Waktu menunjukan pukul 5 sore, para maknae line sedang duduk menonton tv, sedangkan irene masih tidur bersama rose yang tertidur nyenyak.
Jennie pulang dari bekerja dengan wajah lelah dan capek, berjalan kearah ruang keluarga duduk di samping joy. Lisa yang melihat jennie lelah merasa kasihan hingga dia memijit tangan jennie pelan.
"Eonnie, terlihat sangat lelah apa begitu ramai nya pelanggan eon" ujar sang adik nya yerim menatap jennie
Jennie mengangguk dan ngehela nafas samar, tubuh nya terasa sangat lelah, yerim kembali menonton tv hingga jennie pun bertanya.
"Irene eonnie dan rosie mana lis?" Tanya jennie
"Masih tidur eon, tadi si bontot mimisan dan sakit nya kambuh eonnie" jawab joy membuat sang eonnie kaget
"Terus bagaimana keadaan rosie?" Jennie bertanya dengan khawatir
"Sudah membaik eon, tadi aku udah kasih obat dan wajah nya masih pucat" jawab joy menunduk
Jennie terdiam sambil memijit pelipis nya, rasa nya dia tak tega melihat adik bontot nya kesakitan, jennie menundukan kepala nya hingga tetesan air mata mengalir membuat dia menyeka kasar air mata nya.
"Eonnie, irene eonnie bilang adek belum kemoterapi karna biaya belum ada" kata yerim sedih melihat adik nya yang sakit
Jennie menatap sendu kearah sang adik, lalu dia mengusap rambut yerim dengan lembut sambil berkata,," Eonnie juga belum ada uang yer, baru sehari eonnie bekerja nanti kalo eonnie udah ada uang kita akan bawa adek kemo" tutur jennie
Yerim mengangguk dan menunduk merasakan betapa sulit nya kehidupan yang mereka jalani dengan keuangan yang menipis. Bahkan sang eonnie bekerja demi mencukupi kebutuhan mereka.
Di kamar rose terbangun dengan merasakan tubuh nya sakit bahkan darah kembali keluar membuat dia meringis menahan sakit, setiap hari penyakitnya semakin parah."Eo-nnie" suara yang terbata bata dengan air mata mengalir membuat irene terbangun dan melihat kearah sang adik.
"Chae, kamu tahan ya hiks" air mata pun mengalir seiring kekhawatiran irene melihat adik nya yang menahan rasa sakit
"Sa-kiitt eo-nnie" ujar nya lemah dengan darah mengalir hingga tak mampu untuk bernafas
Irene langsung menggendong sang adik, berlalu keluar kamar, joy yang melihat sang eonnie menangis sambil menggedong adik nya yang terlihat lemas dan susah bernafas.
Tanpa perkataan apa pun mereka langsung membawa sang adik kerumah sakit dengan jennie yang menyetir, di dalam mobil hanya ada suara tangis dan rintihan sang adik yang mengeluh sakit."Ssa-kiit " rintihan yang terdengar keluar dari suara sang adik yang mencengkram tangan sang eonnie
"Sabar dek, kamu harus bertahan chaeyoung hiks" ucap sang eonnie menangis
"Eonnie cepatan " ujar lisa yang tak tega melihat adik nya
Akhirnya mereka pun sampai dirumah sakit, joy menggendong sang adik sambil berlari memanggil suster.
"Suster, dokter tolong adik saya" teriak joy
Suster pun datang membawakan brankar pasien dan mendorong brankar tersebut keruang UGD. Sepanjang perjalanan keruangan UGD, jennie menggenggam tangan sang adik erat dengan air mata mengalir deras hingga tangan yang menggenggam tadi terlepas setelah adik nya di bawa keruangan UGD.
Hanya ada suara tangis pilu dan rasa sesak di hati saat melihat orang yang tersayang menahan rasa sakit itu, setelah keadaan sedikit tenang irene mendekati sang adik membawa nya ke dalam dekapan lembut membuat suasana menjadi haru dan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKVELVET (MY LITLLE CHAENG)
FantasyHidup bersama delapan saudara tanpa kedua orang tua nya yang telah meninggal dunia saat si bontot masih berumur 3 tahun karna kecelakaan. Membuat irene sebagai tulang punggung keluarga meneruskan usaha butik sang mommy "Eonnie, dimana mommy? BLACKVE...