6

1.7K 244 27
                                    

Author pov

"Kau gila huh!?" Ujar Naruto sambil menarik tangan Kiba keluar dari kantor kepolisian Tokyo itu.
"Kau ini kenapa sih? Bukanlah lebih baik menemui sasuke? Ajak dia makan siang"

Naruto menghentikan langkahnya menatap tajam kearah Kiba, Kiba hanya tidak tau apa yang sebenarnya yang terjadi di pernikahan Naruto mungkin jika Kiba tau ia akan bersikap seperti kurama.

"Dia sibuk Kiba" ujar Naruto akhirnya. Menghilangkan tatapan tajamnya.
Kiba mengerutkan keningnya "apa salahnya makan siang dengan istrinya? Bukanlah itu lebih menyenangkan?"

Tidak.

Itu hanyalah hal yang paling sasuke benci.

"Kita berdua saja yang makan siang" ujar Naruto akhirnya. Keduanya berdiri di pinggir jalan menunggu taksi yang lewat.

Naruto kembali menoleh ke belakang, gedung kepolisian Jepang yang selama ini sering Naruto kunjungi sejak kecil namun semenjak kurama menjadi pengawalnya ia semakin jarang kemari.

Pertemuan pertama dengan sasuke pun bisa dibilang tidak terlalu bisa di ingat oleh otak dobe Naruto, pastinya yang ia ingat hanya di saat ia menunjukkan driving licence yang ia dapat kan dengan mudah berkat ajaran kurama. Naruto hanya ingat ia jatuh cinta akan tatapan dan cara sasuke memandang orang di sekitarnya, berbeda dengan ia yang selalu menampilkan senyuman kepada siapapun yang ia kenal dan tidak sasuke bahkan selalu memantap semua orang dengan pandangan datarnya. Manik Onyx itu memikat Naruto sejak awal.

Naruto dulu bahkan selalu mengantarkan bekal makan siang sang ayah hanya untuk lebih mengenal sosok uchiha sasuke itu, Naruto hanya tidak sadar sang ayah yang selalu peka dengan semua tingkah dan perilaku Naruto.

Awalnya sang ayah kira Naruto menyukai salah satu polisi wanita disini namun semua itu harus pupus di saat ia bisa melihat dengan sangat jelas bagaimana gugup nya sang putra jika Naruto tiba-tiba masuk ke ruangannya di saat sasuke juga ada di dalam ruangan itu.

Bagaimana wajah Tan putranya memerah di saat sang ayah memperkenalkan mereka berdua, sasuke adalah salah satu calon polisi yang sangat minato akui kehebatannya.

Bagaimana setiap misi yang diberikan selalu terselesaikan dengan mulus oleh seorang uchiha bungsu ini, walaupun sangat dingin dan minim ekspresi namun semua itu di tutupi dengan betapa tangkasnya ia dalam menyelesaikan semua misi yang di berikan.

Namun ada sebuah kejadian dimana misi menangkap buronan bernama danzo, sasuke dan anak buah nya kewalahan menghadapi betapa gesitnya buronan itu. Minato bahkan harus turun tangan langsung untuk menjebak buronan itu namun sialnya harus gugur di saat yang sama.

Detik-detik nafas yang sudah putus-putus itu minato meminta permintaan terakhirnya, ia akan memberikan jabatan posisi kepada sasuke menggantikannya asalkan pemuda uchiha itu setuju menikah dengan putranya.

Anggukan yang sasuke berikan menjadi senyum pengantar di wajah minato di saat menghembuskan nafas terakhirnya, di saat Naruto berdiri kaku di pintu kamar mayat dan membuka selimut yang menutupi tubuh yang terbujur kaku sang ayah.

Mikoto datang memeluk Naruto dan menjelaskan tentang keinginan terakhir minato, dan sekejap perasan Naruto menjadi campur aduk.

.

.

.

"Atas nama uchiha sasuke?"
Naruto menatap kurir pengantar paket itu dengan mengerutkan keningnya, pengantar paket itu memakai masker dan juga topi yang menutupi sebagian wajahnya belum lagi memakai jaket kulit hitam. Apakah pemuda itu tidak kegerahan?.

After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang