Damian dan Arlentia

330 50 11
                                    

"Ah benar juga, maaf aku terlambat memperkenalkan diri. Namaku Damian, aku berasal dari Arlentia"

*****

"Damian.. dan Arlentia.. Damian dan-" gumam Ben sambil mengerutkan dahinya dan mengingat. Sedetik kemudian dia lalu tersadar

"Damian dari Arlentia???" Tanya Ben heboh

"Hmm, memang ada apa dengannya?" Tanya Aresteo

"Dia adalah Damian si healer terbaik di kerajaan Eirini. Bahkan katanya, dulu saat usianya baru menginjak 16 tahun dia dipanggil ke istana oleh sang raja untuk diangkat dan di jadikan sebagai pendeta suci kerajaan!"

"Hehe" Damian hanya tertawa kecil sambil memegang kepalanya

"Hmm, jadi dia sehebat itu?" Tanya Aresteo sambil mengamati Damian

"Hey hey apa-apaan tatapan mu itu, kau tidak percaya?"

"Hm, sihir penyembuhannya memang hebat. Tapi mana mungkin dia sehebat itu" Ucap Aresteo

"Ha! Kau hanya belum tahu pesona dan kehebatanku!" Ucapnya sambil memasang pose sok keren

"Menjijikkan" jawab Aresteo dingin

"Apa?!"

"Sudahlah ares, kau ini seperti anak kecil saja" Ucap Brieta yang sedari tadi menyimak obrolan tidak berfaedah mereka.

"Ngomong-ngomong, Arlentia itu dimana?" Tanyanya, Ben lalu menjelaskan padanya.

Arlentia merupakan ibukota kerajaan Eirini. Sebuah kerajaan yang damai dan aman. Letaknya berada di sebelah Utara desa, terhalang oleh sebuah gunung besar dan berada kurang lebih 1000 km dari titik gunung. Artinya, Arlentia berada jauh dari desa tempat mereka tinggal.

Arlentia sendiri merupakan kota terbesar dan termaju di kerajaan tersebut. Mereka mempunyai beragam perlengkapan sihir terbaru, jalan berpaving block, kereta sihir, rumah bergaya klasik dan toko-toko serba ada yang menghiasi setiap pinggir jalan

Namun sayangnya, karena Arlentia adalah sebuah kota besar, maka tingkat diskriminasi nya terhadap unmage pun sangat besar. Pernah ada sebuah kejadian dimana unmage datang dan dilempari barang sihir sampai kehilangan nyawa

"Jadi begitu, lantas kenapa orang yang berasal dari kota besar dan jauh seperti Arlentia datang kemari?" Tanya Brieta

"Yah, sebenarnya sudah lama aku pergi dari Arlentia dan akhirnya mengembara. Mungkin sudah 2 atau 3 tahun" Jawab Damian

"Oh, jadi kau tidak punya rumah ya". Ucap Aresteo

"Wah tentu saja.. benar"

"Pft" Aresteo tertawa kecil, Damian lalu memasang wajah cemberut

"Haha ya ampun. Untunglah nyawa Luke bisa diselamatkan olehmu! Sayangnya aku tidak bisa berada disini lebih lama lagi. Aku bersyukur bisa melihatmu oleh kedua mata ku Damian!" Ucap Ben sambil melirik ke arah jam dan bersiap pulang

"Haha iya"

"Kalau begitu aku pamit, semoga Luke cepat sembuh! Nanti aku akan beritahu Yohan"

"Baiklah" ucap Tryni, Ben lalu pulang

"Kalau begitu, kau sudah memikirkan tempat untuk bermalam? Jika memang belum mendapat tempat, bagaimana jika malam ini kau bermalam di rumah ini saja? Kebetulan ada satu kamar di lantai 2 yang tidak terpakai" Ucap Tryni

"Apa?? Dia? Bermalam disini??" Ucap Aresteo

"Sudahlah, kemari" Brieta menarik tangan Aresteo dan membawanya keluar meninggalkan Damian dan Tryni

The Prince of Eirini's Kingdom - PENA LOPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang