Afgan terkejut saat melihat ruang keluarga di penuhi oleh parcel aneka bentuk dan di buat sendiri oleh oleh sang mama di bantu para Art.
"Apaan nih ma, ya ampun banyak banget buat apa, kan lebaran udah lewat?" Tanya Afgan bingung.
"Siapa bilang lebaran udah lewat ini baru hari ke 3 lebaran dan besok kita kan mau ke Sumedang, ini oleh-oleh buat calon menantu mama" Tutur mama Afgan yang sukses membuat Afgan tersentak dan terbatuk.
"Ini seserahan lamaran? OMG mamaa, aku memang setuju di jodohin sama Ocha, tapi gak secepat ini juga kali, aku belum ngomong sama Ocha dia mau atau enggak sama aku, kalau bawa ginian terus di tolak kan malu ma" runtuk Afgan panjang lebar, namun ucapan sang putra tak mendapat respons dari sang mama, hanya tersenyum lalu melanjutkan pekerjaannya.
*
Afgan yang merasa tak di dengarkan merajuk dan pergi meninggalkan ruang keluarga, keesokan harinya pagi-pagi sekali Afgan sudah di bangunkan dan diminta untuk bersiap, 1stel jas lengkap dengan dasinya sudah siap untuk di pakai oleh Afgan yang masih menguap sambil mengomel karena tidurnya terganggu.
"Baru jam 5 pagi hooaam mau kemana sih?" Tandas Afgan yang kembali merebahkan diri.
"Woy pibo, bangun mandi, sholat terus siap-siap loe mau di kawinin hihi" ucap Dhery menggoda sang adik
"Emang gue bebek pake di kawinin? Apaaa KAWIN?" Tukas Afgan terkejut.
*
Melihat reaksi sang adik Dhery tertawa terbahak-bahak, membuat Afgan kesal, meraih handuk lalu pergi meninggalkan sang kakak yang belum berhenti tertawa. Selesai mandi dan bersiap Afgan turun dan menemui sang papa dan memprotes keputusan ortunya yang menurutnya terlalu terburu-buru.
"Pa' iya Afgan setuju di jodohkan, tapi biar Afgan kenal dekat dulu sama calon istri aku sendiri, gak gini juga" runtuk Afgan langsung tanpa bertanya terlebih dahulu
"Gini juga gimana?" Tanya sang papa yang terlihat bingung melihat polah sang putra yang tiba-tiba merajuk.
"Ya masa mau lsngsung nikah?" Tandas Afgan kesal.
"Nikah? Siapa yang nikah?" Tanta sang papa tambah bingung
"Itu mama udah bikin seserahan segala buat ustadzah Ocha?" Ucap Afgan lagi masih protes.
*
Mendengar ocehan sang putra papa Afgan saling pandang dengan Dhery lalu keduanya tertawa.
"Siapa yang mau nikahin kamu Gan, ini nih memang oleh-oleh buat Ocha dan keluarga nya tapi ini cuma buat tanda bahwa kamu sudah melamarnya, tapi gak langsung nikah juga"tutur sang mama yang menengahi candaan sang suami dengan putra dan putrinya
"Tapi tadi kata kak Dhei?
"Itu cuma buat bikin loe melek Gan dan gue berhasil hahaha" seloroh Dhery yg berhasil membuat sang adik bersungut-sungut, bahkan hingga di perjalanan Afgan masih terus mengomel
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALAIKUM CINTA (Religi Ramadhan)
Fiksi PenggemarKisah tentang seorang pemuda kota yang konyol, nakal dan susah di atur, akhirnya berakhir di pondok pesantren. Rasa tidak suka dan tidak kerasan berubah seketika saat Afgan sang pemuda bertemu ustadzah muda nan jelita Rossa, sahabat kecil yang telah...