Binatang Sihir

300 48 4
                                    

Keesokan harinya, tepatnya pada pukul enam pagi, Aresteo berlatih memanggil binatang sihir di belakang rumahnya. Ya, Aresteo merupakan seorang Accersois (Pemanggil binatang sihir)

Setelah hidup selama hampir 20 tahun, Aresteo bisa menggunakan tiga kemampuan khusus. Yang pertama yaitu Armed (Memakai senjata mana), yang kedua adalah Accero (Memanggil binatang sihir), dan terakhir Heal (Menyembuhkan) walaupun heal masih ditahap pemula.

"Ω, μαγικό θηρίο υψηλού επιπέδου, εγώ, ο Aresteo, ο ιδιοκτήτης αυτής της μαγικής κλήσης σε καλεί"

Setelah memanggilnya, sebuah harimau berekor empat dan bertanduk dua muncul dihadapannya. Tingginya sekitar 2,5 meter. Nama harimau tersebut adalah Tiereva, binatang sihir yang termasuk kedalam kelas atas.

Binatang sihir juga dibagi menjadi beberapa kelas. Yang pertama adalah kelas weka, kelas yang berisikan binatang-binatang sihir rendahan dan lemah. Yang kedua yaitu kelas normal, kebanyakan binatang sihir yang dipanggil berasal dari kelas normal dan mereka sedikit lebih berguna dibandingkan binatang sihir yang berasal dari kelas weka. Dan yang terakhir adalah kelas atas yang isinya binatang sihir tingkat tinggi dan kuat, hanya orang yang setara dengan binatang tersebut yang bisa memanggilnya

"Tuanku" Ucap harimau tersebut sambil membungkuk

"Hmm" Jawab Aresteo, dia lalu mendekatinya dan mengelusnya

Aku memang sengaja mencoba menggunakan mantra pemanggil kelas atas, tapi tidak kusangka ternyata malah Tiereva yang terpanggil. Pikir Aresteo

"Ambil satu bunga Snozel yang hanya tumbuh di gunung Azael" Pintanya

Gunung Azael adalah gunung yang berada lumayan dekat dari desa tersebut. Jaraknya hanya sekitar 10 km dari arah timur desa

"Baik tuan". Harimau tersebut lalu menghilang dari hadapan Aresteo

"Kwau hwebat swekalwi"

Suara ini.. pikir Aresteo

"Apa yang kau lakukan disini? Damian". Ucapnya sambil menoleh kebelakang. Damian yang sedang memakan apel lalu tersenyum dengan senyuman khasnya

"Hmm, aku hanya terbangun dan tidak sengaja melihatmu sedang memanggil binatang sihir, yang tadi itu bukannya Tiereva ya? Wah kau hebat sekali bisa memanggilnya. Oh iya, kau mau apel? Ini apel yang kemarin kubeli seharga 2,5 gimel. Masih segar". Oceh Damian lalu duduk di rumput. Dia lalu kembali memakan apelnya dan menyodorkan satu buah apel kepada Aresteo. Aresteo hanya menatapnya

"Ayolah, kau tidak berpikir bahwa aku memasukkan racun ke apel ini kan?". Ucap Damian sambil mengangkat apelnya

"Hmm". Aresteo lalu mengambil apel tersebut

"Kenapa kau masih ada di rumah ini?". Tanya Aresteo lalu memakan apelnya

"Jadi kau mengusirku?"

"Iya"

"Ck, disini nyaman, dan sepertinya aku akan berada disini lebih lama dari perkiraan" Ucapnya lalu kembali memakan apelnya

"Cepat pergi" usir Aresteo yang tetap berdiri sambil menatap Damian sinis

"Cih, manusia satu ini. Ngomong-ngomong sepertinya kau bukan warga asli desa ini ya" Ucap Damian. Aresteo yang mendengarnya lalu mengerutkan dahinya dan bertanya

"Darimana kau tahu?"

"Matamu, sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat" Jawab Damian

"Mataku?"

"Iya"

"Omong kosong, yang memiliki mata biru sepertiku pasti tidak hanya satu atau dua orang saja" ucap Aresteo

"Hah kau ini. Di luar sana, yang memiliki mata biru sepertimu sangat jarang ditemukan. Bahkan seingatku, di kerajaan ini hanya keluarga kerajaan dan salah satu bangsawan di daerah barat yang memilikinya". Jelas Damian dengan tampang serius

Itu artinya dia salah satu dari keluarga kerajaan atau mungkin bangsawan kan?. Pikir Damian sambil mengamati Aresteo

"Apa kau lihat-lihat?" Aresteo menatapnya tajam

"Ah tidak, kalau begitu lanjutkan saja latihanmu. Aku tidak akan mengganggumu, lebih baik aku mengganggu Brieta saja" Ucapnya sambil berdiri

"Apa?"

"Aku hanya bercanda"

"HEII KALIAN!!" Teriak seseorang dari lantai dua. Ya, orang yang dimaksud adalah Brieta. Dia lalu melambaikan tangannya ke arah mereka berdua. Aresteo tersenyum lembut kearahnya sedangkan Damian membalas dengan melambaikan tangannya.

"Ternyata kau bisa tersenyum juga ya" ejek Damian

"Berisik"

Terlihat dari luar Brieta yang sedang berlari menuruni tangga dan keluar rumah. Dia lalu berlari ke arah mereka. Saat itu Brieta masih memakai pakaian tidurnya dan sehelai kain di pundaknya

"Hah.. hahh.. hai.. kalian sedang apa?" Tanyanya

Cantik. Pikir keduanya

"Hey kalian"

"Ah, dia sedang berlatih sihir" Ucap Damian sambil menunjuk Aresteo

"Jadi begitu, sihir pemanggilan ya?"

"Iya, kenapa kau bisa tahu?" Tanya Aresteo

"Yah aku hanya menebaknya" jawabnya

Swosshh. Tiereva kembali dengan menggigit setangkai bunga Snozel. Dia lalu mendekat ke arah Aresteo dan membungkuk

"Ini bunga Snozel, tuanku" ucapnya sambil memberikannya pada Aresteo

"Jadi kau berlatih dengan menyuruh dia membawa setangkai bunga langka ini?" Tanya Damian

"Memangnya kenapa? Artinya binatang sihir ini menurut pada perintahku" Ucap Aresteo sambil membawa bunga tersebut

"Ya ya"

"Kerja bagus, kau bisa kembali" Ucap Aresteo sambil mengelus Tiereva

"Baik"

Sshhhh. Tiereva lalu menghilang

"Wah, jadi dia binatang sihir yang kau panggil?? Besar sekali, siapa namanya?" Tanya Brieta

"Dia Tiereva, kau belum pernah melihatnya ya?" Ejek Aresteo

"Huh, terus kenapa?" Brieta memasang wajah kesal

"Haha, ah iya kau sudah pernah lihat ini?" Tanya Aresteo sambil memperlihatkan setangkai bunga berwarna putih yang berkilau kepada Brieta

"Waaahhh bunga apa itu??" Brieta terkesima melihat bunga tersebut, dia lalu membawanya dan mengamatinya dengan teliti

"Ambil saja, itu untukmu"

"Benarkah??" Tanya Brieta tidak percaya sambil memegang erat bunganya

"Hei!! Ja-"

Betss. Damian merebut bunga tersebut lalu melemparkannya ke atas

"Hei!!!!!!" Brieta berteriak kesal, Aresteo tiba-tiba melindunginya dengan cara mendekapnya

Damian tiba-tiba membuat busur mana dan memanah bunga yang masih berada di atas. Bunga tersebut lalu meledak dan hancur berkeping-keping di atas mereka. Dari bekas ledakan tersebut tiba-tiba berjatuhan cahaya-cahaya kecil seperti kembang api yang terbuat dari kristal

"A-apa yang terjadi?"

The Prince of Eirini's Kingdom - PENA LOPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang