Ertyous

128 148 6
                                    

Hari yang paling di benci semua pelajar adalah hari Senin. Ia harus mendengar ceramahan dari kepala sekolah yang katanya sedikit tetapi bikin kaki pegel, heran kan?

Setelah mendengar pengumuman bahwa pagi ini akan diadakan upacara bendera seperti biasa. Naya keluar dari kelasnya bersama sahabat debest nya ini Hana.

"Lo tau ngga?" tanya Naya.

"Ngga."

"Ish kan gue belum bilang. Kemaren gue ketemu cowo bergaya ala anak wattpad." ucap Naya sembari kegirangan.

"Halu kali lo." Hana menaruh tangannya didahi Naya, ngga panas.

"Badan lo ngga panas, apa mungkin gangguan jiwa? karna banyak baca wattpad?" Naya menyentil Hana.

"Ish mana ada kayak begitu. Masalahnya gue belum sempet tuh kenalan sama dia."

"Mending lo bangun deh sekarang, bentar lagi upacara soalnya." Hana terkekeh, sementara Naya hanya menghela nafasnya.

"Iya, ibu ketu."

Semua siswa-siswi berbaris sesuai kelasnya masing-masing. Naya memilih dibelakang barisan agar tidak telalu terkena sinar matahari.

Setelah pengibaran bendera dilanjutkan amanat kepala sekolah, dan ada tiga cowo yang berada di dekat guru-guru?

Kepala sekolah itupun mengaktifkan mic dan mulai berbicara. "Assalamu'alaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua. Di pagi hari yang sejuk ini alhamdulillah kita masih bisa berjumpa kembali. Baik saya langsung saja ke point nya, pentingnya menjaga pergaulan dari anak-anak tidak benar dilingkungan sekitar kita. Ada banyak anak-anak yang menjadi anak yang tidak baik diluaran sana, seperti disamping bapak/ibu guru. Mereka bertiga sudah menginjak kelas dua belas namun kelakuannya seperti kelas sepuluh, ibu tidak habis pikir. Sudah dihukum berkali-kali diskors berkali-kali tetap saja seperti itu..."

"Masa SMA itu harus bandel bu, biar ada kenangannya." salah satu dari tiga orang itu menjawab.

"Kenapa harus bandel? ingat kalian ini mau masuk universitas tinggi negeri, mau jadi apa kalo sekarang saja masih seperti ini?"

Naya melihat dengan jelas ketiga laki-laki itu, salah satunya yang menolong ia di supermarket!

"Tenang aja bu, kami sekolah juga bayar tidak gratis. Takut rugi karna ada anak-anak motor kayak kami?" sahut diantaranya.

"Diam kalian! sehabis upacara silahkan pergi menemui guru bk! dan cukup sekian ya anak-anak, terimakasih perhatiannya. Wassalamu'alaikum wr wb."

Naya mencolek Hana, "Hana! itu cowo yang aku bilang tadi." Hana melinguk.

"Mana?"

"Itu loh."

"Geng Ertyous?" Naya bertanya-tanya geng apakah itu, selama ia sekolah disini tidak tau tuh ada geng bernama seperti itu disini.

"Geng anak motor, mereka semua itu anak nakal dan bengis.  Btw mereka kakak tingkat kita." jelas Hana, Naya mengangguk mengerti.

"Oh, gitu."

***

Setelah upacara, jam pembelajaran pun tetap dilaksanakan. Naya duduk disebelah Hana, pun mencolek bahu Hana. "Han, gue mau ke toilet anterin yuk." Hana mengangguk, dan izin kepada guru pembimbing.

"Kelasnya geng ertyous itu kelas berapa?" Hana mendengus pasrah.

"Jadi lo beneran mau ke toilet apa mau cerita?" Naya menyengir.

"Ya dua-duanya, gue cuma masiu penasaran aja. Kenapa anak bandel itu ganteng sedangkan anak pintar/rajin malah berkebalikan." Hana menepuk jidatnya.

"Maksud lo itu si Edo?"

"Ya gue ngga anggap si Edo juga kali, kan emang gitu. Hidup gue penuh warna setelah tau cowo wattpad ada di real life!" teriak histeris Naya.

Mereka masih berjalan menuju toilet, memang agak lama untuk menuju toilet karna jauh dari kelas mereka berada. Setelah Naya keluar dari kamar mandi, cowo bak yunani dengan wajah pucat dan bibir merah pun berada di dekatnya.

Naya harus berani tanya nama dia siapa!

Naya memberanikan diri untuk bertanya, "Hai kak, nama lo siapa?" Cowo itu masih terdiam.

Hana yang menunggu Naya keluar sangat lama. "Ih, Naya berak lama banget."

"Lo ngga bisu kan?" tanya Naya lagi.

Cowo itu tidak menjawab, dan mengacuhkan segala yang ditanya Naya.

" gue fans lo loh."

Sekian lama akhirnya cowo itu membuka mulutnya, "Ngga peduli."

***

Gilang dingin banget ya, kek hati doi

Kanaya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang