3

99 69 57
                                    

"Aku mencoba untuk meluapkan amarahku. Tapi, jika hanya ada aku di sini, apa gunanya? Ketika pagi tiba, aku takut untuk membuka mataku. Bahkan, aku sangat takut hanya untuk sekadar bernafas."

____________________

Avillia pun kembali dari kamar mandi. Viona pun langsung menghapus air matanya.

"Aduh, kak maaf ya lama." Kata Avillia.

"I-iya gapapa." Kata Viona.

"Kakak kenapa?" Tanya Avillia.

"A-ku gapapa kok, aku cuma kecapean. Yaudah aku ke kamar ya." Jawab Viona. Avillia hanya mengangguk, dia bingung sebenarnya apa yang terjadi dengan kakaknya.

Viona pun masuk kedalam kamarnya. Dia menangis sambil memeluk kedua lututnya.

"Kenapa ini semua terjadi sama aku? Aku mencintai orang,yang sedikitpun nggak mencintai aku. Tuhan, cobaan apa lagi ini?" Tanya Viona sambil menangis.

Mamah Viona tidak sengaja mendengar Viona menangis. Dan dia pun langsung masuk ke dalam kamar Viona. Mamah Viona terkejut, ketika melihat darah yang keluar dari hidung Viona. Mamah Viona langsung berlari mengambil tissue.

" Sayang, ya ampun! Kamu kenapa?" Tanya mamah Viona khawatir.

"Mah, hiks...hati Viona sakit." Jawab Viona sambil menangis.

"Kamu kenapa? Cerita sama mamah." Kata mamah Viona,sambil mengelap darah di hidung Viona.

" Orang yang Viona anggap mencintai Viona, ternyata nggak cinta sama Viona....hiks..dia cinta sama adik Viona sendiri mah." Jawab Viona.

"A-agam sama Avillia?"Tanya mamah Viona. Viona mengangguk.

"Mamah sebenernya udah curiga dari awal. Tapi mamah nggak mau ada kesalahpahaman dulu." Kata mamah Viona.

"T-terus Viona harus apa mah?" Tanya Viona.

" Viona,kamu masih mau bertahan?" Tanya mamah Viona.

" Viona cinta sama Agam. Nggak mungkin Viona lepasin Agam gitu aja." Jawab Viona.

" Kalo gitu, Viona harus mempertahankan cinta Viona buat Agam. Kalo pada saat Viona ada di hadapan Agam dan Avillia. Viona harus bersikap nggak tau apa-apa tentang hubungan mereka. Kamu paham?" Tanya mamah Viona.

" Viona paham mah." Jawab Viona.

"Yaudah, sekarang kamu tidur. Mamah nggak mau liat penyakit kamu parah lagi." Kata mamah Viona. Viona mengangguk paham, dan membaringkan tubuhnya. Mamah Viona mengelus rambut Viona sampai Viona tertidur. Setelah Viona tertidur, mamah Viona keluar dari kamar Viona. Di luar kamar Viona, ternyata sudah ada Avillia.

"Kak Vio kenapa mah?" Tanya Avillia.

"Kakak kamu kambuh lagi sakitnya." Jawab mamah.

" Terus sekarang Kakak udah tidur kan, mah?", Tanya Avillia.

"Udah, kalo kamu khawatir sama kakak kamu. Jangan bikin dia drop, jaga perasaan dia." Kata mamah.

"M-maksud mamah?" Tanya Avillia bingung.

"Nggak, yaudah gih kamu tidur. Udah malem" suruh mamah.

"Yaudah, Avillia masuk ke kamar dulu ya. Malam mah." Kata Avillia sambil mencium pipi mamahnya. Dan di balas senyuman oleh mamahnya.

Setega itu Vil, kamu sama kakak kamu ~ batin mamah Viona.

Pagi hari telah tiba, Viona turun dari kamarnya dan menuju meja makan.

"Pagi semua." Ucap Viona.

" Pagi." Jawab papah dan mamah bersamaan.

"Kakak, sini duduk deket aku." Kata Avillia.

" Aku duduk disini aja." Jawa Viona sambil tersenyum.

" Oh oke!! Oiya, kakak berangkat sama kak Agam lagi?" Tanya Avillia. Viona menggelengkan kepalanya.

" Aku harap hubungan kak Viona sama kak Agam langgeng terus ya." Kata Avillia.

" Hubungan aku sama Agam akan langgeng, kalo nggak ada orang ketiga. Kalo ada, aku akan mempertimbangkannya." Jawab Viona.

Mamah tau, hati kamu sakit Vio ~ batin mamah.

" Semoga aja nggak ada orang ketiga ya,kak." Kata Avillia. Viona hanya membalasnya dengan senyuman.

Tapi aku berharap, hubungan kak Agam sama kak Viona cepat berakhir ~ batin Avillia.

"Yaudah, yuk papah antar kalian." Kata papah. Viona dan Avillia mengangguk.

" Kita berdua duluan ya mah, assalamu'alaikum." Salam Viona sambil mengecup pipi mamahnya.

" Iyah sayang, waalaikumsalam." Jawab mamah.

Sampailah mereka berdua di sekolah. Agam yang melihat Viona pun menghampiri Viona.

"Pagi,Na." Ucap Agam.

"Pagi juga." Jawab Viona.

" Pagi, Vil." Ucap Agam Avillia.

" Pagi juga kak." Jawab Avillia sambil tersenyum.

Viona hanya tersenyum, walaupun hatinya sangat sakit. Tapi dia berusaha menutupi kesedihannya itu.





Votmen

Viona's Story ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang