Cemburu (2)

63 106 2
                                    

Hai, selamat membaca kembali cerita Kanaya.

Oh ya, thank you for 500 readers!! terimakasih apresiasinya yang sudah menyempatkan membaca cerita saya

mohon dukungan untuk melanjutkan membuat cerita cerita yang lebih seru dan menarik.

semoga bisa menghibur kalian.
Aku mau kasih info, untuk end cerita ini sekitar 2-5 part lagi, ngga bisa diprediksi sih karna aku juga belum nulis bagian itu, hehe. /mengkaret

intinya sekitar 2-5 part lagi cerita Kanaya bakal end. stau tuned untuk nunggu cerita lain yg aku buat ya.

Kanaya berniat setelah sepulang sekolah akan pergi mengunjungi rumah Gilang. Dia ingin tau apa reaksi Gilang jika dirinya ditembak oleh Arjuna.

Kanaya sudah berada di depan rumah Gilang dan menekan tombol bell. Salah satu pembantu keluar.

"Cari siapa, non?" tanya pembantu itu.

Kanaya membenarkan rambutnya, "Gilang nya ada, bi?" tanya Kanaya.

"Ada, non. Aden baru pulang, silahkan duduk dulu non." pembantu itu mempersilahkan Kanaya masuk.

Rumah Gilang masih sama sederhana tapi mewah. Gilang datang dengan menggunakan kaus boxer dan celana pendek, khas anak rumahan.

"Ngapain lo kesini?"

"Naya cuma mau bilang, Gilang udah suka belum sama Naya?" frontal Kanaya.

"Gue ngga suka sama lo, sampai kapan pun."

Kanaya menunduk, "Oh yaudah, Naya cuma mau tanya itu."

"Tadi Naya ditembak sama Arjuna, tapi bingung mau nerima atau nolak. Jadi Naya kesini buat tanya ke Gilang." Gilang gusar.

"Lo siapa gue, harus butuh izin dari gue."

"Maaf, Gilang. Kanaya cuma mau tau aja jawaban dari mulut Gilang." Gilang mendesah berat.

"Yaudah Naya pulang dulu, Gilang." Gilang langsung berlari ke kamarnya mengambil jaket dan kunci motornya dan berlari ke arah Kanaya.

"Mau gue antar?" Kanaya mengembangkan senyumnya.

Gilang tidak bisa memprediksi perasaanya, dia bingung akan perasaannya kepada Kanaya. Namun, disatu sisi Gilang cemburu melihat Kanaya bersama Arjuna, kenapa cinta itu ribet sih!

"Gilang, mau kemana? ini bukan jalan arah rumah, Naya loh." ujar Kanaya menepuk pelan pundak Gilang.

Gilang melihat kaca spion, Kanaya tampak gelisah dilihatnya. "Nanti juga lo tau."

Gilang membawa Kanaya ke bioskop, Kanaya heran. Kenapa Gilang membawa dirinya kesini?

"Mau nonton?" ajak Gilang.

Kanaya merasa senang hari ini, sepertinya dunia berpihak kepadanya. Gilang berubah menjadi baik kepadanya, apakah cinta itu ada dihati Gilang untuk Naya?

"Naya mau Gilang."

Mereka berdua menonton film horror berjudul kuntilanak, Kanaya paling takut dengan hantu. Disetiap scene berhantu Kanaya selalu memeluk Gilang dengan erat seolah-olah tidak mau kehilangan orang yang berada disampingnya ini.

Gilang yang menyadari itu, tersenyum kecil. Gilang mengeluarkan ponselnya lalu memfoto Kanaya saat dia ketakutan. tetap cantik kok!

Film pun tamat, Kanaya segera saja bangun karna saking ketakutannya terhadap hantu. "Gilang, Naya takut ada kuntilanak disini." Gilang menggenggam tangan Kanaya, Kanaya menyadari hal itu.

"Gak usah takut, ada gue disini."

Apakah Gilang benar-benar menyukai Kanaya?

"Lo belum makan?" tanya Gilang.

Kanaya menggeleng, "Kanaya pulang sekolah langsung kesini loh Gilang, kerumah Gilang." jawab Kanaya, Gilang terkekeh.

"Yaudah pesen makanan disana." Mereka berdua pun memesan makanan dan memakan nya bersama.

Gilang menatap Kanaya lama, Kanaya yang merasa ditatap pun batuk. "Uhuk-Uhuk."

"Nay, lo kenapa? nih minum." tawar Gilang, Kanaya pun menerimanya.

"Lo kenapa?" tanya Gilang sekali lagi.

"Serangan jantung akibat ditatap sama Gilang."

***

Kanaya yang sedang duduk menunggu Hana membeli es krim pun melamun. Tiba-tiba dari belakang punggungnya seperti ada tangan yang mencoleknya.

"Ha.." kaget Kanaya.

"Apa si, Nay. Ini gue." ujar Sella, yaps Sella adalah musuh Kanaya yang dulu juga menyukai Gilang. Tapi kenapa sekarang Sella seperti dekat dengan Kanaya?

"Kenapa? mau rebutan Gilang lagi? ngga dulu." ujar Naya menghela nafasnya panjang.

"Gue mau minta maaf sama lo. Gue tau gue udah jahat sama lo, gue minta maaf." ucap Sella dengan gemetar dan nunduk dibawah kaki Naya.

"Bangun! wake up!"

"Naya udah maafin Sella kok, jadi Sella ngga usah nunduk lagi ayo bangun." Sella pun mengikuti perintah Kanaya.

"Oh iya, Nay. Gue udah jadian sama Reno." Kanaya membelalakan matanya.

"OMG!! selamat semoga langgeng terus yaa!!" jawab Kanaya girang.

Hana pun datang menghampiri mereka yang sedang berpelukan. "Gue nya dilupain ya."

Kanaya dan Sella pun melepaskan pelukannya dan memeluk Hana juga di tengah mereka.

"Jadi... kita friend???"

Tbc

thank you sudah baca sampai chapter ini.

Kanaya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang