Part 7

4.1K 307 2
                                    


Alarm terus berbunyi dari ponsel yang terletak di bawah bantal yang ia pakai sebagai alas kepala nya. Dia meraba raba untuk mengambil ponselnya itu saat mata nya masih terpejam. Jane menggunakan jari nya untuk mematikan ponsel nya, terus menekan tombol matikan alarm tetapi tidak mau berhenti. Jane yang kesal langsung melemparkan ponselnya hingga membentur ke dinding dan pecah. Lalu dia melanjutkan tidur nya.

Tok.. tok..

Terdengar suara ketukan dua kali di balik pintu kamar, memutar kenopnya sambil membawakan sarapan untuknya. Wanita itu mengintip di balik pintu dan melihat putri kesayangannya masih terlelap. Dia berjalan menuju tempat tidurnya dan duduk di tepi. Wanita itu pun meletakan nampan yang terdapat roti dan susu di nakas sebelah springbed.

Dia sedikit merangkak dan membaringkan badannya di sebelah Jane. Di lihat wajah putri nya saat sedang tertidur. Jihyo meneteskan air mata nya ada perasaan bahagia dan juga perasaan sedih bercampur karena melihat kondisi putri nya saat ini. Dia mengangkat tangan nya mengelus lembut pipinya, di singkirkan helaian rambut nya ke belakang telinganya. Dia memeluk tubuh Jennie dengan erat dan menepuk dengan lembut.

"Mama kenapa nangis?" Jennie yang bangun dengan suara bayi nya. Di lihat nya air mata Jihyo yg jatuh dan Jennie mengusap nya dengan jari nya. Hari ini dia bersifat seperti anak – anak, tapi tak melupakan kejadian yang kemarin terjadi. Jihyo hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Di kecup keningnya dan menyapanya "Selamat pagi sayang... Mama gak nangis kok, mama cuma bahagia kamu tinggal sama mama."

"Kalau mama bahagia Jane di sini, Jane mau kok tinggal sama mama selamanya" bisik Jennie yang masih terdengar suara nya oleh Jihyo. Dia yg mendengar itu hanya membelalakan mata nya beberapa kali dan senyum lebar muncul di wajahnya.

"Kamu beneran mau tinggal sama mama sayang?" Tanya Jihyo sekali lagi memastikan dan Jennie mengangguk dengan cepat lalu memeluk Jihyo erat. Jihyo merasa senang dengan apa yang di dengarnya itu. Penantian nya selama ini akhirnya pun tercapai karena selama ini Jennie selalu menolak saat di ajak tinggal bersama dengan nya.

"Ya udah sekarang kamu mandi, terus sarapan. Mama udah bawain sarapan untuk kamu. Roti isi coklat dan keju kesukaan kamu, terus itu susu rasa strawberry favorit kamu sayang." Tambahnya dan di angguk cepat oleh Jennie. Dia langsung melompat dari tempat tidur dan langsung menuju ke toilet untuk mandi. Jihyo menunggu nya hingga selesai, dia menuju lemari pakaian yg ada di kamar itu dan menyiapkan seragam sekolah yang akan di kenakan. Menyusun buku mata pelajaran yang akan di pelajari hari ini dan memasukan peralatan menulis ke dalam tasnya.

Saat sedang ingin berjalan ke rak sepatu nya Jennie, tak sengaja Jihyo menginjak ponsel yang sudah pecah layarnya. Dia mengambil dan hendak bertanya ke Jennie yg tak berapa lama Jennie memanggilnya.

"Maaa... tolong ambilin bathrobe Jane mah... Jane lupa bawa tadi.." Jihyo yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya dan terkekeh dengan kelakuan putrinya itu. "Iya sayang mama ambilkan sebentar..." .

Jihyo mengambil bathrobe yang baru dan memberikannya kepada Jennie yg mengintip di balik pintu dan hanya menimbulkan kepalanya. "Ini sayang" Jihyo menyerahkan nya yg langsung di ambil oleh Jennie. Saat pintu nya tertutup kembali Jihyo baru ingat ingin menanyakan kenapa ponselnya rusak.

"Sayang" panggil Jihyo di depan pintu toilet. "Ya ma" Jennie yg sudah selesai dari mandi nya dan hanya mengenakan bathrobe yg ia minta tadi. "Ponsel kamu kenapa hancur begini sayang..." Tanya Jihyo sambil menunjukan ponsel nya yang rusak.

"itu tadi ma... alarm nya berisik... udah di sentuh tapi gak mau mati juga... Jane kesal maa.. jadi Jane melemparnya ke sembarang arah dan Jane gak tau kalau ponsel Jane bakal hancur karena kenak benturan di dinding... Maaf ma..." Jennie menundukan kepala nya seperti anak kecil yang takut di marahi oleh ibunya. Jihyo yang mendengar penjelasan dari putri nya hanya tersenyum pada saat Jennie memanyunkan bibirnya.

Love Your Dangerous Flaws [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang