Prolog

513 60 37
                                    

WELCOME
Selamat membaca
Thanks udah mau mampir, jangan cuma liatin ceritanya aja, yo langsung simpen ke perpus

Pemuda ini pernah berkata padaku, dia rela membunuh untukmu dan mati karenamu, tidak ada satupun janji yang melampaui ucapannya itu.

"Aku rela untuk dibunuh dan aku rela menjadi pembunuh karenamu."
                             -Inder

"Juara pararel pertama diraih oleh Scarla Fredzimanico

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juara pararel pertama diraih oleh Scarla Fredzimanico."
"Juara pararel kedua diraih oleh Himaraja Razky."
"Juara pararel ketiga diraih oleh Irsya Affandi."

BOOM!!!

Gila, Scarla emang sepintar apa sih?! Sampai bisa geser posisi kak Razky.

Gak nyangka, gue kira kak Razky bakal jadi yang pertama, eh malah ditikung sama si Scarla.

Halah palingan dia bayar pihak sekolah supaya jadi pararel pertama.

Padahal baru kelas sepuluh udah masuk pararel aja, pertama lagi, lah gue udah mau tiga tahun belajar di sini, masuk juara kelas aja bersyukur banget.

Itu adalah sebagian kecil ungkapan atas keterkejutan siswa di SMA Avicenna Jagakarsa.
Bagaimana tidak, posisi juara pararel di SMA Avicenna Jagakarsa telah berubah dan yang paling tidak disangka, tempat Razky-mantan juara pararel pertama telah direbut oleh Scarla-murid kelas X IPA 1.

Padahal tidak mudah bersaing dengan para senior Avicenna, mungkin banyak yang tidak percaya dari mereka, tapi mau bagaimana lagi, semuanya telah terjadi dan itu yang harus diterima oleh para siswa, terutama para juara yang posisinya bergeser.

Bahkan Renia saja tidak masuk juara pararel, padahal dia dulu adalah umum yang kedua.

Razky-siswa kelas XII IPA 3, dia sudah dua kali menjadi juara pararel pertama. Tetapi, sekarang posisi Razky telah terganti oleh murid kelas sepuluh itu.

Padahal Razky sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, dia belajar murni belajar, bukan untuk dipuji atau semacamnya. Menjadi juara pararel selama dua tahun, Razky menganggap itu hanyalah bonus atas kerja kerasnya.

Orang-orang saja yang menginginkan dia menjadi juara. Apalagi para siswi yang mengidolakannya.

Tak pernah terlintas dipikirannya untuk membenci Scarla. Dia juga menganggap Scarla hebat karena mampu menandingi senior-seniornya.

Meski baru kelas sepuluh, kepintaran Scarla patut di acungi jempol.

Razky juga sudah cukup lama tertarik pada Scarla.

《》《》《》《》《》

Dua minggu lagi Scarla akan resmi menjadi kelas sebelas. Bukannya bahagia atas pencapaiannya, dia justru merasa sangat sedih dan bersalah.

Sebenarnya dia takut. Takut kalau semua orang di sekolah membencinya. Membenci karena-ah sudahlah.

Dalam hati rasanya dia ingin menangis. Dia juga marah. Tapi, pada siapa dia harus melampiaskannya? Pada dirinya yang semakin rapuh? Atau pada siapa?

Scarla sudah di toilet dari sepuluh menit yang lalu. Sepuluh menit lagi akan dibagi raport. Dia sedang bercermin di kaca toilet membasuh wajah dan merapikan rambutnya.

"Sorry."

"Gue marah, gue sedih, gue kecewa, sayangnya itu semua gue rasain buat diri gue sendiri."

Scarla mencurahkan isi hatinya pada bayangannya yang ada di kaca.

"Siapa yang peduli, sama keadaan gue, siapa yang mau denger keluh kesah gue, siapa yang tau kalo gue yang dianggap sesempurna ini sakit?"

"Tapi gue harue kuat. Gue kuat. Gue kuat."

Scarla membasuh wajahnya lagi, tetapi tidak menghilangkan bekas tangisannya. Mata masih memerah, tapi tidak separah yang tadi.

"Siap telan pil pahit Scarla. Hadiah sedang menunggu kamu."

《》《》《》《》《》

VOTE! KOMEN! Jangan lupa tinggalin jejak, biar lebih semangat nulisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE! KOMEN! Jangan lupa tinggalin jejak, biar lebih semangat nulisnya. Btw, kalian mau up Aljabar kapan?
Follow ig @riizkkiaa

Salam pramuka...

SCARLA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang