghindar. Dia berusaha untuk tidak peduli.

Rutinitas Nadia sebagai pelajar dijalankan seperti biasanya. Walaupun begitu tetap saja ada yang mengganjal di pikirannya ketika dia tak ingin bertemu dia selalu bertemu dengan orang yang membuat dia malas. Tetapi berbeda dengan hari ini dia merasa pikiran yang mengganjalnya hilang seketika karena dia melihat Kevin sedang menggenggam tangan seorang perempuan dan itu membuat hati Nadia menjadi tenang karena Kevin sudah melupakan Nadia.

Kemudian Nadia pun berjalan menuju perpustakaan saat berjalan ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya. Lalu Nadia berbalik dan langsung manautkan alis matanya dia merasa aneh dengan orang yang menepuk pundaknya karena dia merasa asing 'mungkin dia murid baru' pikir Nadia.

"Hey gue disini murid baru gue mau tanya ruang Kepsek dimana?" Tanyanya

"Oh ruang Kepsek yahh, lu dari sini tinggal lurus trus ntar belok ke kanan nah ntar ada tulisannya ruang Kepsek kok" jawab Nadia

"Ohh thanks yah, btw nama gue Daniel" sambil mengulurkan tangannya

"Ohh nama gue Nadia" ucap Nadia seraya tersenyum dan membalas uluran

"Ok gue ke ruang Kepsek duluan yahh thanks sekali lagi" ucap Daniel

Nadia mengganguk sebagai tanda jawaban. Lalu dia melanjutkan jalannya ke Perpustakaan. Saat tiba di Perpustakaan dia langsung saja menuju ke rak buku yang dikatagorikan Novel dan dia mulai memilih milih sampai akhirnya dia mememukan buku yang unik. Langsung saja dia menarik dari rak buku dan membawanya ke kursi yang berdekatan dengan sisi perpustakaan. Keadaan perpustakaan sekarang ini lumayan sepi karena murid murid lebih memilih ke kantin daripada diam di perpus. Yap saat ini adalah jam untuk beristirahat. Di saat nadia sedang membaca buku tersebut terdengar bunyi langkah yang mendekat ke arah nadia dan sesosok itu duduk di depannya.

"Oi Nad" Ucap Marsha

"Ehh lu" jawab Nadia

"Lu tau gak ada murid baru di sekolah kita"

"Hmm tau kok orang gue baru liat tadi"

"HAH? Serius lu?? Cwo apa cwe?" Tanya Marsha betubi-tubi

"Iya dua rius, cwo bab cwo" jawab Nadia

"Namanya siapa? Ganteng nggak?"

"Daniel klu gak salah, hmm menurut gue ganteng" jawab Nadia

"Oalahh gue harap dia sekelas sama kita" ucap Marsha sambil menghayal

"Bagian cogan lu mah cepet deh heran gue"

Dan Marsha hanya nyegir. Kemudian terdengar suara bell lalu Nadia pun menutup bukunya dan menaruhnya di rak yang tadi. Setelah itu 2 sejoli tersebut jalan ke kelas.
Saat memasuki kelas terdengar beberapa murid yang sedang membicarakan tentang anak baru. Ketika Nadia berjalan ke bangkunya salah satu temannya tiba tiba muncul di depan kelas dan beteriak "OII KATANYA MURID BARU ITU MASUK KELAS KITA" sedetik kemudian suasana menjadi riuh terutama perempuan kebanyakan mereka touch up. Tak lama Pak Deny (walikelas) pun masuk dengan seorang laki laki yang diyakini itu adalah murid baru seketika suasana kelas menjadi hening dan mulai muncul suara suara bisikan yang biasa terjadi saat ada murid baru yang tampan. Lalu Pak Deny pun menyuruh murid baru tersebut mempekenalkan diri.

"Hai nama gue Daniel gue pindahan dari SMA 69 Bandung, salam kenal" ucap Daniel

"Nah ada yang mau bertanya kepada Daniel?" Tanya Pak Deny

"Daniel lu dah punya pacar belum?"

"Daniel minta id line dong"

"Hushh sudah sudah kalian tuh malah nanya yang begitu, Daniel kamu duduk di belakang Nadia" ucap Pak Deny

Lalu Daniel pun berjalan ke arah yang disuruh. Setelah itu pelajaran wali kelaspun dimulai semua fokus memperhatikan, tak selang beberapa lama ada guru piket yang datang dan berbicara kepada wali kelas bahwa salah satu muridnya di panggil ke piket atas nama Nadia.

"Nadia, ada orang tua di piket" panggil Pak Deny

"Baik pak" ucap Nadia sambil berdiri dari bangkunya dan berjalan keluar kelas

Saat Nadia tiba di piket sang Papah sedang berbicara kepada guru lain di piket. Lalu dia berjalan mendekati ke arah sang papah.

"Ada apa pah?" Tanya Nadia

"Kamu beresin buku kamu sama tas kamu kita pulang sekarang" jawab sang papah

"Emang ada apa?"

"Entar papah jelasin di mobil, sekarang kamu beresin dulu buku-bukumu" jawab sang papah sembari tersenyum

"Iya ok pah" jawab Nadia lalu pergi ke kelasnya

Saat tiba di kelas Nadia langsung saja membereskan buku-buku dan alat tulisnya kedalam tas termasuk dia memakai sweaternya

"Ehh Nad lu mau kemana?" Tanya Marsha

"Gak tau bokap gue nyuruh pulang sekarang"

"Lahh gue duduk sendiri" ucap Marsha sambil mempoutkan bibirnya

"Lu duduk aja ama daniel nohh" jawab Nadia sambil terkekeh

"apaan sih Nad" ucap Marsha yang salting

"Ehh daniel lu duduk aja sama ni kutil anoa atu yah kasian dia alone" ucap Nadia sambil berbalik

Yang ditanya hanya melihat ke arah Nadia. "Hmm ya udah gue ntar duduk sama Marsha" ucap Daniel

"Ehh kagak usah niel si Nadia emang suka asal jeplak aja "

"Ya udah gue duluan aja yah bye ibab"

"Lah lu mau kemana?" Tanya Revan

"Gue pulang duluan di suruh bokap"

"Yah gue pulang sendiri dong" ucap revan dengan lesu

"Elahh lu kan bisa pulang sama adkel yg suka sama lu"

"Dih ogah mending sama lu aja yg jelas jelas gue sayang sama lu"

"Lahh udh ah gue pamit yah bye bye"

Lalu Nadia pun pamit kepada wali kelas dan berjalan keluar kelas. Di koridor dia memikirkan apa yang dikatan oleh revan mungkin saja itu hanya candaan tapi jika dia melihat mata dan kata kata yang revan bicarakan itu serius. Tapi kalau Revan memang menyukainya kenapa dia tidak berbicara langsung? Dan sejak kapan Revan menyukainya? Apakah sudah lama atau baru? Pertanyaan itu terus terngiang ngiang di otaknya. Dan tanpa dia sadari dia sudah hampir sampai di ruang piket.

Jangan lupa di vote dan comment yah :)

Best(boy)friend [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang