Murid Baru

8.7K 499 39
                                    


Happy Reading

Alexa membuka pintu rumahnya dengan malas. Setelah pintu itu terbuka, Alexa memutar bola matanya malas, saat melihat kebersamaan Ayahnya dan Ibu tirinya, ya tentu disana ada Zara juga. Zara terlihat sangat bahagia, saat becanda bareng Ayahnya, membuat Alexa kesal. Karna Zara, Ayahnya jadi jarang memedulikannya, dan kadang tidak menganggapnya ada.

Saat Alexa akan menaiki anak tangga, tiba-tiba Zara memanggil Alexa dan mengajaknya bergabung. "Xa, sini." Namun Alexa tak menghiraukan ajakan Zara. Ia lebih memilih kembali berjalan menaiki anak tangga.

"Alexa!" teriak Rean ayahnya. Namun Alexa berpura-pura tidak mendengar, ia terus melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

"Dasar anak itu, gak punya sopan santun," celetuk Fiona. "Jagan gitu ma, kasian Alexa," kata Zara menimpali. Rean menarik napasnya pelan, ternyata selama ini ia salah, ia salah memilih ibu untuk Alexa. Dirinya fikir, Fiona itu baik, dan bisa membahagiakan putrinya, dan tidak pilih kasih.

"Fiona udah! Kenapa lama kelamaan kamu semakin menjelek-jelekan Alexa!" bentak Rean karena kesal.

"Kamu bentak aku Mas? Emang bener 'kan anak kamu itu tidak berguna!" sanggah Fiona tak mau kalah. Rean mengepalkan tangannya kuat, dan menatap Fiona tajam. "Keluar dari rumah saya sekarang juga!" teriak Rean di depan wajah Fiona membuat wanita itu kaget.

"Mas apa-apaan ini, aku ini istri kamu!" Fiona langsung menangis, kalo ia keluar dari rumah ini, ia harus tinggal dimana? Rumah saja tidak punya.

"KELUAR! GAUSAH DRAMA!" Rean menyuruh para pembantunya untuk membereskan semua pakaian Fiona dan Zara. "Yah tolong, kalo Ayah usir kita, kita tinggal dimana?"tanya Zara memohon, sambil terisak.

"Saya tidak peduli, dan kamu Zara, saya tahu semuanya, kamu sering merebut apa yang anak saya punya, jangan tipu semua orang dengan muka polos mu itu, kamu sama saja seperti Ibumu," kata Rean, napasnya naik turun. Setelah beberapa menit, akhirnya para pembantu datang membawa koper Fiona dan Zara. Fiona memohon mohon pada Rean, dan Zara terus menangis tersedu-sedu.

***

Alexa menyenderkan punggungnya pada kursi meja belajar miliknya. Lalu memejamkan matanya. Tanpa ia sadari, Zara sudah merebut semua yang ia punya. "Kenapa Zara selalu mendapatkan apa yang ia mau?" tanyanya bergumam.

Alexa menoleh ke arah pintu, saat mendengar suara pintu dibuka dari luar. Dan ternyata itu Ayahnya. "Alexa," panggil Ayahnya lalu menarik kursi yang berada di meja rias, dan meletakannya di samping Alexa.

"Kenapa kesini yah? Nanti ISTRI sama ANAK TERSAYANG Ayah marah," kata Alexa mekan kata ISTRI dan ANAK TERSAYANG. Rean tersenyum lalu mengusap rambut putrinya itu. "Maafin Ayah ya, Ayah salah memilih Ibu buat kamu. Ayah fikir Fiona itu baik, dan cocok jadi Ibu kamu. Namun ternyata Ayah salah," sesal Rean. Alexa menyunggingkan senyumannya."udah sadar Yah?" tanya Alexa menaikkan satu alisnya.

"Hmm ..., maafkan Ayah, besok kita ke makam ibu ya," ajak Rean. Alexa mengangguk dan langsung memeluk Ayahnya.

***

"Yaampun ... gantengnya." Weni menatap seorang laki-laki yang tengah memainkan ponselnya di bangku kosong, sebelah meja Alexa. Nama laki-laki itu adalah Keano Danendra. Murid baru di kelas sepuluh IPS1. Kemarin saat memasuki kelas, Keano langsung disambut dengan berbagai pujian, karna cowok itu tak kalah tampan dari arega. Dan satu yang mereka suka dengan Keano. Keano itu bobrok.

AREGA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang