Saat di mobil Nadia hanya memandangi jalanan yang dia tempuh bersama ayahnya. Lalu ayahnya berbicara.
"Papah pengen ngasih tau bahwa kita bakal pindah ke kampung halaman papah" ucap papah
"Maksud papah?" Tanya Nadia
"Iya kita pindah ke Jerman Papah ada urusan bisnis dan Oma mu itu gak mau papah doang yang kesana dia pengen ketemu sama cucunya" jawab sang papah tanpa mengahlikan pandanganya dari jalan
"Kan bisa liburan aku kesana gak perlu sampe pindah kan pah, papah tau kan aku benci untuk adaptasi lagi aku udah nyaman sekolah disini" Jawab Nadia tak setuju
"Iya tapi Oma mu itu ingin kamu sekolah bahkan kuliah disana papah pun tau kamu kurang bersosialisasi tapi itu kan penting buat kamu di masa depan" ucap papah sembari tersenyum
"Pah papah bilang sama Oma aku gak mau sekolah disana yah" ucap Nadia
"Kamu aja yang bilang sama Oma mu kamu tau kan sifat oma gimana" ucap sang papah dengan nada tegas
"Ok aku bakal bilang sama oma" ucap Nadia
"Oke kalau oma ngizinin kamu disini papah punya satu syarat"
"Apa?" Sambil menghadap ke papah
"Kamu harus mau tinggal sama Revan, tapi kamu gak boleh sekamar dengannya"
"Apa? Pahh masa aku tinggal ama Revan sih? Gak mau aku mending di rumah sendiri"
"Ya udh terserah kamu aja itu mah, emang kalau kamu di rumah sendiri mau sama siapa?"
"Sama Bi Inah kan ada kak dicky kak dhika sama dhico pah" jawab Nadia
"Kan mereka semua ikut" jawab sang ayah
------------------------
Sesampainya di rumah semua keluarganya sudah berkumpul di ruang keluarga dari mulai kakak tertuanya sampai adiknya.
"De kmu jdinya mau gmn?" Tanya kak dicky
"Aku bakal bilang sama oma biar gk ke jerman, emng kakak mau pindah?" Ucap nadia
"Kamu yakin? Kamu tau kan oma sifatnya gmn?" Ucap kak dhika
"Yakin, why not? Lagian kan bentar lagi aku pun lulus kak ya kali masa pindah lebih baik sih pas kuliah aja" jawab nadia
"Kak itu kan sama aja kita nentang keputusan oma" ucap dhico
"Iya sayang bener apa kta ade kamu" ucap mama gina
"Ya udh kalau kalian mau ke jerman ya udh biarin aja aku disini sendirian" ucap nadia
"Pah emang harus banget yah kita semua pindah ke Jerman? Trus nasib perusahaan gimana pah?" ucap kak dicky
"Nah itu bener banget pah kata ka dicky, mana mungkin aku ninggalin kuliah aku pah papah tau kan aku udh mau semester akhir kan gak lucu klu pindah pas mau semester akhir dan soal kantor pah klu kita semua ke jerman perusahaan gmn pah kan yg ngehandle cuman kak dicky doang" ucap kak dhika
"Iya pah bener ade juga kan sekolah lagian ade gak mau pindah mah pah ade mau disini sama kak dicky kak dhika kak nadia dan itu tanggung pah" ucap dhiko
"Gini aja pah mah kita yang ber-4 yang ngomong sama oma ntar kalau nadia atau dhico liburan kita semua kesana jadi sekarang papah sama mamah aja yah" saran dari kak dicky
"Nah aku setuju sama kak dicky gmn de?" Ucap kak dhika
"Setuju" jawab nadia dan dhico secara kompak
"Ya udh nanti kalian yg ngomong sama oma, papah bakal ninggalin beberapa pengawas buat kalian sama supir buat kalian bi inah juga gk akan papah pulang kampungin dia bakal disini sama kalian" jawab sang papah
"Tapi pah mamah gak bisa jauh jauh dri anak-anak" ucap sang mamah yang mulai memeluk anak-anaknya
"Mah kakak janji bakal jagain semua ade-ade kok" ucap kak dicky
"Iya mah bener kak dicky bakal jagain kita kok" ucap dhico
"Udh mah jangan khawatirin nadia mah, kan ada aku kak dicky sama ade mah" ucap kak dhika
"Udh mah jangan sedih aku bisa jaga diri kok lagian kan papah juga kan udh bilang ada pengawas buat kita semua dan mamah juga harus percaya sama kita kita semua udh beranjak dewasa" ucap nadia sambil memeluk sang mamah
"Bener apa kata anak-anak mah" timpal sang papah
"Iya mamah percaya sama kalian, dicky karena kamu anak sulung kamu yang memliki tanggung jawab yang besar untuk ke-3 adikmu" ucap sang mamah
"Iya mah emang mamah sama papah kapan pergi kesananya?" Tanya kak dicky
"Besok pagi" jawab sang papah
Setelah itu nadia mengeluarkan ponselnya untuk menelfon omanya. Dan terdengar bunyi tuut tuut tuut. Tak beberapa lama omanya mengangkat telfon tersebut
"Hallo"
"Hallo grandma this is nadia"
"Oh nadia, what's wrong?"
"I have tell you grandma about the plan to move to Germany"
"Yes, did you reject it?"
"Yes, grandma im so sorry about this, we thought it was too responsibility Grandma"
"Why? What do you mean?"
"Grandma, I think I would move on Germany after graduate"
"Why honey? I miss you so much"
"Yeah grandma i miss you too but i will graduate soon"
"Yes it's okay, if it's your decision grandma supports"
"Thanks grandma I Love you" ucap nadia dengan senang
"Yes i love you too honey"
Nadia pun merasa senang karena omanya tak memaksa untuk kesana. Lalu dhiko pun bertanya
"Kak gimana kata oma?"
"Oma bilang iya gpp kita disini" jawab nadia dengan raut wajah senang
"Serius? Kamu gk bohong?" Tanya kak dhika
"Iya kak tdi oma bilang gitu, klu gak percaya tanya aja sendiri"
"Bagus dong kalau gtu kita gak perlu ribet beresin baju buat kesana, kan jdinya santai kayak di pantai iya gak de?" ucap kak dicky
"Iya bener kak, setidaknya kita tidak harus mematuhi peraturan ketat nenek" jawab dhiko
Cuman mau ngingetin dont forget to vote yah pencet bintang di kiri bawah v:
KAMU SEDANG MEMBACA
Best(boy)friend [on going]
Teen FictionNadia Tresya Kennedy yah nama itu adalah orang yang mengenalkan gue pada cinta, dia sahabat gue dari kecil, gue udah suka sama dia udah lumayan lama, mungkin ini adalah hal yang gila gue sama dia terikat untuk saling jujur, tapi gue bohongin dia, gu...