6 -S E I S

53.1K 7K 1.8K
                                    

Pagi itu Jaemin merasakan kepalanya pening yang teramat sangat setelah ia membuka mata. Dan betapa terkejutnya ia begitu mendapati dirinya terbangun di kamarnya. Maka dengan sekali gerakan, Jaemin terduduk dari tidurnya dengan jantungnya berdegup kencang.

Air mukanya terlihat panik. Bukankah semalam ia berada di pesta yang diadakan oleh Bangchan? Tapi kenapa ia malah berakhir dikamarnya sendiri? Apa ia mabuk? Tapi ia tidak meminum alkohol sedikitpun semalam.

Jaemin memijat pangkal hidungnya, berusaha mengingat apa yang terjadi semalam karena ingatannya yang mendadak memburam.

Namun sedetik kemudian ia dibuat tersentak oleh sekelebat bayangan lelaki tampan dengan manik bewarna abu dan.. aroma Musk yang begitu memabukkan tercium olehnya lalu setelahnya semua gelap. Apa ia pingsan?

Tanpa sadar Jaemin menutup mulutnya yang terbuka lebar. Apa Lee Jeno yang mengantarnya pulang?!

Kemudian ia berjingkat saat pintu kamarnya terbuka dan mendapati Haechan masuk dengan nampan berisi mangkuk bubur dan segelas air.

"Eh? Kau sudah bangun?"

Jaemin mendesah lega lalu menyandarkan punggungnya di headboard ranjang. "Kenapa aku bisa berada dikamarku?"

Haechan duduk disisi ranjang Jaemin setelah meletakkan nampan diatas nakas. "Kau pingsan di toilet." Haechan menggantung ucapannya, "bersama Jeno."

Omega manis itu diam tak bersuara, membuat Haechan semakin menatap curiga kearahnya. "Kenapa kau bisa berakhir pingsan, Na? Terlebih, kau bersama Jeno! Apa si culun itu melakukan sesuatu padamu?"

Dengan cepat Jaemin menggeleng, "tidak, dia tidak melakukan apapun padaku."

"Lalu?"

Jaemin hendak membuka mulut sebelum tiba-tiba sosok Mark membuka pintu dan masuk ke kamarnya untuk ikut bergabung bersama mereka. "Kenapa Mark ada disini?"

"Dia yang menggendongmu pulang semalam."

"Ah, begitu."

"Jadi, Na. Jelaskan padaku dan Haechan, kenapa kau bisa berakhir bersama Jeno?" Tanya Mark datar setelah duduk disisi lain ranjang, bersebrangan dengan Haechan, "beri aku alasan yang masuk akal untuk tidak menghabisi si culun itu." Ayolah, Mark hanya tidak ingin terjadi sesuatu terhadap Jaemin. Melihat Jaemin yang pingsan dan berada di dekapan Jeno yang notabene nya adalah seorang Alpha membuat Mark hampir saja menghajar Jeno jika Haechan tidak menghalanginya.

Ia hanya takut jika ada seoranh Alpha yang bukan mate Jaemin menyentuh Omega manis itu.

"Yang ku ingat, aku kembali mencium feromon Musk itu lagi." Jelas Jaemin pelan.

"Dan feromon itu berasal dari Jeno, benar?"

Jaemin kembali bungkam, tidak menjawab pertanyaan- atau lebih tepatnya pernyataan dari Haechan barusan. Namun dari keterdiamannya, Mark dan Haechan sudah mendapat jawabannya.

"Besar kemungkinan Jeno adalah mate mu. Tapi sedikit tidak masuk akal jika kau baru-baru ini mencium feromon mate mu sedangkan kau sudah berada disekitarnya sejak kelas 10." Ujar Haechan, wajah manisnya terlihat sangat serius.

Mark terdian sejenak, "apa Jeno meminum pil scent blocker?"

Haechan memukul pundak mate nya cukup keras, "jangan bicara omong kosong. Pil itu hanya ditujukan untuk Omega sebagai pengganti supresan! Mana mungkin Jeno mengonsumsi itu?"

Satu-satunya Alpha disana hanya meringis sembari mengusap pundaknya yang menjadi sasaran pukulan Haechan, "aku hanya menebak. Lagipula semua terasa aneh, bagaimana bisa feromon Jeno hanya tercium di beberapa waktu saja?"

Nerd Alpha | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang