8 -O C H O

55.5K 7.1K 2.3K
                                    

Jangan dibaca kalo lagi puasa ya☺️☺️

•••

Jaemin sedikit merapikan helaian poninya yang sedikit berantakan akibat tertiup angin. Pagi ini ia sengaja datang lebih pagi dari biasanya, untuk apa? Menyalin tugas tentu saja. Semalam ia harus menenangkan ayah serta kakaknya yang mengamuk setelah melihat luka disudut bibir dan lebam dipipinya.

Untung saja Jaemin berhasil menghalangi ayah dan kakaknya. Jika tidak, Jaemin tidak bisa membayangkan jika ayah dan kakaknya datang ke sekolah dan menghajar Lucas karena telah berani melukainya.

Jaemin memasuki kelasnya dengan tenang dan segera menuju tempat duduknya yang ternyata Haechan sudah terlebih dahulu tiba disana dengan buku-buku tugas dihadapannya.

"Chan, pagi!"

"Pagi, Na!" Jawab Haechan tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari buku tugasnya. Jaemin duduk disebelah sahabatnya itu dan segera mengeluarkan buku tugas dan bulpoint miliknya dan ikut menyalin tugas yang sebentar lagi harus dikumpulkan.

"Na, kau tau jika Jeno kemarin dihajar habis-habisan oleh Lucas dan kawanannya?" Haechan membuka obrolan dengan tangan yang masih terus bergerak menggoreskan tinta diatas permukaan bukunya.

Gerakan menulis Jaemin terhenti seketika, ia menoleh ke arah sahabatnya itu, "apa katamu?"

Haechan melirik jaemin sekilas tanpa menghentikan kegiatan menulisnya, "aku mendengarnya dari siswa lain. Jeno benar-benar babak belur kemarin." Jaemin terdiam, ingatannya melayang pada kejadian kemarin disaat Jeno memukul Lucas di depan murid-murid yang lain. Perasaan jaemin mulai tidak tenang apa Jeno dihajar karena dirinya?

"Lucas sudah benar-benar keterlaluan." Geram Jaemin, ia meremas kuat pena ditangannya. "Benar, kurasa Jeno tidak akan hadir hari ini."

Sontak Jaemin melirik kearah bangku Jeno yang masih kosong, perasaannya tidak tenang. Dirinya diselimuti oleh kekhawatiran tentang keadaan Alpha culun itu.

"Chan!"

"Apa?"

"Kira-kira apa yang cocok dijadikan bingkisan untuk menjenguk?"

Jeno menatap pantulan dirinya didepan cermin besar dengan tidak percaya, luka-luka diwajah serta tubuhnya lenyap begitu saja dalam semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menatap pantulan dirinya didepan cermin besar dengan tidak percaya, luka-luka diwajah serta tubuhnya lenyap begitu saja dalam semalam.

Dalam hati ia menerka-nerka. Apa salep yang semalam ia pakai bisa menghilangkan luka sekaligus bekasnya dalam semalam?

Ia mematut dirinya didepan cermin sekali lagi, benar-benar tidak ada bekas luka sama sekali. Lalu tiba-tiba terdengar suara bel pintu apartemennya yang berbunyi nyaring. Keningnya mengkerut dalam, apa Eric dan Hyunjin datang menjenguknya?

Nerd Alpha | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang