Balapan Liar

62 108 1
                                    

Di malam hari bernuansa gelap, motor-motor berbaris rapi tanpa melewati garis putih. Balapan liar sudah biasa bagi geng ertyous, namun yang tidak biasa adalah kali ini lawannya adalah para senior.

Saat ini yang mengemudi di geng ertyous adalah Dimas dahulu, tak lupa Gilang memberi peringatan kepada Dimas. "Mas, lo jangan kepancing mereka lakuin apa yang harus lo lakuin gue percayain semua sama lo." Dimas mengangguk dari dalam helm fullset.

Bendera aba-aba di lambaikan dan fuilah! mereka semua melakukan dengan kecepatan tinggi. Dimas yang sedari tadi menunggu gilirannya untuk mensalip salah satu motor jadi kesusahan.

Akhirnya Dimas melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, untung saja nyawanya selamat waktu ditikungan tajam jika tidak sudah tepar Dimas nanti. "Gue harus ambil posisi ketiga." ambisi Dimas.

"Posisi pertama saat ini ditepati oleh Rasya Yudha dari tim Uranus, Posisi kedua saat ini ditepati oleh Bayu Syahputra dari tim Kingsha, dan posisi ketiga saat ini ditepati oleh Dimas Pratama dari tim Ertyous. Akankah posisi pertama tergantikan?" ucap seseorang dibalik mic yang sedang memantau pertandingan balap motor itu.

Dimas berhasil menyalip posisi nomor dua, dia tidak mau menyusahkan timnya. Dimas dan disampingnya Rasya sedang adu salip, "Ooh, nampaknya tim Ertyous dan tim Uranus sedang bersalipan masih ada 100km lagi mereka akan menang ke babak selanjutnya siapakah dia?"

Dimas tak tinggal diam, ia menancapkan gas. Rasya sedari tadi mengamati pergerakan bahwa Dimas mengambil gas dalam-dlaam ia pun mengikutinya.

Melewati tikungan tajam, Dimas mengerem sedikit agar tidak terjadi kecelakaan. Dimas handal dalam tikung menikung, dan jarak sudah tinggal beberapa kilometer lagi. "Sementara ini Dimas dan Rasya masih dalam posisi yang sama, Siapakah yang akan jadi pemenang untuk lanjut ke sesi selanjutnya?"

Semua tim Ertyous berdoa agar Dimas selamat sampai finish dan membawa baik nama tim Ertyous. "Semoga aja Dimas menang." gumam Reno dkk.

Persaingan yang ketat, Dimas berhasil meraih posisi pertama namun itu hanya sesaat. Posisi pertama itu diambil alih lagi oleh Rasya. Tinggal beberapa kilometer lagi, Dimas menambah kecepatan motornya. Dan berhasil menyalip posisi Rasya dan melaju sampai garis finish.

Setelah waktu setengah jam yang singkat, Dimas pun lolos ke babak selanjutnya. "Tim Ertyous lolos ke babak selanjutnya, sementara tim Uranus harus berhenti dibabak ini." ucap sang narator.

Tampak muncul wajah kekesalan tim Uranus. Rasya memeluk Dimas, "Kali ini gue akui lo menang, selamat bro." puji Rasya.

"Thanks, lo juga hebat tadi."

Gilang dan Reno memeluk Dimas, "Wih brother, keren lu bisa ngalahin Uranus." ucap Reno.

"Selamat, bro." ujar Gilang.

"Thanks." lalu melepaskan rangkulannya.

Gilang mengambil sebatang rokok lalu dinyalakan dengan korek api, "Tanding lagi Malam minggu depan." Gilang menyesap rokoknya.

"Bagian Reno kan minggu depan?" tanya Dimas.

"Hadeh, lawannya sapa ini?" tanya Reno.

"Tim lemon."

"Padahal tim Uranus pake cara licik tapi tetep aja kalah." celetuk Gilang.

"Iya bener."

"Mungkin Tuhan lebih suka orang yang sportive." jawab Dimas enteng.

"Yo makan-makan semua, dibayarin Dimas Pratama." ajak Reno.

"Serah lu pada."

***

Full balapan tim Ertyous...
Alhamdulillah menang ya🙂
Dinext up Kanaya n Gilang
ini untuk hobi Gilang dulu hehe

Kanaya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang