Part 28

3K 213 2
                                    

Flashback

Awal pertemuan orang tua Lisa dengan Jennie

"Ayolah sayang. Kaki ku sepertinya sudah mati rasa karena menemani mu belanja seperti ini." Kata david kepada istrinya.

"Tunggu sebentar sayang. Aku harus memilih sayur yang berkualitas. Aku tidak akan memilih yang memiliki tahap kelayuan sedikit pun. Kau sebagai lelaki harus bisa seperti seorang istri yang dapat berbelanja di saat aku tak bisa nanti.

Ya. Benar. Mereka sedang berada di pasar swalayan yang biasa thor sebut pajak. Tidak seperti hal nya di super market melainkan tempat yang banyak lumpur di mana mana.

"Kenapa kita tidak ke market saja sayang. Ya walau pun harga nya lebih mahal setidak nya lebih nyaman. Aku tidak tahan dengan bau amis dan banyak lalat di sini." David mengeluh karena istrinya lebih memilih belanja di pasar di banding market.

"Kalau di sini banyak yang masih segar sayang. Sudah lah jangan mengeluh. Sekarang bawakan saja belanjaan yang aku beli tadi." Ucap Bella menyerahkan kantong belanjaan yg dari tadi ia tenteng.

Saat ingin membayar sayuran, Bella di jambret dan David hanya bengong melihat istri nya yang panik.

"Kejar dia David.." teriak Bella kepada suami nya yang melamun dan mengangguk.

David berlari mengejar orang yang menjambret istri nya.

"Kemana orang tadi?" David ngos ngosan, mengambil nafas nya perlahan mengusap wajah nya kasar.

Di lain tempat...

JAMBREEETT!!!

Seorang wanita mungil mendengar teriakan tersebut dan ia mengenali siapa yang di jambret. Ia melihat seorang pria berlari melewati diri nya dan masuk kedalam gang kecil.

Ia mengikutinya sambil membawa tongkat kayu yang berada di dekat nya.

"Waahh.. untung besar nih." Jambret itu menghitung isi dompet nya dan...

Bugghhh...

Satu pukulan mendarat di belakang kepala si jambret dengan cukup keras dan dengan pukulan itu dapat membuat kepala si jambret menetes kan bahkan mengalirkan darah ke tengkuk nya.

"Kau siapa?" jambret itu menjatuhkan dompet itu dan memegang kepala nya yang sudah bocor.

"Uppss.. aku tidak tau jika balok ini punya paku di ujung nya. Mian." Jennie dengan gummy smile dan senyum di mata nya.

"Mundur... atau aku akan berteriak." Jambret itu melangkah mundur dan terhuyung jatuh saat Jennie mulai mendekat.

"Aaa... Museowo.. pppffttt...HAHAHA!" tawa Jennie menggelegar di sepanjang gang. Tetapi tidak ada orang yang mendengar nya. Sangat sepi.

"Kau lihat. Tidak ada yang datang saat tawa ku sangat keras mengisi ke sunyian gang ini." Jennie cekikikan dan menggelengkan kepala nya.

"Tidak sia sia aku selalu membawa sarung tangan karet hitam ku. Dan aku akan menunggu berita besok. Seorang mayat pria telah di temukan di gang sempit dengan keadaan yang mengenaskan dan wajah yang sudah tak bisa di kenali." Ucap Jennie yang pandangan awal nya keaarah langit langit dan menatap kembali si jambret lewat ekor mata nya dengan tajam.

"TIDAK. KAU TIDAK AKAN BERANI MELAKUKAN ITU." Teriak si jambret dengan kasar nya saat ia sudah terpojok. Antara ia tak tau atau lupa kalau itu gang buntu.

"WOW.. Berani sekali mulut sampah mu itu meneriaki ku hah..." Jennie mendorong ujung balok itu dengan kuat kearah mulut si jambret.

"hahdjkadjk..."

Love Your Dangerous Flaws [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang