Prolog

40.7K 1.3K 15
                                    

Hai ... selamat datang. Semoga betah ya.
Aku ingetin ya, cerita ini mengandung banyak typo. Jadi agak gak jelas gitu. Tapi semoga kalian suka ya.

Dan mohon maaf, jika ada salah kata dalam ketikan, karna ketidak sengajaan. Kalo kalian gak suka sama cerita yang aku tulis ini, kalian bisa tinggalin lapak ini, dan silahkan cari cerita yang menurut kalian bagus. Jangan berkomentar yang tidak mengenakan, dam membuat author down.

Okee ... segitu aja penyambutannya.

Jangang panggil aku author ya, panggil aja Dear eahh😍

Jangang panggil aku author ya, panggil aja Dear eahh😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa baca cerita baruku ya temen-temen.

Hapy Reading

______

cowok bernama lengkap, Arega Putra Alvaro yang kerap disapa Rega itu, kini sedang menyandarkan punggungnya pada tiang bendera yang berada di lapangan sekolah. Tangannya ia masukan kedalam saku celana, abu-abunya.

Ia tidak peduli dengan panasnya terik matahari, keringatnya bercucuran, hingga membasahi punggungnya dan tembus pada seragam SMA yang sekarang ia pakai.

Cowok dengan rambut acak-acakan itu, tak mengikuti temannya yang sudah kabur, karena merasa panas akibat teriknya matahari. Ia dan ketiga temannya dihukum oleh guru bk, akibat terlambat masuk sekolah. Padahal Arega dan ketiga temannya berangkat pagi-pagi sekali, namun mereka nongkrong di warung bi cici terlebih dahulu, sehingga membuat Arega dan ketiga temannya terlambat. Dan itu sudah menjadi kebiasaan mereka.

"Arega! Saya suruh kamu hormat! Bukan malah nyender di tiang bendera kayak mau poto model aja," ujar Pak Susanto guru bk di SMA Cakradinata, sambil menghampiri Arega dengan wajah merah padam.

Setelah Pak Susanto berada dihadapannya, Arega mulai angkat bicara.
"Yang penting saya gak kabur, kayak teman saya yang lainnya," ucap Arega santai. Pak Susanto yang mendengar ucapan Arega yang kelewat santai, langsung mengeratkan giginya menahan amarah. Arega selalu bisa membalas ucapannya, sampai-sampai diranya naik darah.

"Ya tetap saja, kamu tidak hormat pada bendera, cepat hormat sebelum istirahat, kalo gak mau dihukum jangan telat!" Arega memutar bola matanya malas. "Kenapa si Pak, pas deket saya Bapak sensi mulu, lagi pms ya?" tanya Arega polos.

"Kurang ajar ya kamu, cepet hormat bendera! Atau saya suruh Bunda kamu ke sini!" ancam Pak Susanto. Arega yang mendengar Bundanya disebut, langsung berbalik dan hormat pada bendera.

***

Bel istirahat sudah berbunyi, Arega mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. Setelah itu ia berjalan, dan duduk di bawah pohon yang teduh di sisi lapangan. "Dasar Susanti, yang kabur aja gak dicari, gaadil," umpatnya kesal.

"Rega." Arega menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata itu adalah Alexa Xabiru, gadis yang selalu mengejarnya, meski sudah ditolak beberapa kali olehnya.
Arega menghela napasnya kasar.

"Ini aku bawain kamu minum, pasti kamu capek, dan haus," ucapnya sambil menyodorkan botol minum berwarna biru langit, ke hadapan Arega.

"Gak makasih," tolak Arega sambil tersenyum, Karna bundanya pernah berkata. 'ketika kamu tidak mau menerima pemberian orang, kamu harus menolaknya secara halus, dan contohnya sambil tersenyum. Itu lebih baik'

"Ga, satu kali aja kamu terima pemberian aku, aku mohon Ga," ucapnya sambil memelas.

"Okee ... tapi kali ini aja, dan setelahnya gak usah. Masih banyak cowok yang lebih baik dari gue Xa, udah Xa stop jangan kejar gue lebih lama, nanti lo semakin sakit," ucap Arega lalu mengambil botol minum yang berada di tangan Alexa dan setelahnya ia langsung berdiri.
"Gue duluan ya," pamit Arega pada Alexa yang masih mematung. lalu ia berjalan memasuki gedung sekolah.

'Apa aku harus nyerah? Apa aku gak pantes buat kamu Ga?" tanyanya dalam hati, sambil menatap sendu punggung Arega yang mulai menjauh.

To Be Continue

Dear pembaca cerita ini. Jangan pelit buat vote sama komen ya. Jujur vote sama komenan kalian tuh bikin para author semangat.

See you next part🖖

See you next part🖖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AREGA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang