Orang Asing

1.8K 293 24
                                        

Meskipun enggan, Rachel pada akhirnya harus kembali ke rumah keluarganya, kediaman keluarga Carter. Sejak puluhan tahun yang lalu, keluarga Carter sendiri sudah terkenal memiliki sebuah perusahaan yang menyediakan layanan asuransi yang cukup besar di Inggris. Karena itulah, nama Rachel dan Julia sebenarnya sudah cukup dikenal sebelum mereka terjun dalam dunia peran. Tentu saja dengan identitas mereka sebagai putri dari keluarga pemilik perusahaan asuransi yang cukup besar dan berpengaruh di Manhattan.

Rachel memasuki kediaman mewah keluarganya dengan mengabaikan bisikan dan ekspresi yang terpasang di wajah para pelayan. Tentu saja Rachel tahu, jika mereka semua pasti mengetahui apa yang terjadi kemarin. Mungkin saja, saat ini mereka tengah mengasihani nasibnya yang jelas-jelas sangat buruk. Setelah kembali kehilangan peran yang ia inginkan, ia juga harus kehilangan kekasih yang ia cintai. Itu pun, Rachel kembali ditusuk untuk kesekian kalinya, oleh sang kakak, Julia. Berbeda dengan Rachel, nasib Julia selalu mujur. Hal yang menjengkelkan bagi Rachel.

Saat Rachel akan menaiki tangga menuju lantai dua, dirinya mendengar seorang pelayan berkata, "Nona Rachel, Tuan Besar tengah menunggu Nona di ruang keluarga."

Mendengar hal itu, Rachel mengernyitkan keningnya dalam-dalam. Karena jujur saja, Rachel sama sekali tidak ingin memasuki ruang keluarga itu. Setelah apa yang ia lihat di sana. Selain itu, Rachel tidak ingin menemui ayahnya. Rachel tidak memiliki hubungan yang baik dengan Ivan, ayahnya. Ivan memang tidak pernah mengatakan apa pun mengenai perasaannya pada Rachel, tetapi Rachel tahu jika Ivan membencinya. Kebencian yang berakhir membuat merasa terasing di dalam keluarga tersebut.

"Baiklah," jawab Rachel pada akhirnya dan mengubah arahnya menuju ruang keluarga.

Namun begitu memasuki ruang keluarga tersebut, ternyata kini bukan hanya ada Ivan di sana. Julia dan David juga ada di sana, membuat Rachel ingin putar balik saat itu juga. Hanya saja, Rachel tidak bisa melakukannya saat dirinya bertemu tatap dengan Ivan yang jelas-jelas terlihat begitu membencinya. Belum Rachel menanyakan apa pun, Ivan sudah lebih dulu bertanya, "Apa sehari pun kau tidak bisa menjaga kehormatan keluarga kita?"

Rachel yang mendengarnya mengernyitkan keningnya, dan gugup bukan main saat berpikir jika ayahnya mengetahui apa yang terjadi tadi malam. Namun, Rachel berusaha untuk tenang. Tanpa beranjak duduk, Rachel bertanya, "Apa maksud Ayah?"

Ivan memukul pegangan kursi dan berteriak, "Kau masih berani bertanya seperti itu padaku?! Kau jelas-jelas sudah mempermalukan nama keluarga dengan bertindak tidak pantas sebagai seorang perempuan. Sejak kapan kau berselingkuh dari David?!"

Pertanyaan tersebut jelas menyentak Rachel. "Berselingkuh? Aku?" tanya Rachel meminta konfirmasi. Namun, ekspresi Ivan malah semakin menggelap.

Saat itulah, Rachel menatap Julia dan David yang duduk bersisian. Rachel pun tidak bisa menahan ekspresi tidak percayanya. Seketika Rachel menyemburkan tawanya. "Ayah berkata aku berselingkuh di belakang David? Memangnya siapa yang mengatakan hal bodoh itu?" tanya Rachel.

"David sendiri yang mengatakannya. Julia dan para pelayan bersaksi atas hal tersebut," jawab Ivan membuat Rachel menggeleng tidak percaya.

"Ayah percaya hal itu? Apa Ayah pikir aku bisa melakukan tindakan seperti itu? Hubunganku dengan David memang sudah rusak. Aku memutuskan David. Tapi, bukan aku yang berselingkuh. David yang memiliki hubungan dengan wanita lain di belakangku. Terlebih, wanita yang memiliki hubungan dengannya tak lain adalah Kak Julia," ucap Ivan terkejut.

