M. Hotel Atau Semak-Semak?

98 11 2
                                    

Selamat membaca
@rrizzkiia

Selamat membaca@rrizzkiia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

《》《》《》《》《》

Beberapa minggu setelah masuk sekolah, bukannya semakin betah, Scarla justru semakin risih.

"Emangnya sekolah ajang pencarian jodoh apa?" Dia sedang duduk di taman belakang. Tempat yang pas ketika suasana hati sedang gundah-gulana.

Dia hanya mendengarkan musik kesukaannya saja sembari membaca novel ketika sedang bad mood. Mumpung sedang jam istirahat.

Males ke kantin, orangnya pada lambe semua. Seperti tidak ada topik lain yang menarik selain dirinya, hidupnya, dan segala tentangnya. Nya-nyaan pokoknya.

"Kenapa orang-orang itu gak bahas penemuan jam aja, siapa sama jam berapa penemu jam nemuin jam, atau kalo enggak, bahas pasir yang ada di laut atau kalo enggak, mereka bahas lagu Bintang Kecil Di Langit Yang Biru, bintang kan adanya pas malem, terus kalo malem langitnya gelap, gak ada biru-birunya, itu kan juga teori sains yang belum bisa terpecah sampe sekarang." Scarla menghirup udara terlebih dahulu, kemudia melanjutkan acara marah-marahnya.

"Kenapa mereka gak bahas sabun yang jatoh ke lantai kamar mandi, sabunnya yang kotor atau lantainya yang bersih. Kan bisa mereka ngomongin sains, ngomongin kenapa namanya mie goreng, tapi masaknya direbus. Kenapa mereka gak bahas soal oksigen yang baru ditemuin sama Carl Wilhelm Scheele taun 1772, mereka gak mikir apa kalo baru taun itu oksigen ditemuin, orang yang hidup sebelum 1772 pada hirup apa?! Kenapa harus ngomongin gue sih? Emang gue artis, gue kan cuman anak orang biasa."

Scarla marah-marah sendiri, gedeg dengan attitude para lambe tersebut. Padahal saat dirinya sedang mencak-mencak sperti itu, ada seseorang yang dari tadi terus senyam-senyum sendiri mendengar ocehan Scarla. Namun, Scarla tak menyadari kehadiran seseorang yang selama ini selalu mengintipnya diam-diam di balik pohon ketika Scarla datang ke taman belakang.

"Makin marah kok malah makin cantik sih. Ternyata dia aslinya gitu ya, tajem di luar, tumpul di dalem."

Senyum siswa itu hilang kala datang seseorang menghampiri Scarla.

"Minum dulu. Ada manis-manisnya nih air." Razky menyerahkan sebotol air mineral kepada Scarla.

"Marah-marah juga butuh tenaga." Dia mengelap keringat yang ada di dahi Scarla menggunakan telapak tangannya.

"Keringetnya aja wangi. Hahhahahaaa." Razky mencium aroma keringat Scarla di tangannya yang ternyata memang wangi. Bucin sekali memang. Budak cinta. Padahal pacar juga bukan, lagipula Scarla tidak mungkin berpacaran dengan Razky.

"Jijik banget kak." Scarla saja yang melihatnya jijik, kenapa bisa Razky yang mencium aroma keringatnya malah biasa-biasa saja. Bahkan terlihat senang.

"Wangi La." Razky mencium lagi aroma keringat Scarla di tangannya.

Good looking, good looking. Kamu menang banyak ya. Tapi tunggu sebentar lagi, kamu akan kalah sama yang jelek dan miskin ini. Sepertinya seseorang yang tengah bersembunyi supaya tidak ketahuan mengintip itu kalah start, dia sudah tertinggal jauh oleh Razky yang mencuri start lebih dulu.

SCARLA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang