Part 18

3.2K 247 3
                                    


PART 18

"Aaaahh... Lisa Faster..." Lisa memompa jari nya lebih cepat di lubang surgawi milik Jennie.

"Ini adalah hukuman buat mu baby karena telah membangunkan ku dari lelap ku" kata Lisa dengan suara yang serak dan sensual membuat Jennie semakin birahi.

"In... nih sangat... mmmppphh.... Enak Lisa..." Jennie terus mengeluarkan desahan nya. Selama tangan kanan Lisa terus memompa, tangan kiri nya kembali ke melon nya Jennie yang sudah menjadi favorit nya di mana pada saat pertama kali Lisa menjamah Jennie yang tak kalah hebat seperti sekarang yang ia lakukan. Meremas nya perlahan dan memilin putting nya dengan jari telunjuk dan jempol nya

"Akkhhh... Aku ma mau... sshhh .... Keluar" suara Jennie terbata bata.

"Keluar kan sayang... keluarkan semua nya. Setelah ini kita masih belum selesai. Saat nya masuk ronde ke 3."

Di tempat lain....

Seulgi dan Jisoo berada di depan pintu kamar Lisa, penasaran dengan suara aneh menurut mereka. Dengan insting dan naluri yang kuat mereka ikuti asal suara tersebut, dan di sini lah mereka sekarang menguping di balik pintu kamar sahabat nya.

"Chu. Gua bukan merinding sih, tapi yang gua rasa sekarang gua nge bayangi Irene di tempat tidur dan gua ada di sana sekarang." Bisik Seulgi di telinga Jisoo. Jisoo memukul kepala Seulgi.

"Mesum lu Suminah. Tapi gua juga ngebayangin Ojeh lagi goyang di kasur yang sama sama gua Gi. Hehe" Jisoo cengar cengir tak jelas.

"Sama aja lu mesum. Jadiin noh si Chaeyoung pacar lu dulu baru lu bisa naena sama anak orang."

"Gak boleh gi. Nikah dulu baru naena. Lo tunggu aja tanggal halal nya. Hehe" Jisoo tersenyum lebar dengan meletakan jari telunjuk dan jempol nya di bawah dagu.

Mereka melanjut kan menguping nya.

Tap... tap... tap...

Suara langkah kaki mulai mendekati mereka, sosok itu berhenti dan berdiri di belakang dua sejoli yang sedang menguping di sana. Dia menepuk pundak Seulgi, tapi Seulgi menepis tangan sosok itu.

"Jangan dulu Chu. Biarkan imajinasi gua berjalan dulu. Gua lagi ngebayangin Irene lagi-"

"Lagi apa?" tanya wanita yang tak asing suara nya di telinga mereka. Perlahan mereka memutar kepala mereka dan melihat sosok Irene dengan wajah yang sangat putih karena maskernya membuat mereka melompat dari posisi mereka dan berteriak. Pasti kalian berfikir suara mereka akan terdengar sampai ke kamar Lisa? Jawabannya tidak.

"Kalian kenapa sih?" tanya Irene dengan mengerutkan dahi nya yang sekarang mulai kesal dengan mereka yang berteriak tak jelas.

"Arwah rumah ini pergilah. Jangan sampai dukun beranak ini mengusirmu dari sini." Kata Jisoo sambil menutup mata nya dan mendorong Seulgi .

"Jangan ganggu dedek mbah. Dedek gak ngapa ngapain kok. Dedek anak baik" kata Seulgi yang hampir ingin menangis. Irene yang telah kesal sekarang mulai menjewer telingan Seulgi yang pertama dan menarik telinga Jisoo sekarang membuat mereka membuka matanya.

"Apa apaan kalian sudah malam kenapa di sini?" tanya Irene yang sudah naik tanduk.

"eh honey. Gak kok gak. Cuma panas aja tadi di kamar. Jadi sekarang lagi cari angin aja." Kata Seulgi gelagapan.

"Banyak alasan. Terus tadi mau bilang apa? Irene lagi apa?" tanya Irene yang membuat Seulgi membelalakan matanya.

"I itu.. kalau kamu.. itu.. lagi-"

Love Your Dangerous Flaws [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang