Author POV
Manik onyx itu menatap lekat kearah bayangannya di sebuah cermin, menatap ke adaan wajahnya saat ini. Ada memar kemerahan di pelipis dan juga memar biru di rahang nya.
Menutup matanya menghirup aroma musk kesukaan nya dalam-dalam namun ia mengerutkan keningnya di saat mencium aroma jeruk, mendadak ia membuka matanya. Aroma ini tidak pernah ia cium sebelumnya dari mana aroma ini berasal?.
Tok Tok Tok
Sasuke menoleh di saat pintu ruangannya di ketuk, seorang gadis masuk dengan senyumnya yang manis. Sasuke menyambut senyum itu berjalan ke arah gadis itu memeluknya, aroma cherry blossom menusuk di Indra penciuman sasuke.
Aroma yang sudah menemaninya beberapa bulan ini, memeluk tubuh ramping itu lebih erat lagi sasuke mendapati dirinya merasa nyaman.
"Ada apa dengan wajah mu itu huh?" Suara lembut itu bertanya.
Sasuke melepaskan pelukannya "hanya efek latihan" jawabnya pelan.Tangan itu terulur mengelus lembut wajah sasuke, sasuke meremas tangan putih itu dan mengecupnya.
"Aku tidak apa-apa, bagaimana jika kita makan siang?"
Gadis itu tersenyum dan mengangguk "aku baru saja ingin mengajak mu makan siang"
"Tunggulah di bawah" jawab sasuke.Gadis itu kembali mengangguk dan keluar dari ruangan itu, mengambil jaket hitamnya sasuke melirik ke arah sebuah bingkisan yang di kirim oleh sang ibu. sasuke bisa menebak itu adalah sebuah bingkai photo.
Pasti photo pernikahan.
Sasuke membawa bingkai photo yang di bungkus rapi itu bersamanya, memanggil seorang OB dan menyuruh laki-laki paruh baya itu untuk membuangnya. Ia sama sekali tidak sudi menyimpan barang itu di ruangannya.
.
.
.
Sasuke menoleh menatap sakura- gadis yang menurutnya terliat menarik, sakura adalah seorang dokter yang ia kenal di saat menangani rekan tim nya yang saat itu terluka. Awalnya sasuke hanya tertarik bagaimana gadis itu begitu telaten menangani teman-temannya yang saat itu terluka cukup parah, senyum gadis itu sedikit mengingatkannya kepada sang Ibu yang selalu menenangkannya di saat ia terluka dulu.
Lalu untuk pertama kalinya sasuke melangkah lebih duluan untuk mengenal gadis itu, beralaskan datang kerumah sakit untuk hasil otopsi namun berakhir dengan berbincang ringan sambil makan siang.
Keduanya mulai terasa nyaman namun sasuke bukan tipikal orang yang suka terikat dan sakura menerimanya, asalkan mereka bersama dan mempunyai perasaan yang sama sakura sama sekali tidak masalah.
Sakura juga tau bagaimana sasuke memanipulasi musuhnya dengan mencari sumber info dengan tidur dengan wanita-wanita jalang di luaran sana, sasuke juga menjelaskan dengan lembut mengapa sasuke melalukan semua itu.
Awalnya sakura merasa di hianati namun melihat bagaimana sasuke jujur akan hal ini membuat sakura menutup matanya dan menerima semua itu, semua di perjelas dengan sasuke yang selalu datang kepadanya setelah mendapatkan info dari wanita-wanita itu dan sasuke merengkuhnya di dalam pelukan hangat.
Keduanya sudah memantapkan hati untuk melangkah lebih maju, walaupun kedua orang tua sasuke sama sekali belum tau mengenai hubungan mereka.
Namun tiba-tiba sasuke membatalkan semua niatnya itu dengan alasan semuanya terlalu cepat, padahal semuanya harus hancur karena sasuke sudah menikah.
Sasuke meremas tangan itu pelan dan tersenyum "aku berjanji akan menikahi mu sakura tunggulah sebentar lagi"
Janji yang selalu sasuke ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
FanfictionREWRITE Fanfiction SasuNaru homophobic GO AWAY !!!! My second story Menikah dengan seseorang yang tidak kita cintai dan mengharuskan kita hidup berdua dengannya di satu atap yang sama, lalu apa yang akan sasuke lakukan saat ia harus menikahi naruto...