Hay dear ...
Semoga kalian dalam keadaan sehat ya .
Senang bisa kembali menulis ketika kesibukan ku mulai menghampiri diri ku .
Beberapa hari lalu aku baru aja dapat keringan dari perusahaan.
Dan sekarang aku sedang ngelembur ngetik .
Jujur aku senang bisa berinteraksi dengan kalian ,apalagi membaca chat dari kalian , tapi maafkan aku ya.
Beberapa bulan lalu aku benar benar tidak ada waktu untuk membalas , sampai akhir nya aku menyerah kan , hm bukan menyerahkan, tapi menitipkan saja akun ini ke beberapa temen aku secara virtual, agar ramai akun ini .
Jadi kalau pun ada yang share cerita di akun ini dengan menggunakan nama di akhir cerita , berarti itu bukan aku ya teman teman.Terima kasih dan selamat membaca 🥰.
....
'Saat sang angin mulai membisikkan tentangnya
Namun aku tak pernah tahu apa maksudnya
Seakan menyentuh, sampai menusuk relung kalbu
Hingga membuat hati ini menjadi bisu
Namun, entah apa isi bisikan angin itu
Yang ku harap hanyalah berita kesenangan
Tanpa disertai dengan kedukaan dalam hati
Namun, nyatanya bukan itu maksud dari sang angin
Hingga rasa gelisah pun mulai tertanam pada hati dengan seketika
Dan membuat penat bertanya'Krist perawat
..
God selaku kakak angkat dari seorang singto prachaya mengutarakan semua apa yang ia ketahui kepada gun dan Krist . Awal nya singto meminta untuk merahasiakan semua nya sampai waktu telah tiba , tapi siapa yang menyangka semua terbuka dan tidak sesuai dengan ekspektasi singto awal nya . God sejujur nya takut , namun tekat nya telah bulat dan mengatakan dengan gamblang apa yang sebenarnya terjadi .
Sampai akhir nya Krist merasa kebekuan di seluruh tubuh nya . Bibir nya kelu seakan akan ia lem menggunakan lem perekat , Krist tidak tau harus berbuat apa untuk saat ini . Fikiran nya sulit untuk di ajak berfikir , mengapa semua terjadi disaat diri nya mengetahui dan hampir terlambat . Namun God selalu berkata jika ' Semua akan baik baik jika singto mempunya kekuatan yang lebih ' .
Kata kata itu selalu terngiang ngiang di fikiran.
Senyuman dan tawa nya seakan itu palsu dalam penglihatan Krist . Ada rasa sakit ia pendam ternyata selama beberapa tahun ini . Krist bodoh sungguh bodoh , mengapa dan mengapa , ia terlalu terlambat mengetahui ini . Hati kecil nya tidak menerima dengan keadaan yang terjadi kepada Kaka nya . Semua kebaikan yang selalu Kaka nya tanam kan mengapa tidak memberikan kehidupan yang lebih layak untuk diri nya .
Dalam situasi ini Krist tidak bisa menyalahkan apapun , kecuali diri nya . Diri nya yang ia salahkan . Disaat Kaka nya membutuhkan nya dan meminta nya untuk menenangkan segala beban difikiran nya justru dirinya yang tidak ada di samping nya . Krist merasa bersalah .
Dulu waktu masih kecil , singto kecil dulu selalu di samping nya dan selalu membuat nya tersenyum , lalu melupakan beban yang ada di pundak nya. Merengkuh dan mengucapkan beberapa mantra agar Krist tenang . Namun sekarang Krist tidak bisa memberikan itu kepada Kaka nya. Setelah sekian banyak hadiah yang telah di berikan oleh singto .
Duduk termenung di pinggir kolam renang sembari menikmati angin sepoi-sepoi, sore akan berganti malam , namun seperti nya sore ini tidak seperti sore pada umum nya. Awan hitam mulai memenuhi langit yang awal nya putih kini berganti abu abu. Lalu angin dari arah barat seakan akan menambahkan suasana yang awal nya tenang kini seperti angin yang akan memporak-porandakan keadaan .
Krist duduk dengan gelisah , hati nya tidak tenang namun semaksimal mungkin ia tenangkan . Tangan nya terangkat dan melihat jam tangan yang senantiasa melingkar di tangan kiri nya. Jam digital yang selalu memberikan notifikasi dari beberapa akun , khusus hari ini tenang . Padahal Krist berharap jika ia akan di telfon oleh Kaka nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afraid (Krist- Singto)
Fanfiction"Ka singto mau kemana. Krist takut sendirian. Kaka janji mau nemenin krist kan?. Kenapa kaka mau pergi. Krist tidak mau orang orang itu menyakiti krist " "Kaka tidak kemana mana sayang. Dengar. Kaka akan selalu di samping kamu. Jika kamu takut. Pan...