30 - T R E I N T A

10.3K 1.2K 75
                                    

Taeyong mengusap lembut perutnya yang kini sudah mulai membesar, dengan tangannya yang lain yang sibuk membolak-balik tiap lembar buku usang di pangkuannya. Itu adalah buku peninggalan milik vrăjitoare yang dengan ajaibnya bisa ia baca dengan mudah.

Masih tidak bisa mempercayai fakta jika dirinya adalah keturunan dari klan penyihir terkuat tersebut.

Terkadang, diperasaannya timbul setitik penyesalan karena tidak berhasil mempertahankan segel Jeno saat itu. Tapi, suaminya selalu menenangkannya dan mengatakan bahwa itu bukan kesalahannya. Karena bagaimanapun, Jeno masih terpengaruh oleh doktrin kakeknya.

Jadi, walaupun dirinya berhasil memperkuat segel milik Jeno, hal itu tidak akan bertahan lama jika Jeno masih berpihak kepada tuan Lee. Karena meskipun mereka berhasil, pasti tuan Lee akan mencari jalan lain untuk membuka segel milik Jeno.

Namun bagi Taeyong tidak demikian. Jika segel Jeno masih bisa dipertahankan, setidaknya mereka masih bisa mengulur waktu dan meyakinkan Jeno kembali. Membuat lelaki itu kembali percaya pada mereka.

BRAKK

Tiba-tiba suara debuman keras dari ruang tamu kediaman keluarga Jung terdengar ditelinganya. Ia meletakkan buku tua milik klan penyihir vrăjitoare itu ke meja sebelum berjalan keluar guna mencari tau apa yang terjadi.

Taeyong sedikit tersentak begitu melihat seorang lelaki jangkung yang jatuh tersungkur seraya mengusap sudut bibirnya dan lelaki lain yang berusaha membantunya berdiri. Omega cantik yang tengah mengandung itu mendekat kearah suaminya, mengamit lengan kekar itu seraya bertanya, "ada apa ini?"

"Wong Lucas, dia tiba-tiba datang dan meracau tidak jelas."

"Lalu? Kenapa dia tersungkur seperti itu?"

Jaehyun mengusap jemari Taeyong yang mengamit lengannya lembut, "aku memukulnya, tidak sengaja, sungguh. Refleks karena terlalu kesal jika mengingat perlakuan pada Jeno dulu." Jelas Jaehyun, Alpha itu membuang nafas, "aku sangat ingin melakukannya dari dulu." Sambungnya tanpa memperdulikan tatapan jengah yang dilayangkan oleh mate nya itu.

Sedangkan Lucas berusaha berdiri dan dibantu oleh seorang lelaki yang nampak tak asing. Jaehyun mengenalnya, begitupun sang kepala keluarga Jung. Dia adalah Mark Lee, cucu dari tuan Lee.

Dan pertanyaannya, kenapa Mark bisa ada disini? Apa lelaki muda itu sudah kehilangan akal sehatnya?

"Mark, apa yang kau lakukan disini? Terlebih kau bersama dia?" Yunho bertanya heran. Ia sedikit mengkhawatirkan putra dari salah satu orang yang dikenalnya dulu. Ia takut jika terjadi hal buruk pada Mark apabila lelaki itu ada disini.

Mark meringis, dirinya juga tidak mengerti kenapa ia malah berada dikediaman keluarga Jung setelah mengikuti Lucas. Memang awalnya setelah kakeknya dan Jeno pergi, ia juga ikut pergi meninggalkan rumah untuk bertemu dengan lelaki jangkung itu. Namun justru ia malah terseret menuju kediaman Jung seperti saat ini.

Lucas yang kini sudah berdiri dengan tubuh besarnya yang dipapah oleh Mark itu menatap Yunho dengan kedua matanya yang sayu. Lelaki itu tampak menyedihkan dengan raut wajah frustasinya, bahkan kantung matanya pun terlihat jelas dan bibir tebalnya terlihat pucat. Sebenarnya, apa yang terjadi pada lelaki itu.

"Tolong..." Gumamnya, suaranya tercekat, "aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Adik ku sudah mati, dan kini hanya tersisa ibuku. Aku takut- ughh, orang itu sangat mengerikan." Lucas meracau. Dengan tubuhnya yang sempoyongan, ia mendekat kearah Yunho dan meraih tangan kepala keluarga Jung itu.

Manik coklatnya yang kini telah kehilangan binarnya itu menatap dengan penuh permohonan, "ku mohon.. tolong lindungi ibuku. Ku dengar kau melindungi keluarga Renjun juga. Jadi, tolong.. lindungi ibuku. Aku akan memberitahu informasi apapun mengenai Lee sialan itu asal kalian mau membantuku."

Nerd Alpha | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang