Afgan akhirnya mendapat izin untuk mengantar Rossa berdakwah di kampung yang terkenal dengan kampung penyamun. Perjalanan pun di mulai. Sepanjang jalan Afros saling diam hingga saat tiba di perbatasan kampung penyamun tersebut, tiba" Afros di hadang 2 orang preman.
"Berhentii!!! Kalian mau lewat bayar dulu haha.. " Tukas para preman tersebut dengan tawa terbahak.
Afgan menarik Rossa dan memintanya berdiri di belakangnya.
"Bayar? Memang ini jalan bapak moyang loe? Minggir kami mau lewat" Tukas Afgan dengan tegas.
"Loe berani sama kita ha?" Tandas si preman dengan suara sangat keras.
*
Mendengar teriakan si preman Afgan sama sekali tak gentar, sambil menggertak kembali Afgan menekan tombol panggilan darurat untuk menelpon Novan di ponpes.
Saat perkelahian tak lagi bisa dihindarkan Novan mengangkat telpon, dan saat mendengar perkelahian Novan langsung memanggil beberapa santri dan mencoba mencari Afgan dari Gps. Saat Afgan mulai terdesak Novan dan beberapa santri datang dan berteriak, teriakan para santri yang banyak membuat si preman kabur.
"Alhamdulillah untung kalian datang" ucap Rossa yang masih terlihat ketakutan. "Cepat bantu dia.
"Anak kota, berani juga kamu melawan begal untuk menjaga bu ustadzah" tukas Novan yang langsung memapah Afgan di bantu beberapa santri.
"Pak Novan bawa dia ke rumah saya!" tukas Rossa yang langsung di angguki oleh semuanya,
*
Kedatsngan Rossa yang beramai-ramai mengejutkan kyai Ukas yang sedang membaca Al-Quran.
"Ada apa ini?" Tanya sang kyai dan sangat terkejut saat melihat Afgan yang babak belur "Astagfirullah'aladzim Afgan kenapa Cha?"
"Dia di keroyok preman kampung sebelah ayah" jawab Roasa sambil berlalu untuk mengambil kotak obat dan air es untuk mengobati Afgan.
"Bawa dia masuk baringkan di sofa" perintah sang kyai pada muridnya.
Setelah membaringkan Afgan, para santri pun berpamitan.
Rossa kembali menemui sang ayah yang sedang memeriksa Afgan.
"Apa ini Cha, ayah sudah bilang kalau kamu harus menolak undangan dari kampung begal itu" runtuk sang ayah memarahi Rossa.
"Ayah apa Rasulullah pernah menolak undangan untuk berdakwah?" Ucap Rossa membalikan ucapan sang ayah.
*
Kyai Ukas tersentak mendengar ucapan sang putri, yang mempertanyakan larangannya.
"Rasulullah tak pernah menolak untuk berdakwah, tapi Cha kamu itu perempuan gimana kalau kamu sampai kenapa-napa, hari ini kamu beruntung karena Afgan mengantar kamu" tutur pak kyai dengan raut cemas.
"Iya ayah, iya Ocha pasti lebih hati-hati lagi, makasih ya Gan, tahan ini sedikit perih" ucap Rossa mulai menyeka luka-luka di wajah Afgan.
"aaargh sakiit" keluh Afgan hampir memegang tangan Rossa.
"Sabar biar lukanya bersih jd gak akan infeksi" tukas Rossa pelan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALAIKUM CINTA (Religi Ramadhan)
FanfictionKisah tentang seorang pemuda kota yang konyol, nakal dan susah di atur, akhirnya berakhir di pondok pesantren. Rasa tidak suka dan tidak kerasan berubah seketika saat Afgan sang pemuda bertemu ustadzah muda nan jelita Rossa, sahabat kecil yang telah...