"setiap kehidupan akan ada kematian .
Setiap pertemuan akan ada perpisahan
Dan setiap penderitaan akan ada ujung nya.
Namun bagaimana jika penderitaan itu tidak hilang. Malah nambah kesengsaraan.
Hidup itu bukan cuman pilihan tapi juga kenyataan.
Jika sudah di takdir kehidupan penuh penderitaan. Terima dan ikhlaskan saja "Singto prachaya.
.....
Singto. Laki laki bertubuh tinggi. Sedang bermain di dalam ruangan yang cukup sempit namun mengundang kebahagiaan. Bagi nya , tempat ini sangat lah indah. Ia tidak ingin keluar dan bertemu dengan orang orang di luar sana. Karena dunia luar sangat kejam. Ia tak ingin telinganya terbakar oleh olokan orang orang yang membuat nya sakit hati .
"Nak singto , ayo makan" panggil seorang wanita paruh baya. Tangan nya memegang pundak milik singto. Entah mengapa semakin hari . Singto semakin sulit untuk di ajak makan. Bahkan ini sudah hari ke 7 setelah singto pindah ke panti asuhan yang sering singto kunjungi.
"Aku tidak lapar Ma. Mama makanlah . Aku masih main sama mereka " benar . Singto masih asik. Membimbing. Mengajari huruf huruf dengan anak anak kecil yang berada di panti.
"Baiklah. Jangan telat ya" singto mengangguk , lalu ia kembali menjelas tentang intonasi dalam bernyanyi. Berhitung dan juga menggambar. Hampir 1 Minggu , ia tidak pulang ke rumah , yang berada di Bangkok. Bahkan singto adalah hak kepemilikan secara asli dari perusahaan prachaya . Namun tetap saja ia tidak ingin. Biarlah perusahaan itu di makan oleh adik adik tiri nya.
Sungguh ini sangat melelahkan jika harus bertemu dengan barang tipis itu. Terlebih secara fisik singto belum terlalu kuat. Dokter nya yang ia bawa dari Tokyo mengatakan jika kondisi singto tidak terlalu baik jika keluar. Terlebih ketika di bawah matahari. Singto akan jatuh sakit.
Sangat menyakitkan , singto sosok laki laki namun kenapa ia sangat lemah? Dan sangat tidak dapat di jadikan titik tumpu. Jika bisa singto meminta kembali untuk di lahirkan , singto ingin lahir dengan biasa. Kehidupan nya sungguh menyiksa. Tidak ada yang istimewa, semua nya serba tertekan .
Semenjak kepergian ibu nya , singto selalu di kekang. Tidak boleh dengan A dan tidak boleh dengan B. Untuk saja keluarga nya dari Tokyo mampu menerimanya dengan baik. Ibu singto berasal dari Tokyo , Jepang. Oleh karena itu singto mampu di rawat dengan baik.
Walaupun begitu. Singto tetaplah di hadap kan kenyataan jika diri tidak sekuat orang pada umum nya.
Dentingan piano terdengar dengan jelas di telinga nya. Setiap alunan lagu yang di hasilkan sungguh menggertak kan hati nya. Seorang anak kecil mampu memainkan sebuah piano yang lumayan besar. Bagi nya piano adalah alat yang penuh kenangan.
Xeroderma pigmentosum adalah kelainan genetik yang mengakibatkan penderitanya menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Xeroderma pigmentosum tergolong penyakit langka yang diperkirakan memengaruhi 1 dari 250.000 orang di seluruh dunia. Oleh sebab itu singto selalu menghindari paparan sinar matahari. Bukannya ia tidak berani , hanya saja jika ia merasakan sedikit saja. Sakit nya luar biasa .
Terlebih penyakit ini jika tidak sengaja mengenai cahaya , kulit akan terbakar dan singto sudah mengalami dari kecil. Bahkan saat masih bayi singto sudah mengalami ini. Kehidupan singto sesungguh nya lebih menyedihkan . Namun orang orang saja tidak mengetahui sebenarnya.
Setelah beberapa jam singto bermain dengan anak anak panti asuhan, singto memutuskan untuk makan di luar , namun sebelum keluar singto sudah memesan tempat makanan yang ia tuju. Terlebih singto harus extra hati hati. Jika ia mendapatkan tempat di luar , ia takkan akan mengambil.
"Kamu lagi?. Kali ini apa lagi?. Aku udah ingat?. Jelas belum . Krist?. Nama kamu kan?. Dengar aku tidak ingat dengan semua itu , sungguh. Jadi menjauh lah dari kehidupan ku" singto yang baru saja ingin duduk sudah di kejutkan oleh kehadiran Krist yang dengan senyum lalu menghampiri nya . Singto sedikit kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Afraid (Krist- Singto)
Fiksi Penggemar"Ka singto mau kemana. Krist takut sendirian. Kaka janji mau nemenin krist kan?. Kenapa kaka mau pergi. Krist tidak mau orang orang itu menyakiti krist " "Kaka tidak kemana mana sayang. Dengar. Kaka akan selalu di samping kamu. Jika kamu takut. Pan...