Ivan menatap Julia dan David. Namun, Julia segera menatap sang ayah dengan ekspresi yang terluka. "Ayah mengenal aku dengan baik. Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu. Rachel hanya iri dan marah padaku. Aku memang tengah berusaha membangu chemistry dengan David karena kami akan dipasangkan di project terbaru. Dan Rachel kehilangan kesempatan untuk memerankan peran utama, pasti karena hal itu dia menuduhku melakukan hal itu, Ayah," ucap Julia mengatakan hal yang tidak masuk akal bagi Rachel.

Namun, bagi Ivan hal itu terdengar masuk akal. Hal itu membuatnya kembali menatap Rachel dengan penuh kemarahan. "Beraninya kau melimpahkan kesalahanmu pada kakak dan kekasihmu yang tidak bersalah?! Aku sepertinya terlalu memanjakanmu selama ini!" seru Ivan.

Rachel sama sekali tidak gentar berhadapan dengan kemarahan ayahnya tersebut. Bukan karena Rachel memiliki stok keberanian yang menggunung hingga bisa melawan ayahnya seperti ini. Namun, lebih tepatnya karena Rachel sudah kebal. Ia kebal selalu disalahkan dan mendapatkan kebencian dari keluarganya sendiri. Bagi Rachel, dirinya sama sekali tidak dibutuhkan di sana. Dalam keluarga tersebut, Rachel hanyalah orang asing yang terluka.

"Sejak awal, pembicaraan ini percuma saja. Ayah memang tidak percaya padaku, dan hanya percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kakak. Jadi, untuk apa Ayah mengajak aku untuk membicarakan hal ini? Apa Ayah ingin memarahiku? Aku rasa itu percuma. Karena aku tidak akan merasa takut sedikit pun," ucap Rachel.

"Kau benar-benar tidak tahu sopan santun! Memangnya ini yang aku ajarkan selama ini?" yanya Ivan dengan nada tinggi.

"Memangnya apa yang Ayah ajarkan padaku? Bukankah aku bukan putri Ayah? Putri Ayah hanya Kak Julia. Aku hanya orang asing yang kehadirannya bahkan tidak dibutuhkan. Karena itulah aku yang hanya orang asing akan pergi dari rumah ini. Terima kasih karena selama ini sudah membiarkan orang asing ini tinggal dan menumpang di rumah yang nyaman ini," ucap Rachel.

"Kalau begitu pergilah! Aku sama sekali tidak akan rugi kehilangan putri sepertimu," ucap Ivan lalu meninggalkan ruang keluarga tersebut begitu saja.

Sementara Rachel menatap David yang juga tengah menatapnya. Rachel terkekeh pelan dan berkata, "Setelah dilihat-lihat, kau memang serasi dengan Kak Julia. Kalian pasangan yang sangat serasi. Aku berdoa untuk kebahagiaan kalian."

Setelah mengatakan hal itu, Rachel segera menuju kamarnya dan berkemas. Kedatangannya ke rumah itu memang untuk berkemas dan segera pindah ke unit apartemen yang sebelumnya sudah ia beli atas nama dirinya sendiri. Rachel tidak ingin lagi hidup di dalam lingkungan yang hanya membuatnya stress berat. Rachel akan memulai semuanya dari awal lagi, dan mencapai semua yang ia inginkan, dengan kemampuannya sendiri.

Melihat kepergian Rachel, David terlihat ingin mengejarnya. Namun, Julia menahannya dan David pun mengusap wajahnya frustasi. Julia dengan manjanya melingkarkan kedua tangannya pada leher David dan berbisik, "Tidak perlu menyesal, David."

"Bagaimana mungkin aku tidak menyesal, Julia? Kau tau betul perasaanku pada Rachel," ucap David benar-benar ingin berlari mengejar Rachel saat itu juga.

Jawaban yang diberikan oleh David membuat Julia terkekeh. "Aku rasa, perasaanmu terhadap Rachel tidak sedalam itu, David. Karena jika benar, kau tidak mungkin tidur denganku, dan menukar hubungan kalian dengan peran utama di sebuah film. Pada dasarnya, Rachel bukan prioritas bagimu. Dia bukan prioritas bagi siapa pun. Eksistensinya sama sekali tidak dibutuhkan," gumam Julia penuh kebencian yang ia tujukan pada sang adik.

Lalu Julia mencium David sebelum berkata, "Tenang saja, mulai saat ini kau hanya akan mendapatkan peran utama. Kerja bagus untuk hari ini. Karena bantuanmu, aku bisa membuat Rachel menghilang dari pandanganku."





.

.

.

Ini ada temennya Bela di sini. Kira2 siapa temennya Bela? Ada yg bisa nebak?
Btw, selamat sahur.
Semangat menuju lebaran uhuy

No More PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang