Saat pulang sekolah mereka menunggu irene untuk menjemput nya. Keadaan sekolah sudah mulai sepi karna jam menunjukan pukul setengah 3 sore, namun sang eonnie tak kunjung datang menjemput membuat adik adik nya merasa jenuh dan lelah.
"Eonnie, apa irene eonnie tak jadi menjemput kita? Aku sangat lelah dan lapar", ucap yerim yang duduk bersandar di bahu sang eonnie
Joy menatap adik nya yang terlihat lelah dan lesu, dia pun mengelus rambut sang adik dengan lembut. "Bersabar lah mungkin eonnie sedang di jalan yerim, tunggu lah sebentar lagi pasti dia akan datang."
Yerim hanya mengangguk dan menatap langit terik yang cerah dan panas, dia melirik kearah adik bungsu nya yang telah tertidur di bahu lisa.
Tak ada yang membuka suara hanya ada keheningan dan fikiran masing masing hingga suara mobil membuat mereka tersadar dari lamunan
Irene bergegas turun dari mobil menghampiri sang adik yang telat dia jemput."Maafin eonnie telat menjemput kalian? Tadi ada sedikit pekerjaan yang mendesak." tutur nya merasa bersalah
Mereka mengangguk walau sebenarnya ingin protes melihat wajah sang eonnie yang lelah dan merasa bersalah menjadi tak tega.
"Gapapa kok eonnie, kita mengerti kok kalo eonnie sibuk bekerja" ujar joy mengelus pundak sang eonnie
"Sekali lagi maafin eonnie" dia menunduk lalu menatap adik adik nya yang terlihat lelah. " Ayo kita pulang?" Lanjutnya
"Dek, ayo bangun kita pulang kerumah" tutur lisa lembut membangunkan si bungsu
Pergerakan kecil dan lenguhan yang keluar dari mulut sang adik sambil membuka mata nya berat, dia menatap irene yang mengelus pipi nya lembut, Tersenyum kearah sang eonnie.
"Eonnie kenapa baru jemput? Rose bertanya sambil berdiri
"Maaf sayang tadi eonnie ada pekerjaan mendesak, jadi eonnie terlambat jemput" jawab nya sembari mengelus rambut si bungsu
Rose mengangguk lalu masuk ke dalam mobil di ikuti oleh lisa dan yerim, Sedangkan joy duduk di kursi depan samping irene.
Sepanjang perjalanan tak ada yang membuka suara hanya keheningan dan suara radio, si bungsu menatap keluar jendela sesekali menahan rasa nyeri dan sakit pada bagian kepala, memejamkan mata sambil menghirup udara."Eonnie, bisa kah kita berhenti sebentar di supermarket karna aku mau membeli sabun dan pembalut" kata joy menatap kearah irene
Irene mengangguk dan mencari supermarket terdekat hingga mereka berhenti di salah satu supermarket. Mereka turun dari mobil berjalan memasuki supermarket tersebut di saat mereka sedang asyik menemani joy membeli sabun dan pembalut, rose melihat jennie yang berada di kasir sambil membulatkan mata nya kaget.
Dia berjalan menghampiri jennie yang terlihat sibuk melayani pelanggan saat di rasa eonnie nya telah selesai, dia pun memanggil eonnie nya.
"Nini eonnie" jennie menoleh kearah sumber suara membulatkan mata nya kaget saat sang adik melihat nya bekerja.
Dia menghampiri rose yang menatap nya dengan fikiran yang berkecamuk, bagaimana mungkin eonnie nya bekerja? Apa yang telah terjadi? Itu lah fikiran sang bungsu
"Rosie, kamu kesini sama siapa?" Tanya jennie lembut
Rose melihat kearah jennie. " Bersama hyun eonnie, joy eonnie, lisa eonnie dan yerim eonnie." jawab rose
Jennie mengangguk dan terdiam hingga datang lah irene bersama yang lain menghampiri jennie, bahkan mereka juga kaget melihat eonnie nya bekerja di supermarket.
"Eonnie bekerja disini?" Tanya lisa menatap jennie
"Nee lisaya, eonnie bekerja disini." jawab jennie
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKVELVET (MY LITLLE CHAENG)
FantasyHidup bersama delapan saudara tanpa kedua orang tua nya yang telah meninggal dunia saat si bontot masih berumur 3 tahun karna kecelakaan. Membuat irene sebagai tulang punggung keluarga meneruskan usaha butik sang mommy "Eonnie, dimana mommy? BLACKVE...