08. E L V A N O

31 7 0
                                    

"Bisa enggak sehari enggak nyebelin?"

Degg!!

"Jantung gue dugem kenceng amat, kenapa yak?" gumam Vano pelan sambil memegang dada sebelah kiri. Kini ia berjalan kembali ke kantin menemui kedua curutnya, setelah tadi pergi ke toilet kemudian merecoki Alea di perpustakaan dan mengambilkan buku yang diminta Alea di atas rak.
Vano tiba dikantin dengan wajah melamun seperti memikirkan sesuatu, Adit mengerutkan alis bingung 'kenapa nih bocah pikirnya. Vano langsung duduk di kursi bersebelahan dengan Kevin. Bocah itu sedang meminum jus mangga kesukaannya.

"Kenape lu?" tanya Kevin sedangkan Vano masih melamun kedepan. Adit yang berada di depan Vano mengangkat dagu ke Kevin seolah bertanya 'nih anak kenapa? Kevin hanya mengangkat bahu tidak tahu. Emang gak guna nih anak.

"Woi kesambet lo?" tanya Adit sambil melambaikan tangan di depan mukanya.

"Biar gue aja yang nyadarin Dit, mundur lo mundur" Adit mundur selangkah dan memperhatikan Kevin yang mendadak jadi ustadz gadungan "'audzubillahiminasyaitonnirajim bismillahirrahmanirrahmaanirrahim Allāhu lā ilāha illā huw, al-hayyulqayyum laa..."

Vano seketika menatap Kevin sinis "Ckkk!!Lo kira gue setann??!" Ngegasnya. Dalam hati Kevin dan Adit bersyukur ternyata sobatnya ini tidak kenapa napa dan kemudian mereka kembali duduk ditempat semula.

"Ya elu udah di panggil panggil di lambai lambai tetep gak noleh, malah ngelamun ya gue kira lu kesambet"

"Lo udah bener kok Pin, buktinya lo bacain ayat kursi langsung sadar tuh bocah" ucap Adit tertawa pelan diikuti Kevin yang juga ikut tertawa sedangkan Vano hanya mendelik tak suka. Sebenarnya dia sadar tapi lagi males ngomong aja dan masih mikir kejadian waktu di perpus tadi.

"Ngape lu?" Tanya Kevin hanya diberi gelengan oleh Vano. Kemudian Vano menyadari ada sesuatu yang hilang

"Batagor gue mana?" Tanyanya polos, Kevin dan Adit saling pandang kemudian...

"KITA MAKAN" ucap keduanya secara bersama sambil nyengir memperlihatkan gigi putih seputih soklin pemutih mereka wkwk.

"Baguss! Baguss gue suruh nunggu malah kalian makan ya dasar sahabat laknatt, tangan kanan atau kiri?!" Vano menyingkap lengan baju kanan dan kiri menampilkan otot ototnya yang ehm sangat gagah kedua orang itu sampai menelan ludah kasar berani sekali mereka membangunkan ketua DRaGoN, Vano kalau sudah seperti ini menakutkan gengs hanya ada dua opsi mati atau lari, oke nampaknya mereka akan memilih opsi kedua. Mari berhitung bersama tiga dua, sa ...

"KABORR!!!"

_________________

Bel masuk telah berbunyi, menandakan apa camtik? Ya benar istirahat telah usai dan pelajaran akan segera dimulai. Cowok ganteng itu sedari tadi mendengus pelan dan matanya memperhatikan sekitar ia menoleh ke kanan kiri dia lihat saja banyak pohon semangka, skip abaikan 'kemana dua kucrut tadi batinnya. Gausah disebut namanya kalian juga pasti tau. Ia sedang mencari kedua teman laknatnya yang berani berani memakan batagor kesukaannya, 'ck ribet banget tinggal pesen lagi apa susahnya ya bukanya gimana ini masalahnya tinggal seporsi itu cuyy, mana tadi dia belum sempat sarapan, hadeh apes apes.

Ia menyesal pergi mengejar dua curut itu dan malah menyia nyiakan waktu padahal masih bisa untuk pesan makanan lagi walaupun bukan batagor, ahh sial. 'apa gue bolos aja ya, uhehe iya gue bolos ajadeh batinya sambil tersenyum puas. Ia berbalik dan akan pergi menjauh dari kelas tapi ...

"Mau kemana kamu Elvano? Cepat masuk kelas dan jangan coba coba untuk membolos!" keberuntungan tidak berpihak kepadanya bung. Pak Surya--guru pelajaran fisika yang akan mengajar kelas Ipa2, memergokinya akan pergi membolos ck kenapa hari ini dia sangat sial?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

E L V A N OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang