Pertarungan (1)

468 71 11
                                    

Suara hantaman tersebut terdengar oleh semua orang. Tapi alangkah terkejutnya semua saat mendapati pukulan Aresteo dihadang oleh ksatria tersebut.

"Heh, beraninya kau menyerangku tanpa memakai mana sedikitpun". Ucap ksatria

"Hanya dengan kekuatan fisikku saja sudah cukup untuk membereskan kalian"

"Cih, sombong sekali"

"Ares!!" Panggil Brieta dengan nada khawatir, Aresteo yg mendengarnya lalu kembali ke dekat Brieta dengan cepat.

"Kenapa kau bisa cepat sekali?" Tanya ksatria

"Kenapa aku harus menjawab pertanyaan mu?"

"Kau tidak sopan"

"Kenapa aku harus sopan padamu?"

Terlihat bahwa ksatria tersebut kesal, dia lalu merasa bahwa telapak tangannya sakit. Padahal Aresteo tidak memakai mana sedikit pun.

"Kenapa? Sakit ya?" Ejek Aresteo

"Kau!!!!"

Ksatria tersebut lalu menyergap Aresteo bersama-sama. Aresteo tidak terkejut sama sekali, dia hanya diam mengamati serangan mereka.

Bodoh, kenapa mereka semua menyergap dari depan. Pikirnya

Tangan Brieta yang memegang tubuh Aresteo bergetar, mau bagaimana pun juga ini pertama kalinya Brieta menghadapi lawan yang dia anggap kuat. Aresteo lalu melihat ke arahnya yang ketakutan. Dia lalu mengelus kepalanya

"Jangan takut, ada aku"

Kalimat tersebut membuat Brieta menjadi sedikit tenang. Tapi ternyata musuh sudah berada tepat didepan Aresteo. Hal tersebut membuat Brieta kembali gemetaran.

Para ksatria sudah bersiap untuk menebas Aresteo menggunakan pedang mana.

"Ω μαγεία, προστατέψτε τον ιδιοκτήτη σας". Setelah melapalkannya, dalam tubuh Aresteo keluar mana berwarna kuning dan dalam sekejap, Aresteo sudah dikelilingi oleh mantra pelindung yang kuat sampai membuat para ksatria tersebut terpental. Sekarang Aresteo dan Brieta seperti burung yang berada di sebuah sangkar besi

"B-bagaimana bisa kau memiliki sihir pelindung tingkat tinggi tersebut?? Bahkan lelaki tadi pun tidak memiliki kekuatan sihir sebesarmu!!"

Lelaki tadi??. Pikir Aresteo dan Brieta di waktu yg bersamaan

"J-jangan-jangan.." Ucap Brieta sambil memasang wajah hampir menangis

"Dia pasti baik-baik saja" Aresteo berusaha menenangkan Brieta dengan nada lembut sambil mengelus rambutnya

"Hey, kenapa kau tidak menjawabku? Kau ini malah bermesraan". Ejek ksatria

"Ha! Iri ya?"

"Kau!!"

Ksatria tersebut lalu berusaha melawan Aresteo yang ada didalam lindungan mana tersebut.

Aresteo lalu berbalik ke arah Brieta yang tatapannya masih terpaku pada para ksatria yang berusaha menyerang.

"Hey" panggil Aresteo sambil menggoyangkan tubuh Brieta

"Ayah.." gumam Brieta

Aresteo hanya terdiam menatap Brieta dengan mata sayu, dia lalu merasakan 2 mana yang terasa familiar sedang mendekat ke arah mereka. Ya, mana tersebut merupakan mana teman ayahnya.

"Lihat, itu mereka!" Ucap salah satu teman ayahnya tersebut, namanya Ben.

"Ya, tapi sepertinya mereka bisa menahannya" Ucap satunya lagi, namanya Yohan

Mereka lalu mendekat ke arah Aresteo dan Brieta yang berada di dalam mana pelindung, jaraknya kini hampir 50m didekat mereka. Aresteo yang saat itu menyadari keberadaan mereka lalu melakukan telepati pada mereka.

"Kalian bisa mendengarku?". Tanya Aresteo

"Ya"

"Baiklah, kalau begitu tolong kalian mendekat sedikit lagi"

Mereka lalu mendekat sampai 5 meter dibelakang Aresteo dan Brieta.
Aresteo lalu berusaha menyadarkan Brieta.

"Hey lemah! Sadarlah!!" Ucapnya

Bughh

Gawat, serangan mereka kuat juga. Kalau terlalu lama begini bisa-bisa mantra pelindungku juga hancur. Pikir Aresteo, dia lalu berusaha menyadarkan Brieta lagi.

"Hey!! Brieta!!". Brieta masih tetap diam

"Brieta.. jangan salahkan aku". Ucapnya, dia lalu menciumnya. Brieta yang tersadar lalu mendorong dan meninju Aresteo, wajahnya kini merah seperti tomat

"K-k-k-kau!!! Apa yang kau lakukan dasar £¥5#($ !!!!"

Sudah kuduga, ini lebih efektif daripada harus membuatnya pingsan. Pikir Aresteo

"Hah!! Apa yg dilakukan para ksatria tersebut??" Tanya Brieta yang baru tersadar.

"Hah.. sudahlah, lihat itu" Ucap Aresteo sambil menunjuk ke arah Ben dan Yohan

Ben dan Yohan yang tadi melihat sebuah adegan lalu melakukan telepati pada Aresteo

"Ekhem, ekhem, bukannya menyelamatkannya malah bermesraan" ejek Yohan

"Hei, ini bukan seperti yang kalian pikirkan"

Aresteo lalu melihat mereka berdua yang sedang cekikikan di belakang pohon. Dia lalu menatap tajam mereka

"Hahaha, baiklah. Jadi kami harus apa?"

"Kalian bawa Brieta pulang, biar aku yang melawan mereka"

"Kau serius?? Mereka ada 5 orang, bagaimana jika dibantu olehku?" Tanya Ben

"Tidak usah, kalian jaga Brieta saja"

"Ekhem, baiklah"

"Nah, kau pulang dan cari tahu tentang ayah bersama mereka ya". Ucap Aresteo kepada Brieta

"Tapi bagaimana denganmu?"

"Aku baik-baik saja". Dia lalu mengelus rambut Brieta. Brieta yang teringat 'adegan' tadi lalu memalingkan pandangannya. Wajahnya kini kembali menjadi semerah tomat

"Baiklah, kalau begitu.. sekarang!!!" Ucap Aresteo, Brieta lalu berlari ke arah Ben dan Yohan

Salah satu ksatria yang daritadi menyerang Aresteo lalu melihat Brieta yang kabur. Dia lalu menyusul Brieta dan bersiap menebasnya.

Aresteo yang sadar lalu bersiap untuk menyerang satu ksatria tersebut. Untungnya Yohan melawannya. Dari kejauhan, Ben membantu memanah Ksatria tersebut. Panah Ben mengenai kepala Ksatria tersebut.

Aresteo yang melihatnya lalu tersenyum dan mengisyaratkan agar mereka cepat pergi.

"Nah, sekarang aku bisa bebas melawan kalian" Ucapnya

Kenapa mantranya tidak pecah-pecah!! Pikir pemimpin ksatria yang berada di tengah tadi

Aresteo tiba-tiba menghentikan mantra pelindung nya. Para ksatria terkejut. Mereka lalu melihat mayat salah satu temannya.

"Lihat! Dia membunuhnya!!" Ucap salah satunya

Ksatria tersebut terlihat sangat kesal. Selang beberapa detik, tubuh Aresteo tiba-tiba terlilit sebuah tumbuhan yang berasal dari bawah tanah. Ternyata ada seorang naturalis yang mengunci pergerakannya menggunakan tumbuhan.

"Ugh!" Rintih Aresteo, Brieta yang saat itu masih berada ± 50 meter didekat Aresteo melihat Aresteo yang terlilit oleh tumbuhan.

"ARESTEO!!!"

The Prince of Eirini's Kingdom - PENA LOPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang