Keesokan harinya tepat di kamar Nadia terjadi keributan kecil yang di sebabkan oleh si pemilik kamar. Dia bangun dengan cepat tanpa memperdulikan nyawanya terkumpul atau tidak dia langsung berlari ke arah kamar mandi dan langsung bergegas membereskan ritualnya.
Tak selang berapa lama dia turun ke bawah dengan seragam yang sudah lengkap dan langsung menyambar roti yang telah di beri selai coklat oleh sang kakak pertama.
"Dek duduk dulu kalau sarapan tuh" ucap sang kakak
"Ga bisa bang, aku udah telat ini" jawab sang adik sambil tergesa-gesa memakan roti dan meminum susu coklatnya
"Mau abang anter? Lagian tumben banget kamu telat gini"
"Ga usah bang, aku udah mau pesen gojek. Iya ga tau jam wekernya mati kali, udah yah bang aku pergi dulu assalamualaikum" jawab Nadia sembari berlari keliar rumah
Saat tiba di depan gerbang Nadia tiba-tiba berhenti karena melihat seorang yang sedang menunggunya.
"Mau sampai kapan lu diem aja hm?" ucap seseorang tersebut
"HEH KOK LU DISINI SIH NIEL?" pekik Nadia
"Kan kemarin gue bilang bakal jemput lu"
"Lah iya yah, lu pasti lama nunggunya ya? sorry niel jam weker gue mati soalnya" jawab nadia sembari menatap daniel dengan sedih
"Ga apa masih keburu kok, ya udah ayok naik nanti malah telat beneran lagi"
Lalu Nadia pun bergegas naik ke atas motor saat sudah dirasa aman Daniel pun melajukan motornya dengan kecepatan agak tinggi.
15 menit kemudian mereka tiba di sekolah tapi sangat disayangkan karena pagar sekolah sudah tertutup. Kemudian Daniel memarkirkan motornya di warung belakang sekolah.
Nadia yang merasa bersalah pun langsung meminta maaf kepada Daniel.
"Niel sorry gara-gara gue kita jadi telat" ucap Nadia dengan nada bersalah
"Sutt udah gapapa santai aja, anggep aja kita jadi anak nakal" jawab Daniel sembari mengelus puncak rambut Nadia
Kemudian mereka berjalan ke arah pagar sekolah dan langsung di beri hukuman oleh guru bk.
"Bagi para siswa-siswi yang telat langsung hormat pada tiang bendera sampai 1 jam mata pelaran selesai" Ucap guru bk tersebut.
"Nad kalau lu cape bilang sama gue ya?" ucap Daniel sembari menatap khawatir kearah Nadia
"Harusnya gue yang bilang gitu, gara-gara gue lu jadi ikut dihukum juga"
"Kan tadi gue udah bilang gapapa"
"Iyaa iyaa"
Hukuman pun berjalan, tak lama bunyi bel pertanda jam pertama telah berakhir sehingga para siswa siswi tadi yang terlambat pun membubarkan dirinya masing masing.
Saat tiba di kelas Nadia berjalan lesu kearah bangkunya. Marsha yang melihatnya ingin bertanya tetapi tak jadi sebab guru untuk mata pelajaran selanjutnya sudah masuk.
Bel istirahat pun berbunyi akhirnya Marsha yang sudah tidak tahan bertannya pun dia membuka suarannya.
"Nad tumben banget lu telat gini" tanya marsha dengan nada heran
"Jam weker gue mati njirt" jawab Nadia
"Lah njirt kok bisa?"
"Ya mana gue tau, tapi btw gue ngerasa berasalah sama Daniel" ucap Nadia sembari menatap lesu Marsha
"Bersalah gimana?"
"Gue buat dia nunggu, gue lupa kalau dia bakal jemput gue kesekolah"
"Lah dia kagak telfon lu emang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best(boy)friend [on going]
Teen FictionNadia Tresya Kennedy yah nama itu adalah orang yang mengenalkan gue pada cinta, dia sahabat gue dari kecil, gue udah suka sama dia udah lumayan lama, mungkin ini adalah hal yang gila gue sama dia terikat untuk saling jujur, tapi gue bohongin dia, gu...