Cemburu

67 107 14
                                    

HAIII!!!
BAGAIMANA KABAR KALIAN?
SEMOGA BAIK YAAA

AKU BAIK NI UPDATE DULU...
AKU BAKAL SLOW UPDATE SAMPAI UJIAN SELESAI YA, STAY TUNED YA!

PASTI AKU UPDATE KEMBALI KOK >//< HEHE
OH IYA, KALIAN SELAMA DIRUMAH NGAPAIN AJA? MAU TAU DONG HEHE :(

VOTE AND KOMENT OKE?!
SAYA BERJANJI AKAN VOTE DAN KOMENT SETELAH MEMBACA PESAN INI.
HAYO LOH DAH JANJI, MUEHEHE

GAK, GAK CANDA!!

POKOKNYA LOVE YOU BANYAK-BANYAK UNTUK YANG UDAH MAMPIR KE LAPAK INI, SEE U!! 😻🥰🥰

DAH LAH YA SEGITU AJA.
KUY BACA!!
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT

Gilang sudah diperbolehkan bersekolah hari ini. Gilang tentu tidak naik motor sendirian tetapi ditemani pak sopir, padahal Gilang kekeh ingin naik motor sendiri namun orang tuanya memaksanua untuk diantar pak sopir.

Gilang membuka jendela kaca mobil nya udara segar masuk melalui jendela, selang beberapa menit kemudian Gilang tutup kembali jendela kaca.

Sesampainya di sekolah, Gilang dengan gaya santainya langsung memasuki kelasnya tanpa terkecoh ghibahan teman-temannya. iri? bilang kawan :v

Kanaya yang mengetahui Gilang akan berangkat hari ini pun menyiapkan makanan untuk Gilang sekalian pdkt yakan. Hana hanya mendesah pasrah.

"Lo bawa bekal dua? buat siapa aja?" tanya Hana melihat dua kotak bekal berwarna biru dan berwarna merah muda.

"Gilang kan hari ini berangkat, jadi Naya berinisiatif membawa makanan untuk Gilang supaya ngga salah milih makanan, Hana." jelas Kanaya.

Hana melipat tangannya, "Ribet amat sih, beli dikantin juga ada Nay."

"Biarin, wle!"

Jam istirahat pun tiba, Kanaya sudah siap untuk mengantarkan bekal untuk sang pacar, cie lah. Namun, kejadian tak terduga membuat Kanaya sedikit cengo dan bimbang.

Suasana kantin tak begitu ramai, namun pandangan Kanaya tertuju pada Gilang yang sedang berpelukan dengan seorang gadis dengan seragam yang berbeda. Kanaya tanpa sadar menjatuhkan kotak bekal keduanya hingga berceceran, semua mata tertuju pada sumber suara. Kanaya berlari sekuat tenaga keluar dari kantin dan ingin menghilang saja rasanya.

Kanaya terisak, banyak pertanyaan yang muncul di dalam benaknya. Kanaya duduk di kursi taman, sambil memutar lagu di ponselnya agar hatinya bisa ternetralisir.

Jaga dulu jarak kita
Jika tak ingin akhirnya
Kau menangis lagi
Jangan terlalu kau dekat
Jangan buat terikat
Coba kau rasakan lagi
Mungkin kau dapat perannya
Tapi hanya sebagai
Bayang-bayangnya saja

Jangan minta jatuh cinta
Luka lamaku juga belum reda
Beri dulu aku waktu untuk
Sembuh sendirinya

Jangan minta jatuh cinta
Sakit sebelumnya masih kurasa
Beri waktu hingga aku mampu
Lupakan semua

🎤Tanpa tergesa – Juicy Luicy

kok gue sekarang jadi baperan banget sih. batin Kanaya

seharusnya kan gue ngga kenapa-kenapa lihat Gilang sama cewe lain, tapi kok gue nangis? batin Kanaya

apa ini yang dinamakan cemburu?

Langkah kaki terdengar, seseorang dibalik tembok gudang pun menghampiri Kanaya yang sedang mengusap air matanya. Jadi gudang sama taman itu dekat.

Lelaki itu mengulurkan tangannya dan memberikan sapu tangan untuk Kanaya. "Arjuna."

Arjuna pun duduk disebelah Kanaya, Kanaya yang ketahuan sedang menangis pun terus mengusap wajahnya agar tidak seperti orang menangis namun sia-sia Arjuna sudah mengetahuinya.

"Gue lihat kotak bekal lo jatuh dikantin." ujar Arjuna.

"Gue ngga sengaja numpahin, yaudah kalo gitu gue mau --." Kanaya yang hendak berdiri pun tangannya dicekal oleh Arjuna.

"Udah, lo disini aja. Lagian udah diberesin kok sama tukang bersih-bersih." Kanaya pun duduk kembali.

Ponsel Kanaya yang memutar lagu sejak tadi pun ia matikan. "Kenapa?"

"Hah?"

"Lagunya bagus, kenapa dimatikan?" jawab Arjuna.

"Gak apa-apa, lo suka mau gue kirimin?" tawar Kanaya sembari tersenyum agar menutupi kesedihannya.

"Boleh, gue kesini bukan mau bahas hal lain." Kanaya mengernyitkan dahinya.

Kanaya semakin bingung apa yang dimaksud Arjuna ini? "Maksudnya?"

"Gue suka sama lo, Nay." deg!

Gilang memutari sekolahan hanya untuk mencari Kanaya, namun nihil. Lalu ia berinisitif ke taman belakang sekolah dan Gilang melihat interaksi Arjuna si ketua OSIS dan Kanaya.

Gilang mendengarkan sedikit yang mereka bicarakan yaitu tentang Arjuna menyukai Kanaya. Gilang langsung pergi tanpa babibu.

Kanaya masih termenung, "Gue ngga maksa lo buat suka sama gue, gue cuma mau menyatakan apa yang ada dihati gue." Kanaya terdiam.

"Kenapa Arjuna suka Naya?" tanya Kanaya.

"Cinta itu tanpa alasan, Gue suka semua apa yang ada di diri lo." Kanaya semakin bungkam mendengar jawaban dari Arjuna.

"Kalo gue butuh waktu buat memikirkan hal ini, apakah Arjuna bakal nungguin keputusan Naya?" tanya Kanaya, dijawab dengan anggukan kepala Arjuna.

"Tentu, sampai kapan pun akan gue tunggu."

***

WAITTTTTT!!!

GK AD YG VOT Y? YWDH GPP :)
UDH BIASA KK KYK GT :)
DHLH AK GBT-_-

Kanaya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang