MY PAST - 5
jongin benar-benar terkejut melihat siapa yang ada di depannya saat ini. seseorang yang tidak jongin sangka akan berdiri di hadapannya. jongin berkedip beberapa kali mencoba meyakinkan dirinya jika saat ini jongin tidak sedang berhalusinasi atau bahkan sedang bermimpi.
"kamu tidak sedang bermimpi" ucap sosok didepan jongin dengan senyuman yang tidak bisa jongin lupakan bahkan saat tahun sudah berganti.
"sehun?"
"ya, ini aku. tega sekali melupakan aku begitu saja"
"bagaimana kamu bisa ada disini?"
"aku pergi kesini karena kamu disini" gombal sehun membuat jongin mendengus tapi langsung memeluk sehun erat.
"kenapa baru sekarang?"
"aku baru punya pekerjaan bagus sekarang"
"kenapa tidak menghubungiku?"
"karena kamu juga tidak menghubungiku" ucap sehun sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh jongin. seseorang yang begitu sehun rindukan.
"tega sekali sih"
"kamu lebih tega padaku, benar-benar tega tapi aku masih cinta" ucap sehun sebelum memeluk jongin erat-erat dan tertawa.
"cheesy sekali sih?"
"biar cheesy yang penting itu kenyataan bukan hanya bohong" ucap sehun membuat jongin tertawa geli. karena sehun tidak berubah, sehun masih sama seperti dulu. sehun masing doyan gombal seperti dulu dan jongin suka.
"aku benar-benar rindu sekali padamu jongin" ucap sehun tanpa sadar mendekatkan wajahnya kerah wajah jongin dan saat kedua bibir mereka nyaris bertemu sebuah klakson mobil mengagetkan keduanya.
jongin dan sehun kompak menoleh dan melihat mobil hitam yang begitu jongin kenal berhenti didekat mereka. itu mobil ayah dan ibu jongin, dan begitu dua orang paruh baya keluar dari mobil itu sehun dan jongin hanya bisa berdiri berdampingan seperti anak yang akan dimarahi karena membuat kesalahan.
ayah dan ibu jongin datang sambil mengerutkan dahi mereka dalam. mungkin bertanya-tanya siapa gerangan orang yang nyaris saja berbuat tidak senonoh di depan rumah mereka sekaligus dengan putra mereka. jongin berubah menjadi kikuk dan menggaruk pipinya pelan. tanda bahwa si kim sedang menimbang apa yang terjadi dan jelas gugup.
"jadi jongin? bisa jelaskan apa yang terjadi?" tanya ibu jongin dengan nada santai yang terdengar menuntut dan juga menekan. bagaimana tidak menuntut jika ibu kim melihat putranya memeluk orang asing dan bahkan nyaris menciumnya?
"ini alasan kenapa kamu enggan berhubungan dengan seseorang di dekat sini?" tanya ayah kim dengan nada serius sambil melihat kearah sehun.
"tuan dan nyonya kim, perkenalkan saya oh sehun. saya pacar jongin sejak kami masih sama-sama berkuliah. tapi setelah lulus kami terpisahkan karena banyak hal dan saat ini saya datang dan dengan serius ingin bersama dengan jongin" ucap sehun sambil membungkukkan badannya dengan hormat.
"ayo masuk, tidak enak jika dilihat oleh tetangga" ucap ayah jongin sambil masuk kembali ke mobil dan bersiap memasukkan mobil keluarga nya itu ke dalam garasi rumahnya.
sehun dan jongin mengikuti ibu jongin dengan tangan yang saling menggenggam. bagaimanapun ini pertama kalinya sehun bertemu dengan orang tua jongin. begitu pula jongin yang baru pertama kali mempertemukan sehun dengan keluarganya setelah sekian lama keduanya tak lagi saling berhubungan.
jongin membiarkan sehun bersama kedua orang tuanya sedang jongin ke dapur untuk menyuguhkan sesuatu untuk teman mereka bicara. meski jongin tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan.
jongin menghidangkan teh dan juga kue sebagai teman mereka bicara. jongin tiba-tiba merasa gugup karena sehun terlihat serius dan bolehkan jika jongin berharap sehun benar-benar serius padanya? bolehkan jongin berharap hari ini mereka berdua akan resmi melangkah ke jenjang yang selanjutnya?
sehun masih jadi orang yang berharga untuk jongin begitu pula jongin yang masih jadi orang yang paling sehun cintai. jika tidak sehun mana mau mencari jongin sampai sejauh ini? jongin hanya bisa tersenyum saat kedua matanya bertemu pandangan dengan kedua mata sehun.
"jadi sehun?" tanya ayah jongin dengan nada sedikit bersahabat tidak seperti tadi.
"ah begini paman, saya dan jongin memang berpacaran sejak kami sama-sama berkuliah dulu. lalu tiba-tiba kami lulus dan berpisah begitu saja. bukan berpisah karena lebih tepatnya adalah saya mengejar mimpi saya dan jongin juga mengejar mimpinya. tapi begitu saya sampai di tempat saya saat ini saya begitu merindukan jongin jadi saya kemari dan bermaksud untuk meminta ijin untuk bisa memiliki hubungan yang lebih serius dengan jongin paman" ucap sehun dengan nada super yakin pada ayah jongin yang sedikit terkejut.
"kalian berpisah 1 tahun lebih"
"ya paman tapi begitu bertemu dengan jongin saya semakin yakin jika jongin adalah orang yang paling tepat untuk saya."
"apa yang kamu miliki?"
"saya tak memiliki apapun dan tidak bisa menjanjikan apapun karena kehidupan selalu berjalan dan akan terus berjalan tanpa bisa kita kendalikan, bisa saja hari ini saya memiliki segalanya tapi esok hari saya tak punya apapun, bisa juga hari ini kami tertawa dan esok hari kami akan menangis. paman hanya perlu yakin jika jongin satu-satunya yang akan membuat jantung saya berdebar, hari ini, esok dan seterusnya"
"bagaimana jika aku ingin kalian menikah saja segera?"
"saya akan bawa ibu saya dan melamar jongin segera"
"bagus, bawa ibumu kemari dan mari bicarakan hari pernikahan kalian di pertemuan selanjutnya" ucap ayah kim membuat semua orang terkejut termasuk jongin.
jongin adalah anak tunggal satu-satunya yang keluarga kim miliki. ayahnya sangat menjaga dengan siapa jongin harus berhubungan dan dengan siapa jongin harusnya tidak dekat, tapi di pertemuan pertamanya dengan sehun ayahnya begitu terbuka dan menerima sehun begitu saja? apa alasan yang membuat ayahnya berubah dengan begitu drastis?
"tapi kenapa ayah?" tanya jongin tanpa sadar dengan suara pelan.
"karena sehun benar tentang kehidupan, dia tahu bahwa yang paling penting bukanlah memiliki segalanya tapi saling memiliki satu sama lain" ucap ayah sambil mengusap kelapa jongin dengan penuh sayang.
"ayah menyayangimu jongin benar-benar menyayangimu, kamu satu-satunya harta ayah yang paling berharga. ayah membesarkanmu dengan sepenuh hati dengan penuh cinta. tentu ayah juga ingin seseorang mencintaimu sama seperti ayah mencintaimu. menjadikanmu yang pertama dan paling utama"
"ayah tahu jika kamu mencintai pria ini, pria ini yang ada di dalam setiap mimpi yang kamu punya. jadi saat priamu datang haruskah ayah menolaknya?" tanya ayah jongin membuat jongin terharu juga dan memeluk ayahnya erat-erat.
"terima kasih ayah, ibu. aku menyayangi kalian, sangat sayang" ucap jongin dengan tulus meski suaranya teredam oleh bahu ayahnya atau suara jongin mengecil karena menahan tangisan?
sehun tersenyum melihat betapa jongin begitu di sayangi, jongin tumbuh dengan banyak cinta. sehun yakin ibunya pasti suka dengan jongin, mengingat sang ibu begitu menyukai hal-hal manis dan menurut sehun, jongin sangat manis jadi tidak ada alasan ibu sehun untuk menolak jongin.
ibu sehun pasti akan setuju dengan pilihan sehun, karena jongin begitu mengagumkan menurut sehun. katakan sehun terlalu menjadi budak cinta tapi pada kenyataannya sehun benar-benar mencintai jongin, sangat cinta. sehun tersenyum melihat betapa jongin begitu di sayang oleh orang tuanya. sehun hari ini tersenyum bahagia karena jongin juga tersenyum begitu bahagia.
tbc
Yuhuuuuuuu I'm back!!!! Kangen kangen?? Kangen aja ya -maksa 🤣🤣🤣
Owe memang kudu menyepi kek nya gengs ish
Ide ngadat 😭😭😭
