Pukul 3 dini hari jennie terbangun karena merasakan kebelet pipis hingga dia langsung pergi ke kamar mandi, jennie keluar kamar mandi dan menghampiri irene yang duduk di samping brankar rose membuat dia tak tega karna pasti badan nya akan sakit.
"Irene eonnie" panggil jennie
"Eugh,, apa jen? Tanya irene serak
"Pindah lah ke kasur eonnie, biar jennie jagain rosie" jawab jennie
Irene pun mengangguk lalu dia mengecup pipi si gembul dan beranjak pergi ke kasur, jennie duduk disamping rose yang belum sadar, dia menatap wajah sang adik dan memberi kecupan singkat di kening rose.
Dia bersandar di kursi sambil menatap kosong kearah adik nya, helaan nafas berkali kali dia keluarkan begitu sakit dan sesak saat teringat ucapan sang dokter jika adik nya harus di vonis menderita penyakit mematikan itu,, kenapa tuhan tak adil? Kenapa tuhan memberikan penyakit itu pada adik nya?? Apa salah dan dosa adik nya!! Itu lah yang jennie fikirkan..Setetes air mata mengalir membasahi pipi mandu jennie, kenapa takdir begitu kejam kepada keluarga nya, dia ingin adik nya sembuh dan rasa sakit itu hilang.
Jennie menangis terisak menangkup wajah nya dengan kedua tangan nya, merasakan sesak dan sakit hingga jennie merasakan sebuah tangan mendarat di paha nya."Nini eonnie" suara lemah menyapa jennie
Perlahan jennie membuka tangan nya dan melihat kearah depan nya terlihat rose yang baru saja sadar dan menatap jennie sayu.
"Rosie hiks " hanya kata itu yang mampu jennie keluarkan dia pun memeluk adik nya menangis terisak
Rose mengelus punggung jennie dengan perlahan setelah jennie merasa tenang dia melepas pelukan nya menatap adik nya yang masih terpasang beberapa selang oksigen pada tubuh nya
Sejenak hanya ada keheningan diantara mereka berdua karna jennie yang masih menenangkan perasaan nya dan rose yang masih diam."Nini, kenapa adek dirumah sakit? Kenapa selang ini di tubuh adek? Tanya rose pada jennie
"Adek kemaren pingsan di sekolah terus di bawa kerumah sakit karna adek mimisan terus dokter nya masangan selang infus" jawab jennie tersenyum kearah rose
Rose pun terdiam dan dia ingat kembali kejadian dimana kepala dan dada nya sakit, dia menatap jennie yang tersenyum lembut sambil menggenggam tangan nya.
"Nini, adek sakit apa? Tanya rose menatap jennie
Jennie terdiam menunduk, rose yang melihat jennie tak menjawab pertanyaan nya kembali bertanya.
"Nini, adek sakit apa? Kok diam aja" tanya rose
"Adek harus janji sama nini kalo adek bakal kuat dan bertahan ya" ujar jennie tersenyum
Rose mengangguk dan menurut ucapan jennie, jennie pun menatap rose sendu rasa kelu lidah nya untuk memberitahu sang adik tentang penyakit nya.
"Dokter bilang kamu menderita penyakit kanker hati dan kanker otak stadium satu" ucap jennie lirih
Rose terdiam membeku, perlahan air mata nya mengalir dengan deras hingga jennie memeluk rose yang juga ikut menangis, rose terisak di pelukan jennie hingga eonnie dan adik nya telah bangun saat mendengar isak tangis rose dan jennie.
Mereka juga ikut menangis, lisa dan yerim telah menangis di pelukan joy hingga irene berjalan kearah jennie, dia memeluk kedua adik nyaRose melepaskan pelukan nya dan menatap kearah eonnie nya yang menangis terisak,hati nya terasa sakit melihat orang yang dia sayangi menangis karna nya.
"Nini eonnie, hyun eonnie" panggil rose lirih
"Iya dek, ada apa? Tanya jennie menangis
"Kalian jangan sedih, dedek gapapa kok eonnie. Adek ikhlas kok nerima nya karna tuhan sayang adek" jawab rose tersenyum lembut
Membuat hati jennie dan irene serta yang lain terasa sakit dan hancur karna mereka tau kalo si bungsu berusaha tersenyum di depan mereka agar mereka tak sedih lagi.
"Adek janji sama eonnie bakal kuat dan tetap bertahan, eonnie akan cariin pendonor hati buat adek, pokok nya adek harus mau minum obat ya" kata irene tersenyum sambil meneteskan air mata nya
"Nee eonnie, adek kuat kok eonnie" sahut rose tersenyum
"Chaeng hiks" ucap lisa menangis memeluk rose
"Eonnie jangan nangis, adek gak suka lihat nya" ujar rose menghapus air mata lisa lembut
Lisa mengangguk dan tersenyum kearah rose yang juga ikut tersenyum.
Setelah mereka tenang dan tak menangis lagi seulgi pun memanggil dokter hingga dokter datang bersama suster.
Dokter pun memeriksa rose yang terlihat tenang dan diam, setelah selesai dokter pun membuka suara nya"Kondisi pasien masih lemah, jadi dia harus di beri makan, minum obat dan istirahat teratur, untuk penyakit nya supaya ada perkembangan nya dia harus melakukan kemoterapi karna ini baru stadium satu jadi kemungkinan besar pasien bisa sembuh" kata dokter
Mereka mengangguk dan terdiam karna melakukan kemo tersebut pasti bakal sangat menyakitkan sang adik tapi itu jalan satu satunya. Jennie mendekati rose yang hanya menatap polos dokter, jennie mengelus rambut rose
"Rosie, kamu mau kan kemoterapi? Tanya jennie lembut
"Adek mau eonnie, biar adek sembuh" jawab rose yang polos nya
"Adek pasti sembuh, eonnie akan selalu di samping adek" ujar jennie
"Nini janji disamping adek terus? Tanya rose
Jennie mengangguk tersenyum dan rose pun senang dan terlihat semangat untuk sembuh nya.
Dokter pun tersenyum kearah rose, baru kali ini dia menemui pasien yang begitu semangat untuk sembuh"Jadi kapan kemo akan di lakukan dok? Tanya wendy
"Nanti saat kondisi nya sudah mulai stabil dan membaik" jawab dokter
Mereka pun mengangguk lalu dokter pun pamit keluar, jisoo menghampiri rose dan memeluk adik nya.
Tak terasa waktu pukul setengah 7, lisa, yerim, joy bersama wendy dan seulgi pulang karna mereka sekolah dan kuliah.
Jisoo dia bilang akan absen dulu ingin menemani adik nya bersama jennie, irene harus ke butik walau tadi dia tak ingin kebutik namun jensoo memaksa nya pergi karna sang eonnie bilang ada klien nya..Suster pun masuk mengantarkan makanan untuk rose, jennie pun duduk disamping sang adik lalu menyuapi nya..
"Ayo rosie buka mulut nya" kata jennie menyuapkan bubur
Rose menerima suapan jennie sambil tersenyum walau rasa sakit menyergap tubuh nya namun dia tetap memperlihatkan senyum kepada kedua eonnie nya.
Dia tak ingin eonnie nya merasa sedih dan menangis"Jichu eonnie, adek mau minum" ujar rose
"Nih minum nya" sahut jisoo mengambilkan adik nya minum
"Gembul harus semangat ya" ujar jennie tersenyum menyuapi adiknya
Rose tersenyum dan mengangguk semangat
"Iya eonnie, adek semangat dan kuat jadi eonnie jangan khawatir ya" sahut rose meyakinkan eonnie nya
Jennie dan jisoo pun mengangguk tersenyum senang karna sang adik yang begitu semangat dan tersenyum lebar, di balik senyum sang adik mereka tidak tau jika sang adik mati matian menahan rasa sakit tersebut.
Vote dan komen
Gue akan selang selingi untuk publish cerita ini dan story sebelah kalo ada ide sih hehe
Tetap tunggu terus ya
Maaf yah kalo tulisan nya kurang menarik dan minat kalian buat baca tapi begitu lah author bisa nulis nya..
Emang gak jago sih dalam mengetik cerita, kalo ada kata yang gak pas maklumin aja ya
See you👋👋🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKVELVET (MY LITLLE CHAENG)
FantasyHidup bersama delapan saudara tanpa kedua orang tua nya yang telah meninggal dunia saat si bontot masih berumur 3 tahun karna kecelakaan. Membuat irene sebagai tulang punggung keluarga meneruskan usaha butik sang mommy "Eonnie, dimana mommy? BLACKVE...