Malam hari mereka semua makan malam bersama, Tak ada yang membuka suara sedikit pun hingga selesai makan malam. Irene menatap satu persatu sang adik yang telah selesai makan, dia ngehela nafas kasar sedikit tak tega untuk membicarakan keuangan terhadap sang adik terutama si bungsu.
Jisoo yang melihat eonnie nya ngehela nafas samar mengerti bahwa sang eonnie sedang tak baik baik saja"Eonnie, ada apa? Sepertinya ada yang ingin eonnie bicarakan sama kami?" tanya jisoo
Irene hanya tersenyum tipis, dia tau bahwa adik nya jisoo sangat peka terhadap nya namun dia memilih untuk diam dan tersenyum. Irene menatap adik bungsu nya yang juga menatap nya dengan tersenyum, ada rasa sedih di hati nya melihat wajah adik nya hingga dia menunduk kan wajah nya.
Seulgi yang mengerti bahwa sang eonnie tak ingin adik bungsu nya tersebut mendengar kan apa yang ada di fikiran sang eonnie menyuruh yerim dan lisa, joy untuk membawa sang adik pergi ke kamar"Lisa, yerim, joy kalian ajak rose pergi ke kamar yah belajar, besok rose sudah mulai sekolah" kata seulgi lembut
"Benaran eon, adek sekolah besok? Tanya rose berbinar
Seulgi menganggukan kepala nya dan tersenyum, joy, lisa yang mengerti tatapan jisoo pun mengajak yerim dan rose ke kamar untuk belajar.
"Yerim, adek ayo belajar di kamar" ajak joy
"Nee eonnie, nini, hyun eonnie, olaf eonnie, jichu eonnie, bear eonnie, adek belajar dulu ya? Besok adek sekolah" ujar rose tersenyum lebar
Para eonnie line mengangguk dan tersenyum kearah sang adik, rose mengecup singkat pipi para eonnie nya lalu pergi ke kamar di ikuti oleh maknae line. Kini tinggal lah eonnie line berada di meja makan, irene mengajak adik adik nya duduk di ruang keluarga, sesampai disana mereka hanya diam dan tak ada yang membuka suara. Irene bingung mau di mulai dari mana namun dia tak bisa memendam sendiri saja.
"Eonnie, ada apa?" tanya wendy yang melihat irene memijit pelipis nya
"Keadaan butik sekarang sangat sepi wen, bahkan tak seperti yang dulu lagi, orang yang memesan buatkan baju cople untuk pernikahan kemaren dia batalkan karna pernikahan nya tak jadi, membuat keuangan menurun wen, sekarang keuangan untuk kebutuhan kita sehari hari semakin sedikit, eonnie hanya menyimpan uang untuk biaya semester kalian dan sekolah maknae line, sedangkan untuk biaya kemo si adek juga belum ada" jawab irene menundukan wajah nya sambil ngehela nafas kasar
Membuat adik adik nya terdiam dan menatap iba pada sang eonnie, begitu berat beban yang harus eonnie nya tanggung. Seulgi pun membuka suara nya
"Eonnie, aku akan bekerja eon untuk masalah biaya kuliah biar aku yang cari sekalian biaya sekolah maknae line" kata seulgi
"Benar eon, kita akan cari pekerjaan sampingan untuk bisa membantu eonnie" ujar jisoo
"Kami tak mungkin membiarkan eonnie menanggung semua beban sendirian, jika eonnie punya masalah cerita lah eon, kami akan mendengarkan " ucap jennie tersenyum
Irene meneteskan air mata nya, merasa sangat beruntung mempunyai adik adik yang pengertian, dia juga merasa tak bisa menjadi eonnie yang baik.
"Mianhe jika eonnie tak bisa menjadi eonnie yang baik untuk kalian, maaf eonnie benar benar minta maaf, terimakasih karna kalian sudah mengerti kondisi eonnie" kata irene menangis
"Eonnie tak perlu minta maaf, sudah kewajiban kami membantu eonnie, kami akan cari pekerjaan eon untuk membantu keuangan keluarga" ujar seulgi
Irene mengangguk dan menatap adik adik nya sendu, merasa bersalah karna tak bisa membiayai kuliah adik nya.
"Besok, aku akan mulai cari pekerjaan eon" kata seulgi
"Memang nya kerja apa seul? Tanya irene
"Ntah lah eonnie, besok cari dulu mana tau ada lowongan pekerjaan" jawab seulgi
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKVELVET (MY LITLLE CHAENG)
FantasíaHidup bersama delapan saudara tanpa kedua orang tua nya yang telah meninggal dunia saat si bontot masih berumur 3 tahun karna kecelakaan. Membuat irene sebagai tulang punggung keluarga meneruskan usaha butik sang mommy "Eonnie, dimana mommy? BLACKVE...