09

68 11 0
                                    

Flashback on

Krist story----

Prak...

Terdengar suara pecahan gelas dan beberapa piring di banting secara terpaksa . Terlihat seorang anak kecil , laki laki ini ia sedang menundukkan kepala nya sembari menutupkan muka nya dengan kedua telapak tangan nya. Badan nya bergetar seiring dengan tangis nya , ia tidak kuat , di umur nya masih kecil , Krist anak kecil ini di bentak dan di hina oleh ibu nya sendiri. Bukan nya ia ingin memberontak tapi rasa nya sangat tidak elok .

"Kamu itu udah buta , nyusahin lagi. Kenapa kamu enggak ikut ayah mu itu yang mati itu hah!. Saya ini udah pusing mikirin hidup , ditambah mikirin hidup , mendingan kamu mati saja sana dari pada ikut saja . Saya menyesal melahirkan kamu . Tau gitu saya gugurkan saja pada saat itu "

Krist hanya bisa menunduk , ia tidak bisa berkutik , sungguh kedua bola mata nya tidak bisa berjalan dengan baik .

Krist dari kecil sudah mengalami buta , awal nya Krist tidak bisa membedakan warna , namun semakin lama semakin menjadi , terlebih saat ayah nya meninggal , ibu nya semakin tidak peduli , justru ibu nya lebih sayang terhadap adik tiri nya. Krist ingin kabur tapi ia tahu cara nya.

Hanya bermodal tongkat , Krist menyusuri jalan dan berharap ada orang baik untuk membantu nya . Namun sayang , semua tidak sesuai kenyataan yang ada . Krist justru di bawa pulang oleh tetangga nya dan berakhir Krist yang di pukul dan di bentak bentak.

Mental Krist terganggu dan juga psikis Krist benar benar hancur . Tidak ada yang mau menolong nya. Setiap hari Krist merasa seperti makan garam . Ia tidak tahu harus berbuat apa. Orang buta seperti Krist bisa apa?. Selain menerima nasip dan tidak bertindak yang lebih dari batasan .

Dulu saat ibu nya marah marah kepada nya , ayah nya selalu membela dan menenangkan hati nya dengan cerita cerita yang menyenangkan . Sungguh Krist ingin menangis jika mengingat itu . Mengapa hidup nya tidak seperti anak pada umumnya?. Mengapa ia berbeda?. Apa tidak ada waktu untuk ia berbahagia?. Krist ingin seperti dulu .

Di sayang dan juga di hargai keberadaan nya .

Sampai akhir nya. Ibu nya yang sangat menyebalkan itu membuangnya di kolong jembatan, awal nya Krist di hujat dan di kucilkan , namun seiring berjalan nya waktu , Krist semakin di terima dengan baik . Bahkan teman temannya merasa kasian dengan keadaan Krist .

Singto , orang yang awal nya melihat Krist dengan aneh itu menolong Krist dan membawa Krist untuk di operasi kan mata nya dan di ganti kan yang baru . Awal nya Krist menolak , namun saat itu singto tidak memakai nama 'singto' melainkan 'jinx' . Karena singto ingin menyamar , mengingat singto tidak ingin di ingat oleh ingatan Krist .

Bukannya gimana gimana , singto hanya ingin Krist mendapatkan kebahagiaan yang layak . Karena menurut pendengaran nya dan beberapa berita yang ia tangkap , Krist tidak pernah mendapatkan kebahagiaan , bahkan usia 4 tahun Krist sudah di buang oleh ibu nya ke tempat nya yang tidak layak untuk umur sebayanya.

Singto bukannya ingin mengurusi kehidupan orang ,hanya saja , melihat kehidupan Krist sangat mengenaskan , singto tidak tega. Sungguh ibu gila yang membuang anak nya di tempat sangat mengerikan . Lalu dengan tangan kecil nya dan semangat nya , singto membulatkan tekadnya untuk membawa Krist ke dokter mata di dekat kota Bangkok .

Awal nya singto sedikit takut jika pendonor nya tidak cocok dengan Krist . Namun setelah di coba Ternyata cocok. Singto senang nya bukan main , melihat muka Krist yang berseri seri itu membuat hati singto tenang . Singto yakin ini adalah awal dari kebahagiaan dari Krist . Adik yang ia temui di saat Krist menitihkan air mata di dekat tembok pembatas antara gerbong kereta dengan jembatan .

Afraid (Krist- Singto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang