MY PAST - SEQUEL
setelah pertemuan mereka beberapa hari yang lalu akhirnya mau tidak mau sehun dan kwangmin berpisah lagi dari jongin dan juga jeno. jeno dan kwangmin menangis tersedu-sedu saat dibandara. keduanya berpelukan erat enggan untuk dipisahkan meski akhirnya keduanya harus mengucapkan selamat tinggal juga. lengkap dengan ingus dan air mata yang menjadi satu.
bagaimanapun 1 minggu mereka sangat berharga. kwangmin memang lebih memilih menghabiskan liburannya dengan menempeli jongin sedang sehun tentu saja mencoba mengenal jeno lebih dalam lagi dan juga berusaha membuat jeno memanggilnya papa tanpa paksaan.
sehun terkejut saat keempatnya ada di bandara jeno berlari kearahnya, masuk kedalam pelukannya dan memeluk sehun erat sambil bergumam "papa harus kemari lagi ya". sebuah kata polos yang membuat sehun galau juga. ingin tinggal lebih lama tapi kenyataannya sehun tidak bisa meninggalkan pekerjaannya lebih lama lagi.
dan hari ini tepat 2 bulan sejak terakhir mereka bertemu, sehun inginnya berlari kebandara dan terbang mengunjungi jongin dan jeno, sehun begitu merindukan keduanya, benar-benar rindu. tapi sehun merasa tidak siap juga dengan pertanyaan yang bisa saja jongin ajukan tentang alasan kenapa sehun ada di sana, kenapa sehun datang.
sehun menghela nafasnya panjang sebelum kembali berkonsentrasi dengan pekerjaannya. sehun akan pikirkan alasan lain untuk bertemu jongin nanti setelah pekerjaannya selesai. tapi saat sehun sedang berkonsentrasi penuh dengan pekerjaannya tiba-tiba pintu besar ruangannya terbuka dengan kasar.
dan nampaklah nyonya besar oh dengan wajah garang yang jelas tidak bersahabat melihat kearah sehun diikuti kwangmin yang berjalan dengan wajah polosnya sambil memeluk sebuah kotak kue transparan yang berisikan makaron berbagai macam warna.
"apa maksudmu oh sehun?!" tanya nyonya oh dengan nada bicara super serius membuat sehun mengerutkan dahinya dalam dan bertanya-tanya tentang apa maksud dari nyonya besar oh ini.
"ada apa bu? tenangkan dirimu" ucap sehun sambil bangkit dari kursi kebesarannya dan berjalan kearah ibunya yang seperti orang kesetanan. sedang kwangmin sudah duduk manis di sofa yang disediakan untuk tamu dan mulai membuka kotak makaron miliknya tanpa peduli dengan pertengkaran nenek dan papanya.
"apa maksudmu merahasiakan sesuatu yang besar seperti ini dariku?"
"merahasiakan apa ibu?" tanya sehun tidak mengerti.
"jeno, jongin"
"bagaimana bisa ibu tahu?"
"kwangmin selalu bercerita tentang jeno, ibu pikir itu teman satu sekolah kwangmin tapi ternyata jeno adalah adik kwangmin? bagaimana bisa kamu tidak bicara apapun oh sehun?" ujar nyonya oh sambil memukul sehun dengan kesal.
"bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku oh sehun? kenapa tidak bercerita apapun padaku tentang jeno? kenapa tidak bilang bahwa aku punya cucu lain yang belum pernah aku temui? katakan."
"aku juga bingung untuk menjelaskannya pada ibu. aku juga bingung karena kenyataan yang membuatku sendiri tidak percaya tapi melihat jeno dan semua tingkahnya membuatku yakin jika jeno putraku juga bu"
"kau brengsek kau tahu? saat itu pasti jongin sedang dalam masa sensitif karena awal kehamilan dan kamu yang tidak peka akhirnya kaliah bercerai, aku benar-benar" ucap nyonya oh terputus karena tiba-tiba menangis membuat sehun semakin bingung dengan ibunya. tadi marah dan saat ini menangis.
"ibu jangan menangis, aku minta maaf ibu" ucap sehun sambil memeluk sang ibunya dan mengusap punggungnya.
"ibu menyayangi jongin dan kamu benar-benar keterlaluan oh sehun. kamu membiarkan jongin melewati hari beratnya sendirian kamu keterlaluan"